¹⁹ Strategi

66 38 8
                                    

Ketika yang lainnya sibuk mempersiapkan mental, hati dan pikiran untuk bertemu dengan pelaku. Oknum bermarga Na malah asik rebahan. Dengan segenap otot bisep yang Heeseung punya, ia membalikkan kursi kayu yang di tempati Jaemin dengan sekali gubrakkan. Terkesan menguji iman, namun harus dilakukan demi kelancaran rencana yang sudah mereka buat.

Maksud hati ingin membuat Jaemin kembali serius ke topik utama, Heeseung malah mendapat kejaran maut dari Jaemin yang kesabarannya sedang di level lipet dikit mletot.

"HEESEUNG! SINI GAK LO!" Jaemin menenteng sendal jepit yang akan ia gunakan untuk memukul kepala Heeseung.

"APASI NA? UDAH NGAPA! CAPEK GUE!" Heeseung terlihat ngos-ngosan karna Jaemin terus mengejarnya. Yang lain malah menertawakan mereka berdua, membuktikan bahwa bahagia itu sederhana.

"Na! Heeseung ngeledek lo liat!"

"Jangan kasih kendor Jae!"

"Kasian Na si Heeseung, nanti nafasnya kabur! " Perintah Yeonjun

"Nafas aja gak mau deket-deket Heeseung."

Lengkap sudah pembulian yang didapat oleh Heeseung.

Nicholas yang tertawa tiba-tiba memasang raut sedih, karna teringat pada Jay yang saat ini hilang entah kemana. Jake pun demikian, karna memang persahabatan mereka sudah dekat sejak lama. Empat pria yang lahir dalam tahun yang sama itu tidak pernah bertengkar sama sekali, sebelum kejadian dimasa lalu membuat satu dari tiga sahabat itu terpisah alam.

Kalian penasaran gak satu orang lagi siapa? Simak sampe akhir!



















"Udah siap?" tanya Taehyun.

"Udah dong, Nichol selalu terlihat ganteng dan menawan untuk memikat semua gadis." Nicholas membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Nicholas yang gantengnya cuman seperempat centong uduk aja belagu, gue yang udah terlahir berbakat untuk membuat orang lain insekyur tapi tetep diem-diem bae!" ucap Jake percaya diri.

"Jake mau di sembelih dulu atau langsung gue kresekkin aja?" sosor Heeseung.

"Orang ganteng, nyimak," kata Teahyun.

"Dih, tapi iya juga sih."

"Masih cakepan bapak gue!"

"Bapak lo butuh anak angkat gak, Hyunjin?" tanya Nicholas.

"Gak deh kalo bentukannya mirip wadah besek kaya lo-lo pada mah." Senyum Yeonjun merekah setelah Hyunjin mengucapkan kalimat itu.

"Penghinaan banget ya? Jadi pengen jadiin sesembahan setan jembatan layang."

"Sabar Jun, besok siang Hyunjin gue kandangin Deket kosan Mbah gondrong." Nicholas dan Jake mencoba menyabarkan hati Yeonjun yang sedang panas bagaikan open tukang kue lapis.

"Hayuk berangkat, dua jam kebuang sia-sia. Jangan saling salah-salahan kalau Lucas udah jadi korban." Heeseung mengingatkan yang lain.

"Yaudah berdoa dulu, biar gak ada kejadian apa-apa nantinya," saran Heeseung.

"Pasti ada, buat apa pelakunya bunuh orang luar kalau target utamanya gak di bunuh." Taehyun kemudian mendahului teman-temannya masuk ke dalam mobil.

"Tadi kalem, sekarang garang. Si Taehyun bikin pusing bae." Setelah itu yang lainnya ikut menyusul Taehyun yang sudah lebih dulu nangkring di kursi belakang.












Dari balik pohon, ada seseorang yang memberikan jempolnya untuk menandakan rencana yang ia buat berjalan dengan lancar. Salah satu dari remaja itupun ada yang tertawa kegirangan dalam hati.



Clue: 4/5

Only [end✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang