"Ketemu gak?" tanya Taehyun.
"Apa?" Heeseung balik bertanya.
"Perasaan mu padaku."
"Anjay NICHOLAS..." deru yang lain.
"Kalian pada kenapa sih?" Heeseung mengeluarkan kesaktian sekte julidnya.
Mereka kembali berpencar, rumah itu lumayan besar. Tapi anehnya, rumahnya terlihat kumuh dari luar tapi bersih di dalam.
"Gue nemu kunci, kayaknya kunci kamar deh ini," ucap Jay. Matanya memicing, ia tak sengaja melihat seseorang di balik jendela belakang.
"Chill, arah jam tiga!" bisik Jay.
"Deket mobil!" ucap Jay kemudian.
Nicholas menutup mulutnya tak percaya, dia?
"Gua gak halusinasi kan ini?" Tanya Nicholas
"Enggak, kan gak lagi makan. " Ucap Jay yang kemudian meninggalkan Nicholas.
Nicholas bergumam, "Jinjja Daebak iyeumah."
"Udah enam jam lho kita nyari hal yang gak penting kaya gini. Siapa tau yang lempar batu cuman gabut doang."
Kay menggeleng."Gak mungkin Heeseung!"
"Pasti ada sesuatu yang enggak kita tau," sosor Lucas.
Taehyun sedikit curiga dengan Lucas dan Jay. "Kalian berdua tau sesuatu?"
Oknum yang ditanya malah saling menatap satu sama lain seolah sedang mengisaratkan sesuatu. Tapi, semua yang ada di sana tidak sadar kalau Jake mencoba menyembunyikan sesuatu ke kantong celananya.
"Cari sampai ketemu. Kalo haus, ambil minuman di mobil," seru Taehyun.
"Yeonjun! Ambil gih."
Yeonjun memutar bola matanya malas. "Hee! Hayuk anter!
Selang beberapa menit, Yeonjun dan Heeseung muncul dengan beberapa jinjingan besar yang berisi minuman dan makanan ringan.
Keduanya menghampiri yang lain dengan wajah songong, sambil berteriak seperti orang berjualan. "Cangcimen-cangcimen."
"Cocok Jun, jadi CEO cangcimen aja!" ledek Jake.
"Jake gue blacklist dari jatah minuman," final Yeonjun.
"Mampusss, seret-seret tuh tenggorokan," Jay ikut meledek Jake.
"Jake ganteng harus tabah menghadapi orang-orang kaya mereka yang akhlaknya cuman segede sendok nyam-nyam." Jake berbicara dengan nada cukup tinggi supaya sampai ke telinga teman-temannya.
Merasa lelah, mereka akhirnya memilih untuk beristirahat sebentar di ruang tengah, kecuali Lucas.
Felix dan Hyunjin sudah kehausan sejak tadi, dengan tergesa-gesa Felix meminum satu botol minuman itu dengan satu kali tenggak
"JANGAN DI MINUM! ITU ADA RACUNNYA!" teriak Lucas.
Tapi telat, badan Felix menegang dan terlihat seperti sedang menahan rasa sakit. Darah sudah keluar dari hidungnya dan—
"LO TELAT LUCAS! KENAPA LO GAK BILANG DARI TADI!"
"Kok jadi gue yang di salahin? Harusnya kalian berterimakasih bukan malah marah-marah!" Lucas tak mau kalah.
"Gara-gara lo telat! Nyawa Felix melayang Lucas!"
"Salahin pelakunya sana! Kalo gue gak bilang kalau minum itu ada racunnya, mungkin bukan cuman Felix yang mati!" teriak lucas.
"Lo kan yang udah ngeracunin minumannya?!"
Lucas tak suka dirinya disudutkan seperti ini. "Gausah asal tuduh! Punya bukti gak?"
"Udah! Kenapa jadi kalian yang ribut?lerai Hyunjin.
Setelah itu, Jay menarik Lucas untuk duduk. Jay pun meminta Lucas untuk mengontrol emosinya, karna ... hehe kepo ya?
"Asik juga ternyata." Batin salah satu dari mereka
Dapat dipastikan bahwa Felix meninggal karena keracunan. Semua orang yang ada disana jelas panik, memikirkan hal-hal yang akan terjadi setelah meninggalnya felix. Bisa saja keluarga dari Felix tak terima, atau mungkin akan ada korban lagi setelah Felix.
Jay, Jake, dan Nicholas diperintahkan untuk membawa jasad Felix kedalam mobil. Ketiganya menurut, diangkatnya tubuh Felix, kemudian diletakkan dikursi paling belakang.
Setelah itu, mereka bertiga tidak langsung balik kerumah. Karena, pikiran-pikiran negatif sudah menggerogoti kepala mereka.
"Gue curiga sama orang tadi deh Chill," pikir Jay.
"Sama, jangan-jangan dia yang udah ngeracunin minumannya," tambah Nicholas.
Jake berdongak. "Bentar! Kok gue gak tau apa-apa?"
"Dia belum tau, Jay?
"Nanti deh gue ceritain," ucap Jay.
"Oh iya, gue curigai kalo Lucas salah satu pelakunya," kata Nicholas.
Jake ikut menimpali, "Bukannya Hyunjin lebih mencurigakan ya?"
"Heeseung pasti nyembunyiin sesuatu dari kita," tambah Jay. Ia selalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi
Setelah menyelesaikan tugas, ketiganya kembali ke dalam rumah tadi seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Padahal mereka baru saja merencanakan sesuatu.
✧ ✧ ✧
Setelah di rasa suasana mulai tenang, Jaemin mulai merasakan ada yang tidak beres. Sedari tadi Jaemin melihat salah satu dari mereka tidak berhenti tersenyum, padahal sekarang sedang suasana duka.
"Kenapa bisa ada racunnya? Kan minumannya masih di segel," Yeonjun nampak kebingungan.
"Ya bisa lah, namanya juga Sikopat," jawab Taehyun santai.
"Di luar nalar."
"Gue gak faham."
Semuanya kembali normal sampai ...
"Pulang sekarang!" Tiba-tiba Jaemin menyuruh semuanya untuk pergi dari tempat itu dengan ekspresi ketakutan. Ada apa sebenarnya? Tanpa bertanya lagi, mereka semua mengikuti perintah Jaemin untuk pulang.
Pria berjubah hitam berdecak, tangan kanannya meninju tembok sambil bermonolog. "Sial!"
Clue : prolog
KAMU SEDANG MEMBACA
Only [end✓]
HumorSeorang siswa laki-laki bermarga Choi ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan. Jasadnya di temukan di pinggir sungai oleh seorang kakek yang hendak pergi memancing ikan. Namanya CHOI BEOMGYU Berbagai spekulasi bermunculan,ada yang beran...