Seductive Sensei

15.7K 656 67
                                    


Sakura Sensei Chapter 16
.

Warning!
LEMON DI CHAPTER INI
.

© Masashi Kishimoto
.

.

.

Hari-hari telah berganti, siang dan malam pun berlalu. Terasa begitu cepat seolah waktu tengah terburu-buru, bagi mereka yang tengah merasakan senang dan bahagia. Tetapi, waktu begitu terasa lambat bagi mereka yang tengah kepayahan. Seperti para murid Konoha Internasional High School.

Hari-hari berlalu membawa mereka ke masa kini. Dimana mereka diharuskan mengerjakan tugas praktikum dari guru tiap pelajaran.

Ambillah contoh Naruto dan kawan-kawannya yang selama tiga hari selalu mencak-mencak dari pagi hingga waktu pulang menjelang. Bahkan di rumah pun mereka sangat sangat kepayahan. Kenapa pula guru-guru itu memberi tugas praktikum yang susahnya minta ampun. Bahkan Neji yakin, kalau tugas praktikum ini lebih cocok untuk tingkat Pascasarjana!

Berbeda dari mereka yang selalu mencak-mencak, bahkan sampai frustasi. Sasuke dan Shikamaru tetap tenang seolah tak terjadi apa-apa bahkan selama tiga hari ini. Semua mereka kerjakan dengan baik, sangat baik malah. Yang mana membuat Naruto dan yang lainnya bertambah mencak-mencak. Kok bisa sih mereka tenang-tenang saja? Sedangkan Naruto dan kawan-kawannya harus mendapat semprotan dari guru kalau mereka melakukan kesalahan.

"Rasanya aku ingin kembali ke SD saja." Gumam Naruto sambil mengibaskan buku makalah ke tubuhnya yang kegerahan.

Sasuke yang mendengar itu hanya mendengus, "kau yang sebesar ini pun akan tetap bodoh jika kembali ke SD."

"Sialan. Begini-begini aku tau hasil dari tujuh kali nol."

"Berapa?"

"Tujuh."

"Tolol."

Tolong jangan dengarkan mereka. Selanjutnya hanya percakapan tidak penting. Mulai dari perkalian tujuh kali nol, penemu gravitasi adalah beban, penemu bom atom juga beban, sampai membicarakan tompel hitam guru Ekonomi mereka.

.

Waktu pulang telah tiba, semua murid bersiap untuk pulang dan beristirahat. Waktu untuk memutar otak telah berakhir, sebab besok hanya praktik olahraga. Tidak butuh menguras energi di otak mereka. Fiuh…

"Aku akan pergi bersama Ino-Sensei. Kau pulanglah lebih dulu." Ucap Sakura sambil membenahi posisi tasnya.

"Hn. Kalau begitu aku akan mampir ke rumah Naruto sebentar."

"Kau tidak akan nakal kan?"

"Tentu tidak." Jawab Sasuke tenang, mengusap anak rambut Sakura yang semula berantakan.

"Lihat saja kalau kau berbuat nakal lagi."

"Tidak."

Sasuke pun berlalu, setelah mengusap pipi Sakura penuh kelembutan. Sedangkan Sakura hanya mematung melihat kepergian Sasuke, senyum manis terpatri di bibirnya.

Tunggu!

Apa baru saja Uchiha Sasuke itu menyentuh pipinya?!

SAKURA-SENSEITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang