Sakura-sensei
Diclaimer to Masashi Kishimoto
Warning Typo and Rated M for Lemon
Enjoy!
.
.
______________________________
Pagi-pagi sekali Sasuke terbangun dan sudah mendapati Sakura yang sibuk di dapur. Sekilas Sasuke teringat kejadian semalam kala ia memandangi punggung Sakura dalam diam. Dan Sasuke menyadari dirinya kikuk sendiri, bingung harus bagaimana. Mencoba bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apapun. Tapi nyatanya sulit juga, sampai dirinya tak sadar memandangi Sakura begitu lama."Selamat Pagi." Bahkan tidak menyadari Sakura yang telah berbalik menatapnya. "Apa yang membuatmu memandangiku seperti itu?"
"Tak ada." Jawab Sasuke sekenanya lalu memposisikan dirinya di kursi meja makan, menunggu Sakura menghidangkan makanan untuknya. Sedangkan Sakura memandang Sasuke aneh.
Sakura mengedikkan bahu acuh.
.Sakura memfokuskan diri mengendarai mobilnya menuju sekolah. Matanya yang indah tak teralihkan dari hiruk pikuk jalanan yang sudah mulai sibuk.
Keheningan tercipta di antara mereka. Sasuke yang tidak banyak bicara dan Sakura yang bingung harus bicara apa menjadikan suasana sedikit canggung. Ya mungkin hanya perasaan Sasuke saja yang canggung. Sedangkan Sakura memaklumi, barangkali memang Sasuke masih sungkan terhadapnya."Apa aku harus memberimu uang jajan?" Celetuk Sakura.
Sasuke menoleh, "Aku punya uang."
Sasuke dan Sakura sama-sama memandang lurus ke depan tanpa membuka obrolan apa pun lagi. Mereka berdua sama-sama telah melihat gerbang Konoha Academy yang sudah dekat dengan pandangan mereka. Maka dirasa tak ada lagi basa-basi yang diperlukan.
Sakura membelokkan kemudinya memasuki gerbang sekolah menuju area parkir yang tersedia.
"Kenapa kau mengantarkanku sampai ke dalam?" Tanya Sasuke menatap Sakura dengan sedikit mengangkat sebelah alisnya.
"Apa maksudmu? Tentu saja karena aku bekerja di sini." Jawab Sakura santai sambil memarkirkan mobilnya, lalu membuka pintu mobil dan mengeluarkan dirinya dari mobil silver merk terkenal itu. Tak lama kemudian Sasuke menghampiri Sakura yang sudah akan berjalan duluan.
"Kau bekerja di sini? Kau mengajar?" Sakura mengangguk mengiyakan.
"Dan tolong lepas antingmu Uchiha-san. Ini di sekolah." Ucap Sakura menghentikan langkahnya menatap wajah Uchiha bungsu ini memastikan bahwa Sasuke benar-benar melepas antingnya.
"Kenapa aku harus melepas antingku?" Tanya Sasuke mengangkat sebelah alisnya.
"Karena itu sudah peraturan di sekolah ini. Siswa dilarang memakai aksesoris atau perhiasan. Peraturan nomor sepuluh." Jawab Sakura tenang sambil terus menatap Sasuke. Namun Sasuke hanya menatap Sakura datar tanpa ada niat untuk melepas antingnya.
"Kalau kau tidak mau melepasnya aku akan menuliskan namamu di buku kasus." Ujar Sakura.
"Kenapa?"
"Pertama, kau melanggar peraturan. Kedua, aku guru BK di sini jadi aku berhak menulis nama siswa siapa saja yang membuat kasus atau melanggar peraturan." Jelas Sakura masih dengan senyumannya.
"Apa?" Sasuke sedikit terkejut mendengar penuturan Sakura. Okay, ini namanya triple kill. Pertama, Sakura adalah walinya. Kedua, Sakura mengajar di sekolahnya. Ketiga, Sakura adalah guru BK di sekolahnya yang dapat dengan mudah mencantumkan namanya di buku kasus bila sewaktu-waktu ia membuat kasus.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKURA-SENSEI
RomanceSasuke tergoda. Sensei-nya yang cantik itu berhasil menarik hatinya yang semula tak peduli hal apapun tak terkecuali cinta. Namun bagaimana jadinya bila ia melakukan kesalahan yang sangat fatal. Dan bagaimana dia akan mempertanggungjawabkan hasil da...