Sakura-sensei
.
Chapter 12
.
Warning!
.
© Masashi Kishimoto
.
DLDR
..
.
Decitan suara sepatu memenuhi lorong basemen yang lampunya mulai redup. Sakura berjalan dengan terburu-buru, tetapi tangannya masih sibuk merogoh tasnya, memeriksa apakah ada benda yang dia tinggal. Pasalnya pagi ini dia terlambat, masalahnya adalah ibunya menelpon dengan segala nasihat dan petuahnya.
Sedangkan Sasuke berjalan santai, memasukan kedua tangannya ke dalam kantung jaket hoodie hitam yang dipakainya. Dan, dengan modisnya dia memakai topi putih polos dan juga anting kecilnya. Hanya saja hoodie-nya menutupi anting itu. Takut-takut Sakura melihatnya.
"Ada masalah?" Tanya Sasuke melihat Sakura yang baru saja memasuki mobil namun keluar lagi lalu membuka kap mobilnya.
"Kurasa. Ya Tuhan kita sudah hampir terlambat."
Sasuke hanya melirik Sakura sebentar lalu mencondongkan tubuhnya mengecek mesin mobil Sakura yang mengeluarkan asap.
Setelah menelaah segalanya, Sasuke menghembuskan nafas kasar. "Ini akan memakan banyak waktu. Naik bis saja?"
"Lebih baik begitu. Daripada kita terlambat."
Bis penuh dan sesak. Tentu karena mereka akan memulai aktivitas mereka. Mulai dari anak sekolah sampai ke pekerja kantoran, mereka semua terduduk menumpangi bis ini.
Tetapi Sasuke dan Sakura adalah salah satu yang tak mendapatkan tempat duduk. Mereka hanya berdiri sambil berpegangan pada handle grip.Bis mulai melaju dan guncangan seringkali terjadi. Sasuke masih santai namun juga sedikit-sedikit memperhatikan Sakura di sampingnya.
Wanita itu tampil dengan pakaian formal, seperti guru-guru pada umumnya. Namun kesan glamor begitu melekat padanya.
Dia mengenakan blouse berwarna hijau pudar dengan kerah baju yang dipadukan dengan pita. Celana trousers putih membukus bagian pinggang hingga mata kakinya, menyembunyikan dua kaki jenjangnya. Lalu tas bahu berwarna putih juga turut dikenakannya. Tidak lupa make up tipis yang semakin mempercantik wajah jelitanya.
PLAKK!!
"Sasuke!"
Sakura menatap Sasuke tak percaya. Sedangkan seseorang yang duduk di depan mereka meringis kesakitan. Baru saja muridnya ini menggeplak seseorang!
"Kau gila?! Ini sakit sialan." Teriak orang itu sambil memegangi kepalanya. Ternyata dia seorang siswa seumuran Sasuke namun berbeda sekolah, terlihat dari seragamnya. Menatap Sasuke penuh amarah.
"Kau yang gila. Untuk apa kau menatap sensei-ku terus?"
Keributan itu berhasil mengalihkan perhatian para penumpang di bis. Ada apa gerangan ramai-ramai. Ternyata ada pria tampan marah-marah.
Mendengar perkataan Sasuke, lelaki itu langsung menatap Sakura. Kemudian mengangguk sambil menggumamkan kata maaf.
"Memperhatikan orang asing terus menerus sangat tidak sopan. Perbaiki lagi etikamu. Namun aku meminta maaf atas namanya." Ucap Sakura yang mana membuat Sasuke membuang napas kasar. Kenapa coba Sakura harus meminta maaf.
Hei, kau menggeplak kepala seseorang Sasuke! Sangat tidak sopan!
Bis tiba di depan halte yang dekat dengan sekolah. Mereka berdua turun mengabaikan gumaman orang-orang di dalam bis, kebanyakan dari mereka memuji visual kedua bintang kita ini. Kalian pasti sudah menduganya.
Mereka berdua berjalan sepanjang jalan menuju kelas dan ruang kantor.
"Lain kali jangan menegur orang seperti itu. Aku menyuruhnya memperbaiki etika tetapi muridku sendiri pun kurang memperbaiki etikanya." Ujar Sakura mengiringi perjalanan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKURA-SENSEI
RomanceSasuke tergoda. Sensei-nya yang cantik itu berhasil menarik hatinya yang semula tak peduli hal apapun tak terkecuali cinta. Namun bagaimana jadinya bila ia melakukan kesalahan yang sangat fatal. Dan bagaimana dia akan mempertanggungjawabkan hasil da...