Pysicopath

410 45 7
                                    

Jam menunjukan pukul 9 malam , yang lain sudah pulang. Hanya tinggal gun saja dia mendapatkan bagian menutup tokoh. Sedang asyik membereskan semua , dan memeriksa keperluan buat besok bada nya menegang.

"Belum pulang?." Tanya sang bos, bukan suara nya yang membuat tubuh dia menegang tetapi jarak bos dan dirinya yang begitu intim.

"B-belum bos." Ucapnya seraya ber balik menghadap sang bos. Jarak mereka hanya beberapa centi tanpa sengaja.

Cup

Bibir mereka bertemu , gun yang masih loading hanya melotot dan meresapi apa sebenernya yang terjadi.

Sedetik
Dua detik
Tiga detik.

Plak~

Suara tamparan menggema , membuat kepala sang bos mengarah kesamping.

"MAKSUDNYA APA!." tanya marah. "JANGAN MENTANG-MENTANG KAMU BOS DISINI KAMU SE ENAKNYA CIUM-CIUM SAYA!" dengan nafas yang ter engah dan mata yang berkaca.

"Yang sopan , ngomong sama saya!" Ucapnya sambil meremas pundak gun, gun meringis ke sakitan. "Nurut atau kamu saya pecat!." Ancamnya , Luke mengikis jarak antara mereka . Gun yang tidak mau terjadi kembali apa yang terjadi beberapa menit sebelum nya memaksa memberontak.

"DIAM!." Geram nya marah. Gun hanya bisa menahan nangis.

'tolong aku, siapapun tolong aku'

"Tidak akan ada yang bisa membantu mu gun, haha." Tawanya.

"L-lepaskan hiks~." Isaknya.

"Kamu kira aku menerima kamu disini tidak ada maksud lain?" Tanyanya. "Apa kamu tidak merasa aneh?." Gun menggeleng dengan cepat.

"Aku menyukaimu gun" bisiknya ditelinga seraya menjilat telinga gun sensual.

"Mhh~" Gun menahan desahan, dengan uraian air mata 'tuhan tolong aku' batinya. Dia ketakutan amat ke takutan. Entah apa yang merasuki bos nya ini.

"Lepas sayang , lepaskan desahanmu" Ucapnya sensual "Aku ingin mendengar desahan mu" Lanjut luke, seraya mencium leher jenjang gun.

"Ahh~" Satu desahan lolos dari bibir gun. "Hiks~ j-jangan a-aku mohon" Mohon nya.

"Kamu kira kamu siapa? Bisa bicara setidak sopan itu sama saya hmm" Memegang dagu gun dan mengarahkan ke wajahnya "Berani sekali kamu ya?." Jawabnya.

"M-maaf." Cicitnya dan seraya menunduk.

"One stand night , baru aku maafkan gimana." Tawarnya. Gun langsung mengadahkan wajah nya.

"Pyscopat" Umpat nya.

"Ya ya , terserah. Kamu mau bilang apa hmm." Jawabnya "Gimana berminat?." Luke mendekat , Gun mundur kebelakang mentog, sudah tidak bisa lagi untuk mundur.

"Bibir mu manis , kenyal , lembut , tebal dan padat." Pujinya seraya ibu jari mengusap pelan bibir gun.

Pats~
Tangan luke di hempaskan begitu saja.

"Berani kamu nolak saya?" Ucapnya sambil menarik rambut gun.

"Akk! S-sakit , m-maaf.." Ucapnya "L-lepaskan"

"Sudah aku bilang , One night stand, gimana?." Gun diam , menggelengkan kepala.

"Hmm, aku ditolak?." Tanyanya. Luke langsung menarik tangan gun. Untuk keruangannya.

"Sini kamu!." Tariknya kasar

"J-jangan, hikss.. j-jangan." Mohon nya. Tidak perduli dengan rona ketakutan gun Luke mengunci pintu ruang kerjanya.

My Little Baby [GantiJudul]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang