Wedding Album

6.7K 553 34
                                    

Sakura-sensei Chapter 15
.
Warning! Adult Content
.
© Masashi Kishimoto
.

.

.

Pagi ini masih cukup dingin, sisa-sisa hujan semalam. Orang-orang pun memilih untuk memakai jaket atau baju tebalnya. Walaupun pada siang hari mereka harus melepasnya lagi, sebab biasanya ketika waktu menjelang siang, suhu akan semakin meningkat dan matahari pun semakin terik.

Sasuke memilih untuk segera duduk di mejanya, mengabaikan Chino yang kembali mencegatnya di depan kelas.

Masa bodoh lah gadis mungil itu mau memberinya apa dan dari negara mana. Terserah!

Sasuke masih mengantuk sekarang. Plus bad mood.

Efek begadang yang dilakukannya semalam. Eh tetapi bukan berarti dia begadang yang tidak ada gunanya. Justru dia mengerjakan sesuatu yang bisa mengumpulkan pundi-pundi uang.

Kalau soal bad mood, kalian pasti tau apa penyebabnya.

Ya! Gara-gara si Gaara Gaara itu yang terus menempeli Sakura bahkan sampai waktu pulang! Sial! Kalau begitu kan Sasuke jadi tidak punya waktu berdua!

Bel tanda masuk pun bergema, anak-anak yang semula ramai kini mulai menghampiri meja mereka masing-masing. Lalu mempersiapkan buku-buku mereka. Biologi.

Setelah menyapa para murid, Sakura mendudukkan dirinya dan bergegas membuka buku silabusnya.

"Halaman 235. Mengenai bioteknologi modern."

Bunyi usapan kertas terdengar memenuhi ruangan, mereka dengan cepat menuruti apa yang di katakan Sakura.

Kemudian Sakura mulai menjelaskan materi beserta contoh-contoh nya. Tak lupa pula dia melontarkan beberapa pertanyaan guna menyadarkan anak-anak yang sedang melamun ataupun mengantuk.

Pandangannya mengarah kepada anak walinya, yang sedang menyangga kepala sambil memandang bukunya bosan.

Sakura menyadari itu, kalau Sasuke mungkin sedang dalam mood yang buruk. Bahkan sepanjang jalan menuju sekolah, anak wali yang biasanya selalu menggodanya itu hanya diam saja dan hanya menjawab sekenanya ketika Sakura menjawab.

Tetapi selain itu, ada satu hal yang baru dia sadari sekarang.

"Sasuke-san?"

Merasa dipanggil, Sasuke pun menoleh malas-malasan.

"Ya, Sensei?"

Sakura tersenyum tegas, "lepas antingmu!"

Sasuke berjengit sesaat. Sial! Dia lupa melepas antingnya.

Sakura berdeham setelah melihat Sasuke melepas semua anting-antingnya.

"Apa kau mendengarkan pelajaran?"

"Ya, Sensei."

"Kalau begitu jelaskan kembali!" Ucap Sakura mutlak.

Sasuke menghela nafas. Dia sedang bad mood, dan kenapa Sakura hari ini kesannya malah menyebalkan sih.

Sasuke berdeham. Serius, apa harus sekali dia berbicara panjang lebar menjelaskan materi? Dia sedang bad mood, tolong.

Dengan terpaksa menjelaskan kembali materi yang sebelumnya sudah dijelaskan Sakura. Mungkin saja Sensei-nya itu ingin mengetesnya. Dan mulutnya berhenti berucap ketika dirasanya sudah cukup untuk menjelaskan.

Sakura pun akhirnya melanjutkan pelajaran. Dia sadari Sasuke memang pintar, guru-guru yang lain melaporkannya seperti itu. Namun Sasuke terlampau nakal, menurutnya.
.

SAKURA-SENSEITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang