せる24

274 40 6
                                    

"Coba jelaskan tadi, aku mau denger semua alasan kamu." Minho berbicara dengan intonasi yang dingin.

Jisung tanpa takut, langsung menatap mata suaminya. Ia tidak pernah sekalipun takut dengan Minho, hanya saja ia menghormati Minho layaknya suami, maka dari itu jarang sekali Jisung terlihat melawan seperti ini.

"Aku hanya mau nenangin Hyunjin, apa aku salah?"

Amarah Minho semakin naik saat Jisung melontarkan kalimatnya, ia langsung mencengkeram tangan istrinya.

"Akh! Sakit, kak. Bisa nggak jangan pake kekerasan?" Protes Jisung.

"Suami mana yang nggak marah liat istrinya ciuman sama orang lain. Kamu piー"

"ISTRI MANA YANG NGGA SAKIT HATI LIAT SUAMINYA CIUMAN SAMA ORANG LAIN! JAWAB KAK JAWAB!"

Jisung mengeraskan suaranya. Air mata mulai turun mengalir di pipi gembil laki-laki manis tersebut.

"Jiー"

"Jangan kira aku nggak tau ya, Kak. Kakak cium bibir Jeongin, bahkan kakak sampai adu lidah sama dia. Kakak nikmatin itu semua. Aku tau semuanya, Kak."

Jisung menghempaskan tangan Minho, membuka ponselnya dan menunjukkan sebuah fakta yang baru saja diucapkannya.

"LIHAT! AKU NGGA BUTA, KAK. KAKAK SAMA AJA KAYA AKU. JANGAN NGERASA KAKAK PALING SAKIT DI SINI. AKU CUMA NGASIH KECUPAN, SEMENTARA KAKAK? BERMAIN LIDAH? HAHA FUCK, LO EMANG NGGA BENER TUAN LEE MINHO TERHORMAT."

"Jiー"

"APA, MAU NGELAK LAGI? ATAU SEKALIAN AJA KITA CERAI, GUE BAWA ANAK-ANAK. LO NIKAH SAJA SANA SAMA YANG JEONGIN."

Jisung melenggang pergi melewati Minho, tapi Minho tahan istrinya, menarik lengan Jisung dan memeluk laki-laki manis itu.
"Jiー"

"Lepasin! Gue nggak mau denger apa-apa lagi."

Jisung berontak, berusaha melepas pelukan Minho. Tapi tenaganya kalah besar dari Minho, sekeras apapun dia mencoba, Jisung tetap tidak bisa melawan.

"LEE JISUNG, DIAM!"

Entah karena takut atau hal lain, Jisung reflek terdiam mendengar suara lantang milik suaminya.

"Dengerin kakak, kita sama-sama salah ok? Kakak akuin, kakak salah besar. Tapi kamu juga harus sadar, Ji. Kamu salah mencium Hwang Hyunjin meski hanya untuk menenangkan nya. Cukup dia beri pelukan, itu cukup, Jisung."

Minho menjeda kalimatnya, menghela nafas sejenak.

"Kakak minta maaf ya? Kakak paling salah di sini. Kakak marahin kamu, kasarin kamu, bentak-bentak kamu."

Minho mengeratkan pelukannya, sesekali mencium pucuk kepala Jisung.

Jisung hanya bisa diam, ia tidak bisa berkata-kata lagi. Suaranya terendam oleh air mata dibalik dada Minho.

"Jangan pergi ya, Jisung. Kakak bener-bener sayang sama kamu, Ji."

Di malam itu, keduanya bertengkar hebat dan menyelesaikan masalah mereka dengan baik berkat Minho yang berani mengakui kesalahannya. Dan tidak menolak bila ia salah.

Tapi tanpa mereka sadari, ada sosok yang melihat keduanya bertengkar dari kejauhan, membuat sosok tersebut takut mereka berpisah.

"Kenapa ayah sama ibu bertengkar? Apa gara-gara salah hyunjin sama jeje nakal?"

"Kenapa ayah sama ibu bertengkar? Apa gara-gara salah hyunjin sama jeje nakal?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sorikkun !

pam para pam pam!

hello, exnabee comeback ✨

menuju ending yaa, don't forget to vote n coment 💚

[2/2] My Parents [minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang