Benci Jatuh Cinta

Akhirnya,,

BENCI JATUH CINTA
Part 5

"Kira kira kapan acara pernikahannya?" Celetuk salah satu wartawan.

Al menunduk sesaat, kemudian Andini Karisma Putri menghampiri juga melekatkan genggamannya ke salah satu lengan Al. Aldebaran menengok ke arahnya seraya terkejut.

"Pastinya nanti akan ada konfirmasi lagi. Doakan yang terbaik untuk kami ya. Iya kan sayang?" seru Andin sambil menyenderkan kepalanya di pundak Al.

Dasar wanita ini,,,

Al pun meraih pinggang Andin dan memeluknya erat sekali. "Benar sayang, kalian tunggu saja oke!" Jawab Al sambil memasang senyum. Andin pun memasang senyum khasnya.

wartawan semakin dibuat penasaran. begitu juga dengan ekspresi Pak Surya dan bu Rosa yang ikut terkejut dengan pernyataan keduanya. Mereka tak habis pikir namun ada raut bahagia juga keraguan disana. Aldebaran juga Andini Karisma Putri terlihat sumringah. Ada akting rupanya.hem,,,,

***

Beberapa jam sebelumnya;

Sebuah taman, dimana Andini Karisma Putri juga asisten pribadi nya berada. Tempat favorit wanita yang menjadi pemimpin di perusahaan seorang Abdullah Rendy bekerja.

"Ternyata hidup itu tidak simpel ya. Seperti serpihan puzzle yang harus kita susun dengan rapih. Jika berhasil kau selamat jika gagal menyusun pastinya kita jatuh."

"Tergantung pemainnya Bu Andin. Anda pasti bisa melalui dan menyusun puzzle itu dengan baik."

"Oh ya?, kamu yakin?"

"Tentu saja, seorang Andini Karisma Putri yang saya kenal sangat tangguh juga tidak mudah menyerah."

"Menurutmu apa yang harus saya lakukan sekarang?"

"Sebaiknya Bu Andin bahagiakan orang sekitar Bu Andin. Papa Bu Andin sangat khawatir karena bu Andin begitu terobsesi dengan karir sampai lupa tentang menata puzzle hidup agar lebih sempurna."

"Kiasan apa itu Rendy?"

"Maaf Bu, hanya mengingatkan. Pak Surya begitu mencintai dan menyayangi bu Andin. Jika keinginannya itu baik, kenapa tidak bu Andin laksanakan."

"Termasuk menerima perjodohan ini?"

"Sepertinya Bu."

"Tuan Aldebaran Alfahri sepertinya orang baik."

"Sepertinya begitu, hanya saja terlalu naif. Tidak seperti kamu?"

"Maksud bu Andin?"

Nih cowok masih nggak peka apa, aku kan udah bilang suka sama dia,,,

"Nggak Ren..."

"Sudah malam Bu, sebaiknya kita kembali."

"Terimakasih ya Rendy, kamu sudah menemani saya. Kamu memang sangat loyal sekali. Meski saya suka kamu, tapi sepertinya saya sudah patah hati karena ucapan kamu yang mendukung saya dan lelaki itu,"

"Saya tersanjung karena kejujuran bu Andin. Tapi bu Andin sudah paham kan?, kenapa saya menolak."

"Iya, saya paham."

Obrolan malam yang cukup menekankan Andin bahwa perasaannya terhadap Rendy tidak akan pernah terbalas. Tentu saja karena Rendy menganggapnya sebagai atasan sekaligus seorang adik. Andini tersenyum geli, ia dibuat malu sendiri karena sudah menyatakan cintanya pada Rendy.

Patah hati deh,,,

***

Elsa Anindita yang berada di lokasi pemotretan sedang take dan bergaya sesuai arahan photografer. Ia sangat piawai dalam berpose. Duduk bersandar di atas kursi yang begitu cantik, tidak mengalahkan pesonanya yang cantik pula.