Sakura-sensei
.
Chapter 10
.
Warning!
Gaje, typo
.
© Masashi Kishimoto
.
Enjoy!
..
.
Sasuke melangkahkan kakinya menuju meja makan minimalis itu dimana sudah ada kedua orang tua Sakura yang sedang mempersiapkan diri untuk sarapan.
"Selamat pagi paman, bibi." Sapa Sasuke. Dia bukan orang yang ramah, entah apa yang membentur kepalanya pagi ini hingga ia bisa menyapa seseorang.
"Pagi anak muda." Balas Kizashi.
"Selamat pagi Sasuke-kun. Kau tampan pagi ini." Ucap Mebuki sambil tersenyum.
"Terima kasih, bibi."
Entah apa yang salah dengan mataku tapi lelaki ini terlihat lucu.
Tak berapa lama Sakura datang membawa empat gelas jus melon sebagai pencuci mulut. Menatanya di masing-masing pemiliknya lalu menduduki kursinya sendiri.
Sasuke menatap Sakura sekilas. Wanita itu masih terlihat baik-baik saja bahkan matanya pun tak membengkak seperti biasa jika wanita itu menangis di malam hari.
.
Matahari sudah ada di puncaknya namun awan di sekitarnya masih terlihat gelap sehingga cuaca hari ini tidak bisa dikatakan cerah. Masih tersisa bekas-bekas hujan turun di langit sana.
Murid-murid merapatkan jaket mereka karena cuaca saat ini masih begitu dingin. Bahkan beberapa murid tak ingin keluar dari kelas dan memilih untuk melanjutkan mimpi mereka yang sempat tertunda, kesempatan karena guru yang bersangkutan tidak bisa hadir.
Tetapi tidak ada kata tidur di kelas untuk murid-murid Sains-3A. Meskipun cuaca dingin dan tanah lapangan juga sudah basah, tidak ada alasan untuk tidak berolahraga. Kenapa? Karena gurunya adalah Maito Guy. Karena semangatnya masih membara, membolos jam mengajar adalah pantang baginya. Olahraga sama saja dengan cinta sejatinya. Cukup, jangan bahas dia lagi.
Mari kita bahas Uchiha Sasuke tampan ini yang sedang menatap seorang lelaki berambut merah di depan sana dengan pandangan yang sulit diartikan.
Oh! Ternyata kelasnya dengan kelas lelaki itu sedang berkolaborasi, menggabungkan jam olahraga mereka. Entah apa alasannya, karena itu tidak penting jadi aku tidak akan menjelaskannya.
Tatapan Sasuke berakhir kala Guy-sensei sudah mulai dengan pidato bertema semangat muda yang sudah berkali-kali didengar para murid. Pidato yang sangat membosankan itu sudah menjadi tradisi baginya sebelum memulai pelajaran olahraga.
Wait a minute! Kenapa kita terus membahas dia?!
C'mon, Uchiha Sasuke adalah bintangnya sekarang!
Sasuke meregangkan otot-ototnya siap memulai olahraga. Kali ini Maito Guy memilih para murid laki-laki membentuk tim sepakbola yang kemudian akan bertanding dengan tim kelas lelaki merah itu.
"Wah kita akan menjadi musuh." Ucap Sai menghampiri Naruto dan Sasuke yang sedang pemanasan.
"Hah... Tim ku pasti menang." Balas Naruto mencoba memprovokasi.
"Percaya diri sekali kau."
"Tentu saja. Cowok letoy sepertimu menendang bola pingpong pun pasti jatuh." Ucap Neji menghina Sai, padahal dirinya baru saja datang.
"Kurang ajar. Kau itu timku"
Suara lantang Maito Guy lagi-lagi terdengar. Waktu peregangan sudah habis dan mereka harus segera membentuk formasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKURA-SENSEI
RomansaSasuke tergoda. Sensei-nya yang cantik itu berhasil menarik hatinya yang semula tak peduli hal apapun tak terkecuali cinta. Namun bagaimana jadinya bila ia melakukan kesalahan yang sangat fatal. Dan bagaimana dia akan mempertanggungjawabkan hasil da...