Klarifikasi

1.3K 141 14
                                    

#cerhal_aliyanthi
BENCI JATUH CINTA
Part 4

"Keterlaluan..!"

Al memukul meja, ia merasa geram. Ini sudah di luar batas. Sungguh permainan anak kecil. Al keluar dari ruangan dengan ekspresi yang membuat Kiki dan semua karyawan cukup kaget. Salah satu karyawan yang berpapasan dengan nya pun malah ia senggol. Si karyawan merasa panik. Kiki memberi kode agar tidak berbicara.

Al terus menuju depan. Setiap karyawan yang melihatnya sudah bisa menebak apa yang terjadi.

"Ini pasti gara gara berita yang tiba-tiba viral itu." Ujar salah satu karyawan.

"Jangan jangan pak Al udah tahu lagi. Ini mah skandal." Timpal karyawan satu lagi.

"Hus, kalau pak Al dengar tar dipecat lho. Udah sana balik kerja." Ujar karyawan lain.

Al menuju parkiran dan menaiki mobilnya. Mobil itu melaju cepat. Kiki jadi tidak enak hati melihat tingkah bosnya itu.

***

Andin tiba di kantor, semua karyawan juga memandanginya tapi secara diam-diam. Andin sadar pasti semua sudah tahu tentang berita tersebut. Andin menuju ruangan. Rendy sudah menunggu.

"Bu Andin sudah sampai." Sapa Rendy

"Iya." Jawab Andin kemudian duduk di kursi dan terlihat berpikir.

"Tolong majukan meeting dengan staf Puana Karya."

"Maaf Bu, ada kabar tidak menyenangkan."

"Saya tahu, tentang berita pagi ini kan?."

"Tentang Puana Karya. Mereka membatalkan meeting bersama kita Bu."

"Kok bisa Ren.."

"Saya tidak tahu Bu."

Tanpa diduga Pak Surya datang ke kantor dan menemui Andin.

"Papa?" Sahut Andin. Rendy yang melihatnya langsung keluar ruangan karena anggukan dari pak Surya. Kini mereka hanya berdua.

"Andini Karisma Putri, semua klien Papa handle karena mereka menelpon tentang skandal kamu. Mereka lihat beritanya."

"Pasti ini ulah Papa juga kan?, Kenapa mesti ekstrim gitu sih Pa?."

"Kalau tidak begitu kamu akan terus menolak perjodohan ini, sedangkan Papa menginginkan nya. Ini amanah sayang."

"Papa egois." Rutuk Andin sembari mengambil tas dan berusaha pergi namun pak Surya menahan lengannya.

"Papa takut tidak bisa menjaga kamu selamanya."

Deg!
Ungkapan pak Surya membuat Andin terkejut dan terasa sakit.

"Papa sayang sekali dengan putri Papa ini. Kamu satu satunya milik Papa. Papa tidak mau nantinya kamu salah pilih dalam mencintai lelaki Nak."

"Papa juga baru kenal dengan Aldebaran Alfahri itu kan?, Kita belum tahu dia orang baik atau bukan?" Ucap Andin.

"Setidaknya papa mengenal almarhum papanya, pak Hartawan. Beliau orang baik. Semoga putranya pun memiliki sifat dan sikap baik seperti papanya tersebut."

"Harusnya nggak sejauh ini pa rencananya."

"Hey, cantik. Lebih baik sekarang kamu nurut aja dulu ya. Nanti malam papa dan bu Rosa sudah atur makan malam buat kalian berdua. Kalian boleh mengobrol lebih jauh."

"Apaan sih Pa?"

"Please sayang, sekali ini aja. Nurut kata Papa ya."

Pak Surya mencium kening putrinya tersebut kemudian pamit  meninggalkannya. Rendy yang menunggu di luar memberi hormat padanya.
.
.

Benci Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang