⁸Singkat

146 91 17
                                    

Taehyun membaca isi kertas tadi. " Rumah."

Mendengar apa yang Taehyun katakan, mata Heeseung memperhatikan sekeliling sungai dan sekitarnya. Dan yap! Heeseung melihat ada rumah di sebelah kiri jembatan.

"Wah gila, mata Heeseung jeli banget," puji Yeonjun.

"Efek ngemilin insto ya gitu Jun," ucap Nicholas yang mengundang pukulan maut Heeseung.

"Besok aja deh, serem." Jay sedikit takut karna kondisi rumah yang sudah lama tidak berpenghuni.

"Tanggung kepo gue LAKIK DONG!" kata Lucas. Sekte mana kira-kira?

"Gini aja, gue, Yeonjun, Heeseung, Hyunjin sama Felix kita masuk ke rumah itu, sisanya diem di sini." Manusia-manusia yang disebutkan tadi adalah manusia yang memiliki secercah kenormalan walau sedikit.

"Gue ikut para bocil gitu? Wah tidak menghargai umur," sahut Lucas tak terima.

"Jagain mereka Cas, jadi bapak yang baik selama gue sama yang lain masuk ke dalem. " Felix menyemangati sahabatnya dengan segenap keikhlasan.

"Khawatir gue kalo mereka berlima di satuin."

"Bisa-bisa sungai berubah jadi lapangan bola."

"Tangan Jay ajaib."

"Kalo ada apa-apa teriak ya? Biar kita bisa kabur duluan," kata Jake sambil cengengesan.

"Nyesel gue gak nyeburin lo dari dulu," balas Heeseung.





Mereka yang dipilih Taehyun pun berjalan menuju rumah tadi, tapi pria bersurai hitam kelahiran 2002 masuk paling akhir. Pria itu tiba-tiba terkekeh pelan sambil memasukkan benda tajam ke sakunya.

Clue : doubleB

Only [end✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang