Benci Jatuh Cinta

Ternyata Dia

BENCI JATUH CINTA Part 21
.

"Bug!"
Suara dentuman terdengar saat mobil itu menabrak batas jalan dan benar-benar hilang kendali juga tidak bisa di hindari lagi.
.

Mobil Al berhenti seketika dan cukup mengejutkan mobilnya bersebelahan dengan mobil mini bus yang tadi hampir bertabrakan dengan nya. Al lega karena dirinya tidak terluka parah namun ia harus keluar menolong supir mini bus tersebut. Ia keluar dari mobil dan segera menolong supir itu dengan berbagai cara dan dramatis. Tutup lubang untuk mengisi bahan bakar terbuka, dan bau busuk keluar dari minibus. Al akhirnya memecahkan kaca bagian pintu dan

"Prak"

Pintu terbuka, supir mini bus yang terluka parah langsung ia evakuasi dari sana dengan sedikit luka akibat serpihan kaca di lengannya karena membantu supir  keluar dengan cepat. Akhirnya Al berhasil dan ia membawa supir itu menjauh dari mobil. Benar saja.

"Bluarr...." terdengar suara ledakan dari mini bus. Tapi Al sangat beruntung bisa menyelamatkan supir minibus tadi. Ia pun bersyukur bisa selamat dan tidak terluka parah.

Dua jam kemudian, Al berada di rumah sakit dan mengurus juga menolong supir minibus. Ia menghubungi Asisten Andin yaitu Rendy untuk menjemputnya pulang dan membawa ke rumah pak Surya. Ketika sampai di sana, semua terkejut juga syok dengan berita penculikan Andin juga Reyna.

"Tadi Bu Andin dan Reyna bertemu seseorang di kantor pak," ungkap Rendy.
Tak lama seseorang datang. Tentu saja Michi. Al kaget dengan kehadirannya di rumah pak Surya.

"Kamu?"

"Iya Al ini saya. Saya Michi, tantenya Reyna."

"Apa Al?" tanya Bu Rosa yang ikut terkejut.

"Dia Michi ma, yang sempat mengantar Reyna dan menyerahkan pada kita."

"Begitu ya," nada bu Rosa sedikit ketus. Entahlah dia merasa situasi saat ini menegangkan juga tidak kondusif. Bu Rosa terus merutuki dirinya yang sudah membiarkan Andin dan Reyna bersama.

"Saya juga terkejut nyonya, karena dengan kedatangan saya justru terjadi huru hara seperti ini." ucap Michi. Semua menatap ke arahnya.

"Tolong jangan menatap saya seperti itu. Saya tidak ada hubungannya dengan semua ini," ujar Michi seolah pandangan semua orang di sana mencurigainya.

Sementara itu, Elsa tengah mengambil keputusan untuk dirinya dan pak Surya. Ia sudah bulat dengan keputusannya tersebut. Elsa mencintai pria itu dan membuatnya berbunga. Malam yang cukup panjang untuk seorang Elsa yang berpikir jernih

"Semoga ini keputusan tepat, aku tidak peduli apa yang terjadi ke depan nanti," ujarnya dalam hati.

Malam semakin larut, Al sedikit kesakitan meski cederanya tidak parah. Semua tidak tidur. Pak Surya juga bu Rosa ikut gelisah memikirkan Andini Karisma Putri juga Reyna Putri Alfahri. Michi pun masih duduk di kursi, ia ikut menyayangkan apa yang sudah terjadi pada keponakannya itu.

"Seharusnya saya tidak meninggalkan mereka. Saya justru sibuk dengan tas tidak berharga ini," celetuknya sambil mengocehi diri sendiri.

"Kau bertemu dengan mereka Michi?" tanya Al.

"Tentu saja Aldebaran. Niatku bertemu dengan kau dan juga ibumu tapi karena kau tidak ada akhirnya aku memutuskan bertemu istri cantikmu itu."

"Darimana kau tahu tentang istriku?"

"Semua penjuru kota bahkan negeri ini tahu siapa istrinya seorang Aldebaran Alfahri," desis Michi.

"Kau benar, dan kau muncul di saat tak terduga Michi."