Coming Home

9.5K 640 106
                                    


Sakura-sensei Chapter 19
.
© Masashi Kishimoto
.

.

.

"Kau kemana saja sih?"

Sakura memandang Ino gugup. Sedikit merasa bersalah karena meninggalkan temannya cukup lama. Bukan hanya cukup lama sih, sangat lama.

Entah dedemit mana yang membuat Sasuke bisa bertahan begitu lama bahkan hanya untuk satu kali permainan. Atau memang muridnya itu sudah hebat dari sananya?

"Maaf Ino. Tadi aku buang hajat."

Iya, buang hajat dengan arti yang lain.

"Ya sudah. Kau kupas kentang-kentang ini ya. Aku akan mencuci sayuran."

"Okaaaay."

Sasuke menghampiri teman-temannya yang sedang mengumpulkan ranting untuk membuat api unggun. Bukan, bukan karena dirinya ingin membantu. Dia hanya ingin ikut bergabung dan ikut mengobrol. Meski sudah ditebak kalau teman-temannya pasti akan memborbardir dirinya.

"Sialan kau Sasuke. Kemana saja sih?" Neji berucap sambil membanting ranting besar dengan kasar.

"Aku sedang menjinakkan ular tadi."

"Eh?! Disini ada ular?" Pekik Naruto ketakutan. Pun dengan Sai yang mencoba menutupi ketakutannya.

"Tenang saja. Aku sudah membuangnya ke hutan."

"Betul kau sudah membuangnya?" Tanya Sai. Masih khawatir ternyata.

"Tapi kan walaupun sudah dibuang, kalau masih hidup masih ada kemungkinan ular itu bisa berjalan kemari, kan." Ucapan Shikamaru sangat tidak bisa diharapkan. Membuat mereka semakin bergidik saja.

"Sasuke sialan, ular itu mati atau tidak?!"

"Ya... Tadi sih ularnya sudah lemas, tidak tau kalau nanti malam. Tergantung kondisi, mungkin."

Iya, kalau ada umpan yang bagus mungkin ular itu bisa saja ON lagi.

Mereka menghening, merasakan bulu kuduk yang meremang. Perasaan takut dan ngeri tiba-tiba menyelimuti mereka.

"Sial. Kau membuat kita ketakutan." Ucap Sai.

"Loh? Bukannya di alam liar selalu ada binatang buas ya?"

"Sialan kau Shika, bisakah berbicara sesuatu yang bisa membuat kita tenang?" Gerutu Naruto sambil melempar sebilah ranting ke arah Shika.

"Sas, sas?"

Sasuke hanya bergumam mendengar Sai tiba-tiba menyerukan namanya.

"Lihat! Sainganmu sedang bersama Sakura-sensei."

Sasuke pun mengikuti arah pandang yang Sai tunjuk. Memang melihat kepala merah sedang mencoba membantu sensei-nya memotong sayuran.

"Saingan?" Gumam Shikamaru.

"Betul. Si Sasuke bahkan berniat membabat habis Gaara sewaktu kita bermain bola." Jelas Naruto sangat bersemangat menggoda Sasuke.

"Memang apa yang diperebutkan sampai harus bersaing?" Tanya Shikamaru.

"Sakura-sensei lah. Siapa lagi."

Ucapan Neji berhasil membuat teman-temannya menoleh dan menatapnya. Termasuk Sasuke yang memandangnya datar.

"Che. Kelihatannya begitu. Aku tidak bodoh untuk mengetahui gelagat Sasuke."

"Memangnya ada yang aneh?" Tanya Shikamaru lagi, jarang-jarang dia ingin tahu urusan orang.

SAKURA-SENSEITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang