²⁴ Tercengang

57 16 5
                                    

Sebelum waktu menunjukkan pukul tujuh malam, mereka sudah hampir sampai ke lokasi yang dikirimkan Taehyun melalui ponsel Yeonjun tadi.

Kecurigaan mulai terasa saat sebuah rumah yang lumayan besar terpampang nyata dihadapan mereka. Rumah itu nampaknya sudah lumayan kumuh karna tumbuhan menjalar mulai menutupi sebagian rumah itu. Mereka pun kini berjalan dengan mengendap-endap.

Dengan berbekal keberanian, kelimanya masuk ke pekarangan yang berpagar kayu lapuk.

Mereka berjalan menuju teras.

Tapi, tangan Yeonjun tiba-tiba saja hendak mengetuk pintu. Heeseung dan yang lainnya lantas panik, bagaimana jika si pelaku tau kalau lawan ada didepan sarangnya sendiri.

"Astaga Yeonjun! Bikin panik gue aja!" decit Nicholas. Dada remaja itu berdetak hebat sampai sekarang, bahkan keringat dingin masih setia menghiasi dahinya.

Heeseung menggaruk kepala sambil tertawa kaku. "Y-Ya maaf ... namanya juga refleks."

"Gak like sama Yeonjun," ketus Jake.

"Kalian bawa kunci yang tadi gak?" tanya Nicholas. Ia tiba-tiba teringat pada sebuah kunci yang dikirim pelaku.

Heeseung gelagapan, kemudian ia merogoh semua kantong celana dan baju untuk memastikan 'apakah kuncinya ada atau tidak'. "Kok gak ada? Jangan-jangan jatoh pas tadi ngobatin Yeonjun?

"Bisa gak sih jangan bawa-bawa nama gue terus?" tanya Yeonjun tak suka.

Heeseung menghentikan aktivitasnya, suasana menjadi semakin memanas sekarang. "Kan emang begitu kenyataannya, Yeonjun. Lo gak suka gue disini? Apa keberadaan gue ngusik ketenangan lo?"

Niat Jake untuk memisahkan kedua insan yang sedang bertengkar terhenti saat Nicholas menahannya. Ia memilih untuk menurut.

Yeonjun pun hanya diam ditempat sampai Heeseung menghampiri. Keduanya saling berhadapan, kemudian tangan putih milik Heeseung dengan cepat merogoh saku baju Yeonjun.

Setelah itu, Heeseung menyeringai. "Kunci."

Mata Yeonjun terbuka lebar, lidahnya mendadak kelu. Dengan terbata-bata, ia mencoba untuk mengucapkan alasan mengapa kunci itu ada disakunya. "K-unci itu gak sengaja g-gue taro disaku. J-angan salah faham dulu."

"Ngeles mulu," sahut Heeseung.

"Gue benci sama lo, puas?" ucap Yeonjun tak mau kalah.

Sepersekian detik, suara tepukan tangan terdengar nyaring ditelinga. Sambil menggelengkan kepala tak percaya, Nicholas mengucapkan kata-kata yang mampu membuat Yeonjun dan Heeseung terdiam. "Bagus, sandiwara yang bagus. Kalian pikir, gue gampang dibodohi?"

Nicholas maju dan merangkul dua temennya itu. "Kalo mau drama, berguru dulu sama Jake sana."

Kemudian Jake terkekeh, "Lucu banget sih kalian, untung Jay gak ngasih tahu rencana yang sebenarnya. Dan lagi, ngapain sih ngorbanin betis demi drama receh kaya gini?"

Remaja yang awalnya hanya terdiam itu tertawa keras. Nada tawa yang terbilang seperti ledekan membuat teman seperjuangannya 'Lee Heeseung' ikut tertawa.

"Bagus deh kalo sadar," ucap Yeonjun.

"Lagian, siapa sih yang mau gabung sama orang-orang lemah kaya kalian? " sambungnya.

Nicholas terlihat sangat santai menjawab pertanyaan dari Yeonjun. "Lemah? Lo dikasih berapa juta sama Teahyun?"

Kemudian ia melanjutkan ucapannya. "Dia licik, Yeonjun. Lo kira Taehyun bisa nyelametin lo dari kejamnya Beomgyu? Orang yang lo percaya itu bakalan jadi alesan kenapa lo mati nanti."

"Dan jangan lupa satu hal. Semua ini berawal dari lo. Jangan pikir kalau lo bisa bebas gitu aja."

Heeseung yang mendengar apa yang keluar dari mulut Jake dan Nicholas lantas tertawa keras. "Jake ...Jake ... gue mau jujur boleh? Sebenernya Jaemin sama Hyunjin bukan penghianat lho ...."

Deg!!!

"Lo bohong, kan?" tanya Nicholas.

"Lo yang bilang gue pembohong, tapi lo masih tanya gue bohong atau enggak?" jawab Heeseung.

"L-Lo!" Api amarah sudah menenggelamkan kewarasan Nicholas. Dengan menggebu-gebu, Pukulan, tendangan, dan makian membuat keributan terjadi.

Mendengar ada keributan, remaja bersurai hitam berdiri dari duduknya. Kemudian dia melangkahkan keluar diikuti dengan seseorang yang menyembunyikan senyum simpul dari balik wajah lugunya.

Dan, kalian tau apa yang terjadi?




✧ ✧ ✧



Scroll dong bestie! Maaf disini gak aku selipin celucon supaya feelnya lebih dapet hehe..
Terimakasih...

Only [end✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang