Bertemu

1.2K 132 39
                                    

BENCI JATUH CINTA Part 18
.

       Seketika Andin coba mendorong Al keras, tapi genggaman Al sangat kuat. Andin tidak bisa berkutik.

"Jangan memulainya," lirih Andin pelan

"Kenapa? kau juga menginginkannya  'kan?" goda Al lembut.

"Tapi aku belum memaafkanmu."

"Mungkin setelah kita lewati malam ini kau memaafkan ku," ujar Al.

Andin nampak luluh. Tentu saja, ia juga tidak ingin larut dalam pertengkaran tidak berarti. Tatapan mereka mulai merasuk ke bagian dalam, seolah ingin menyelimuti malam. Tidak bisa dipungkiri, mereka kembali beradu dan menjadi satu. Hembusan angin malam menjadi saksi keduanya. Terlena dan seperti terus terlena hingga malam menyisir waktu yang tak ingin mereka lewatkan.
____________________

Dua hari kemudian, pasangan aladin mengadakan konferensi pers mengenai berita yang sempat menghampiri. Apalagi kalau bukan tentang keberadaan anak kecil di kantornya saat itu. Aldebaran menjelaskan detail pada setiap wartawan yang melontarkan pertanyaan.

"Anak ini, adalah keponakan saya. Memiliki darah Alfahri dan merupakan anak kandung dari almarhum adik saya. Jadi sekarang jelas ya statusnya, tidak perlu di tanyakan lagi."

"Apa kalian tidak canggung dengan anak itu Pak, Bu? Kalian kan pasangan baru menikah," tanya wartawan.

"Cangung pasti ada, tapi kita harus menyikapinya dengan bijak. Anak ini butuh pendampingan, jadi kita sebagai orang dewasa lah yang harus mengerti keadaannya."

Andin memberi jawaban yang membuat Al terharu dan menyukainya. Wartawan pun dibuat kagum dengan pasangan ini. Mereka terus memuji setiap pertanyaan yang terlontar.

"Mereka harus mendapatkan penghargaan sebagai pasangan terfavorit tahun ini, benar tidak?" celoteh salah satu wartawan.

"Benar, aku suka sekali dengan pasangan Aladin," ujar temannya lagi.

"Kita masukkan saja mereka dan viralkan sebagai pasangan inspiratif gimana?"

"Ide bagus," timpal wartawan lain.

Hari berlalu, minggu berganti dan sudah hampir tiga bulan akhirnya Reyna bersama pasangan Aladin. Reyna merasa senang bisa bersama kedua pasangan tersebut. Sosok Aldebaran mampu menjadi seorang ayah yang di cintainya. Kedekatan mereka mulai terasa, Reyna seolah tidak ingin lepas. Sedangkan Andin, masih dengan sikap jaimnya. Reyna selalu menggodanya setiap ada kesempatan. Bahkan Reyna pernah merengek ingin menghabiskan waktu bersama Andin seharian.

Padahal Andin harus menyelesaikan meeting bersama kliennya. Untung asistennya Rendy mengerti dengan keadaan bos nya itu. Andin dan Reyna seperti ibu dan anak yang terkadang bertengkar kecil meski masalah sepele. Seperti Reyna yang masih terus selalu membawa boneka kecilnya jika pergi kemana mana. Andin memberikan boneka baru, namun Reyna tidak begitu menyukainya.

"Ini boneka dari tante Michi, Reyna nggak bisa jauh dari boneka ini Ma," jelasnya pada Andin. Andin akhirnya mengalah. Ia memaklumi hal itu.

Reyna tidak canggung memanggilnya mama. Mereka berada di wahana permainan, tak lama Andin dikejutkan dengan tangan seseorang yang menutupi kedua matanya. Andin melepaskan genggaman tangan tersebut dan membalikkan badan. ternyata itu Aldebaran Alfahri. Reyna senang dengan kedatangan lelaki yang sudah menjadi ayahnya itu.

"Darimana kau tahu aku dan Reyna di sini?" tanya Andin penasaran.

"Tadi Rendy yang memberi tahuku nona," jawab Al singkat.

"Papa susul kita kesini yey, kita naik kereta gantung ya. Pa, Ma?"

"Kereta gantung?"

"Iya, aku mau naik kereta gantung boleh 'kan?" Andin menatap Al begitu juga Al, tanda kalau Andin tidak mau. Tapi Al tidak merespon.

Benci Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang