せる23

263 43 4
                                    

"Jeje ngga papa kan?" Hyunjin sedikit menoleh ke belakang, di mana Jeongin sedang berada di gendongannya.

"Uhm! Ngga apa, Kak." Jeongin menumpu dagunya di bahu si kakak, mengeratkan pelukannya pada leher Hyunjin.

"Kita harus pulang. Keadaan di sini udah ngga terkendali. Kakak ngga mau semua jadi kacau, berimbas sama kita di masa depan."

Jeongin hanya mengangguk pelan, jujur saja tubuhnya masih lemas. Sebelumnya laki-laki rubah itu sudah disuruh Minho untuk istirahat lebih lama, tapi Jeongin ngotot ingin bertemu sang kakak.

Jeongin tidak bisa dipisahkan dari Hyunjin, laki-laki rubah itu terlalu sayang kakaknya. Entah bagaimana jika kakaknya mencintai seseorang di masa depan? Apakah Jeongin tetap seperti itu?

かぞく

Malam tiba, keluarga Lee sedang berkumpul di meja makan untuk makan malam bersama seperti biasa.

Tapi untuk kali ini, suasana meja makan berbeda. Minho masih marah pada Jisung, sementara kedua anak mereka hanya diam dan makan dengan nyaman meski merasakan atmosfer yang berbeda, keduanya tidak berani angkat suara.

"Ibu! Jeje sudah selesai." Si bungsu berteriak pelan pada Jisung, menunjukkan piringnya yang sudah tidak bersisa makanan sedikit pun.

"Hyunjin juga!" Disahuti oleh si sulung juga yang baru saja menghabiskan makan malamnya.

Jisung tersenyum tipis, memandang kedua anaknya dengan tatapan lembut.

"Kalian masuk ke dalam kamar ya? Jam 8 harus sudah tidur. Besok kalian sekolah, ini waktunya sudah tinggal 1 jam untuk kalian bermain."

Kedua anak kecil itu mengangguk polos. Mereka bergegas turun dari kursi, berlarian naik tangga untuk pergi ke kamar.

"Hati-hati! Jangan lari-lari," ucap Jisung.

"Iya ibu!"

Jisung menggeleng pelan, laki-laki manis itu mulai membereskan piring di meja makan, tidak sedikit pun memperhatikan Minho yang tengah menatapnya tajam.

"Ji," Minho memegang erat pergelangan tangan Jisung, ketika laki-laki manis itu mau mengambil piringnya.

"Apa kak? Bisa tidak kita selesein nanti? Aku harus bersih-bersih dulu," balas Jisung.

Minho melepas pergelangan tangan Jisung, kemudian pergi dari meja makan, berpindah duduk di depan televisi.

Jisung menghela nafas, seperti nya masalah kali ini akan lebih besar. Mengingat keduanya sama-sama melakukan hal yang salah, ketika sudah saling terikat seperti ini.

Jisung tau, Minho nya itu telah mencium Jeongin.

Dari mana Jisung tau?

Waktu di rumah sakit, tidak sengaja Haechan dan Mark melihat suaminya bersama Jeongin di depan kamar rawat. Kebetulan Haechan dan Mark waktu itu usai memeriksa kondisi anak mereka.

Keduanya yang melihat Minho mencium Jisung tidak bisa diam. Mark langsung memotret kejadian tersebut dan mengirimkan nya ke Jisung.

Kebetulan, foto itu baru terkirim saat Jisung sudah pulang. Jadi setidaknya Jisung memiliki alasan untuk melawan argumen suaminya nanti..

"Kak ... Kita sama-sama salah."

Hai! Exna comeback ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai! Exna comeback ✨

Don't forget to klik 🌟

Enjoy your days, guys 💚

[2/2] My Parents [minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang