PAIN

406 50 5
                                    

Off sampai dirumah nya sudah hampir tengah malam , untung saja diruang tamu ada sang papah yang sedang mononton siaran langsung bola kesayangan nya.

"Off pulang!" Teriaknya.

"Dari mana aja kamu, Kenapa mook kamu suruh pulang pakai supir?." Tanyanya.

"Bentar , Off mau kedapur sebentar mau ambil minum" Jawabnya , lalu membuka lemari pendingin dan mengambil sebotol soda.

"Ergh, Dari rumah tay" Jawab nya bohong.

"Bohong? Tadi tay kesini nanyain kamu tuh.", Ucap sang papah tanpa mengalihkan pandangan nya dari televisi.

"Pah~" panggil nya mendayu.

"Mamah bilang , mamah ketemu gun? Benar itu Off?." Tanya sang papa , sekarang dia mulai fokus.

"Iya pah." Angguk nya antusias.

"Jangan bilang kamu abis dari rumah gun?" Tanyanya dan gun mengangguk.

"Papa , Gun kan amnesia. Dia juga disini ga punya siapa-siapa? Boleh tinggal disini?." Tanyanya

"Gak!"

"Ih~, papa kenapa sih?" Tanyanya kesal.

"Obrolin ini dengan mamahmu , mamahmu bilang gun hilang ingatan karena kamu?." Tanyanya "Off." Panggil sang papah.

"Iya." Jawabnya , siap-siap menerima ceramahan panjang dari sang papah.

"Papah , ga perna ngajarin kamu ngomong kasar , apa lagi sampai menyakiti perasaan seseorang, gun disini nga sendirian Off. Dia punya papah"

"Siapa pah, siapa?" Kepo Off.

"Mamah mu pun tidak tahu , karena sebelum ple melanjutkan ucapannya ple sudah pergi duluan." Sendunya.

"Yaudah , Off masuk kamar dulu kalau gitu pah , selamat malam."

"Hmm" jawabnya.

_________________________________.

"Huh" hela nya "kok bisa ya laki-laki itu ada di tokoh , sedang apa dia malam-malam di sini?" Tanyanya.

"Jangan-jangan" mata nya memincing "Dia se kompoltan sama si pisikopat itu!" Tuduh nya "Udah pasti ini mah" Lanjutnya.

"Eh , tapi kok dia nyelamatin aku sih" Ditengah kebingungan nya , terdengar suara pintu yang di ketuk

Tok
Tok
Tok

"Gun, P masuk boleh?"

"Masuk aja P"

"Ini" seraya memberi kan ponsel pada gun.

"Ponsel , biar nanti kalo kamu ada apa-apa atau aku yang lembur bisa kasih kabar"

"Apa tidak apa-apa? Lalu P nanti pakai apa?."

"Ini ponsel lama aku , nih ponselku" seraya mangkat ponselnya.

"Ngerepotin banget ya aku?"

"Ngga ko , udah jangan pasang tampang sedih gitu jadi gemes"

"Heheheee"

"Yaudah , tidur udah malem. Aku udah simpen nomer aku diponsel" Beri tahunya.

"Oke, Selamat malam P'Alice~"

"Selamat malam gun~~" Alice keluar dari kamar gun .

"Huh! Harus patut di curigai tuh cowo" kesalnya. Seketika pipinya bersemu merah, teringat ciuman panas mereka

"K-kenapa pipi ku panas" Ucapnya "Akk! Gila ini gila!!!" Lanjutnya. "Dia berpengaruh buruk untukku ya! Pasti." Racaunya..

"B-bibir nya , aku seperti dejavu tapi dimana ya?" Dikala ke sibukan memikirkan tentang Off.

My Little Baby [GantiJudul]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang