Berusaha

2.5K 165 68
                                    

BENCI JATUH CINTA Part 24
.
      
Pagi hari. Al masih tertidur, ia sepertinya lelah setelah malam tadi mencari mangga muda ke setiap sudut pasar. Meski Al menyuruh anak buah  yang mencari tetap saja. Dia yang harus mencari sendiri karena permintaan nona Andini Karisma Putri. Untung saja dia mendapatkannya meski di waktu subuh tadi. Andin coba membangunkan, karena hari ini Michi akan kembali ke Jerman. Tak menunggu lama, sekitar pukul sembilan akhirnya Aldebaran bangun juga.

Di bandara, Reyna terlihat sedih ketika Michi berpamitan dan memintanya untuk menjadi anak baik.

"Reyna harus nurut sama mama sama papa juga ya?"

"Iya Tante, Tante nanti balik lagi ya."

"Iya sayang, nanti Tante sering jenguk Reyna."

Michi kemudian menghampiri Aladin.

"Saya percaya kalian bisa menjaga Reyna dengan baik. Reyna menyukai kalian, jadilah orang tua yang baik untuknya. Saya akan urus tentang hak asuh kalian jangan khawatir." Pesan Michi yang membuat Aladin senang.

"Terimakasih Michi, sudah mempercayai kami," ucap Andin.

"Saya minta maaf dan terimakasih Michi," tambah Al.

Michi tersenyum, mereka berpelukan. Saatnya ia kembali ke Jerman. Hatinya sudah tenang karena Reyna bersama orang yang tepat. Michi berlalu dari hadapan mereka dan segera menuju pesawatnya.  Aladin pun mengingat pesan Michi. Mereka menghibur Reyna dan mencoba membawa Reyna ke suatu tempat.

"Kita mau kemana Pa, Ma?" tanya Reyna.

"Kita akan berkunjung ke seseorang Reyna. Seseorang yang pasti Reyna kangen. Karena dia juga kangen sama mama sama Reyna juga."

"Siapa?" Reyna masih bertanya tanya.

Hingga akhirnya satu jam kemudian mereka sampai di sebuah rumah. Pelayan menyambut mereka ramah. Aladin dan Reyna berada di rumah Elnino Prasetya rupanya. Elnino yang mendorong kursi roda yang diduduki putranya coba mendekat dan menyapa mereka.

"Apa kabar?" Sapa Nino hangat. Andin justru tersenyum ketus. Dia masih tidak percaya dengan semua ini. Tapi melihat sikap lelaki yang sempat menculiknya itu bersikap ramah, membuat Andin cukup lega.

"Kak Galang," Sahut Reyna.

"Hai Reyna, apa kabar?"

"Bukannya kakak di rumah sakit?"

"Aku sudah disini Reyna. Kak Galang sudah sembuh kok?"

"Oh ya, Reyna senang dengarnya." Reyna berseri dan senang bisa bertemu Galang.

Tak lama mereka berbincang dan juga makan siang bersama di sana. Nino menyiapkan segalanya. Ia terus meminta maaf pada Aladin atas sikapnya dulu. Reyna dan Galang terlihat akrab dan menghabiskan waktu bersama.

"Kak Galang mau pindah?"

"Iya, kak Galang harus pindah dan berobat ke luar negeri."

"Reyna baru bertemu kak Galang sudah harus berpisah lagi," tutur Reyna.

"Bukan sekarang tapi beberapa hari lagi Reyna."

"Oh...."

"Semoga nanti kita bisa bertemu lagi ya Reyna."

"Kak Galang semoga bisa sembuh juga."

Sampai siang menjelang sore. Sebelum Aladin dan Reyna pamit. Nino dan putranya bercerita kalau mereka akan pindah ke Paris untuk beberapa lama.

"Semoga kalian baik baik di sana," ucap Al. Elnino berterimakasih karena Aldebaranmenepati janjinya. Pertemuan itu berakhir. Aladin juga Reyna pamit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Benci Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang