Benci Jatuh Cinta

Tak Ada Paksaan

BENCI JATUH CINTA Part 19
.

         "Ini kan nomor apartemen perempuan itu Pa?" Al melirik ke arah nomer apartemen yang ada di dinding pintu Elsa.

"Kau benar, tapi kenapa suamimu ada di sini dan keluar dari ruangan itu?" ungkap Pak Surya curiga.

Hem,
.
.

Pak Surya akhirnya meminta Al untuk bersama dirinya dan juga Andin. Andin masih menatap tajam ke arah suaminya itu. Mereka mengetuk pintu, Elsa membukanya. Andin juga Elsa terkejut, begitu juga Aldebaran.

"Elsa, kamu tidak apa apa. Saya dan putri saya menunggumu tapi kamu tidak datang. jadi saya dan putri saya berinisiatif datang ke mari." Terang Pak Surya.

Tak lama, mereka duduk di ruang tamu Elsa. Al dan Elsa saling tatap. Andin sebenarnya melirik ke arah mereka.

"Jadi kau rupanya perempuan yang disukai papa ku. Dunia seolah sempit ya."

"Kalian saling kenal?" tanya Pak Surya yang merasa ada gelagat aneh dari ketiga orang yang bersamanya itu.

"Tentu saja aku tahu siapa perempuan ini Pa, tuan Aldebaran juga pasti tahu dan sangat mengenalnya."

"Oh ya, pantas kau ada disini Al." ujar Pak Surya yang masih belum tahu semuanya.

"Pak Surya, bukan. Mas, suaminya Andini Karisma Putri adalah lelaki yang sempat membuatku patah hati. Kami pernah punya hubungan," terang Elsa. Pak Surya terkejut namun justru tertawa keras.

"Hahahaha...."

Andin Elsa juga Aldebaran merasa aneh dengan sikapnya tersebut.

"Itu pasti sebelum pasangan Aladin ini menikah ya,"

"Papa ...." Andin kesal.

"Iya Pa, Elsa dan saya sempat ada hubungan, kami berhubungan cukup lama." akhirnya Al menjelaskan.

"Dan kamu ada di sini untuk?"

"Al baru saja menolongku. Tadi kami bertemu di tempat yang sama, aku sempat kesakitan karena asam lambung ku kambuh Mas. Aldebaran mengantarku pulang."

"Hanya mengantar, atau---"

"Tentu saja mengantarku Mas," jawab Elsa cepat.

"Sekarang saya dan Elsa berhubungan seperlunya. Kami sudah melupakan masa lalu. terdengar cepat, tapi memang begitu Pa, nona Andin."

"Meski tidak ada kata putus dari masing-masing begitu?"

"Kau tidak perlu khawatir, aku sudah move on dari suamimu itu. kalau tidak aku sudah menggodanya sejak lama," timpal Elsa.

"Dan kau menjadikan papaku sebagai pelarian 'kan? atau ada tujuan lain, aku jadi curiga." Andin berterus terang dengan pendapatnya sembari menatap Elsa penuh tanda tanya.

"Pasti kau berpikiran seperti itu nona. Aku tidak menyalahkan. Tapi aku tidak seperti yang di pikirkan. Tenang saja." Jawab Elsa.

"Saya percaya Elsa." tiba-tiba Pak Surya berujar. semua pandangan mengarah padanya.

"Aldebaran Alfahri dan Andini Karisma Putri, kalian menikah karena saya dan bu Rosa yang jodohkan bukan? perihal Elsa patah hati berarti itu juga tanpa sengaja saya yang menyebabkan." terang Pak Surya.

"Sekarang kalian lucu sekali, terlihat saling cemburu begitu. Hey, jangan aneh. Putriku memang sensitif."

"Papa nggak marah sama dua orang ini?" tanya Andin heran sambil menatap bergantian ke arah Al dan Elsa.

"Untuk apa marah sayang, kan suamimu dan Elsa sudah menjelaskan semuanya,"jawab pak Surya enteng. Andin memalingkan wajahnya.

"Mas, Mas Surya beneran nggak marah Mas?" tanya Elsa sekali lagi.