Its Our Erebos. the destruction of Olympus.

90 14 0
                                    

Olympus masuk kedalam Kehancuran.

Api api membakar habis salah satu kota di olympus, kota itu adalah Athens. Kota yang menjadi kota paling indah, kota penuh keramahan dan nilai luhur yang sangat besar. (W berasa lagi nulis PPKN njem)

Athens adalah kota yang di klaim oleh Athena sebagai kota miliknya. Awalnya Poseidon dan Athena mengalami pertikaian untuk mengambil wilayah itu.
Athens adalah ibu kota dari negara Yunani di Bumi, sedangkan di Olympus, kota ini adalah kota yang dibuat oleh Dewi Athena. Kota yang dibuat oleh ibu dari Huang Renjun.

Renjun bergegas berlari meninggalkan teman teman nya dan menarik pedangnya yang entah dari mana keluarnya. Karena badannya yang mungil, Renjun sulit terlihat oleh teman teman nya. Renjun sudah masuk kedalam lautan api.

   "RENJUN!!NJUN!!"
Yuta menaruh Shotaro di gendongan Jeno lalu berlari mencari Renjun. Disisi lain, Renjun sedang menghindari para demeter dan....

BRAKK!!

Ia tersandung dan secara otomatis batu dari suatu bangunan itu hampir menimpa badan mungilnya.
   "Kau tidak apa-apa?"
Lelaki itu melempar batu besar itu dan menarik lengan mungil Renjun.
  "Yaa aku tidak apa apa, terimakasih."
Renjun tersenyum lalu melepaskan tangan nya dari genggaman lelaki itu.

  "Sayang kamu-"
Pandangan Yuta langsung mengarah ke seorang lelaki tinggi nan gagah yang berdiri di samping Renjun.
   "...hi, SEO Johnny.."
Lelaki itu menjabat tangan Yuta lalu menepuk pundak Renjun dan Yuta.
   "Aku sudah mengatasi semuanya, tenang saja!"
Johnny tersenyum lalu menatap Yuta tajam.

  "Apa kita pernah ada masalah sampai kamu menatapku seperti itu?"
Tanya Yuta heran saat wajahnya ditatap seperti itu.
   "Kamu pasti bukan demigod...kamu adalah monster kan?"
Tanya Johnny langsung mengacungkan tinjunya ke arah Yuta dan langsung ditepis oleh Yuta.
  "Iya benar, saya Monster...anda sendiri siapa?"
Tanya Yuta kepada Johnny. Lelaki ini benar benar sombong. Anak baru, sombong lagi...dasar, wajahnya pun mirip dora.
   "Saya anak dari Heracles, atau Hercules dan Megara..."
Johnny menghela nafasnya dalam lalu kembali tersenyum ke arah Renjun yang sedang berdiri bak anak kecil.

Yuta dan Renjun terkejut mendengarnya. Jadi Dora Olympus ini bukan demigod melainkan God Olympus?.
   "Pantas saja kau sombong"
Yuta terkekeh pelan lalu menatap seorang lelaki muda yang terlihat lemah. Badan nya hampir sama sepert
i Taeyong.
   "John, kita harus kembali...eh siapa mereka?"
Tanya Lelaki yang bisa dikatakan sedikit tampan itu.
   "Mereka demigod, yang datang dari bumi..."
   "Mereka yang tidak bertanggung jawab?"

   "Doyoung...diamlah"
Yuta menahan amarahnya. Doyoung dan Yuta merupakan teman masa kecil. Kebetulan area pedesaan mereka juga satu daerah, jadi mereka saling mengenal, bahkan sering bermain bersama.

~

~

~
   "Kau mengenalnya? SIAPA PRIA YANG BERANI BERKATA LANCANG SEPERTI ITU!!!"
Jisung datang entah dari mana.

Flesdisk~
  Jisung bingung dan kehilangan arah karena teman temannya yang lain meninggalkan nya. Semua teman nya pergi ke pusat Olympus bagian atas, atau yang disebut Zeus palace.

  "Ah sial! Huang Renjun sialan!"
Jisung mengibaskan tangan nya seperti orang kesetanan. Sungguh pemuda tersesat.

Telinganya mendengar percakapan menarik antara Yuta dengan salah satu lelaki berambut lumayan panjang yang menurutnya mirip seperti Dora.
Ia berjalan mengendap endap perlahan sembari mendengarkan percakapan mereka hingga saat seorang lelaki berkata...
Flesdisk selese~

    "Mereka yang tidak bertanggung jawab?"
Lelaki itu menunjukan smirk khasnya lalu berjalan mendekati Renjun.
   "Karena mu sialan, aku harus melakukan hal ini lagi."
Doyoung mendorong badan mungil Renjun.

Hal itu langsung di tepis oleh Jisung. Bagaimanapun, Renjun adalah temannya, dan ia tidak terima saat Doyoung mengatakan hal itu.
   "Siapa kau?, Demigod dari dewa besar Olympus yang tidak bertanggung jawab?"
Doyoung tersenyum sinis menatap Jisung.
Mata Jisung memerah. Langit bergemuruh, hawa panas ia tebarkan tanpa sadar. Bagaimana bisa lelaki ini mengatakan hal yang tidak wajar?

Jisung berjalan lalu mematahkan ranting pohon hingga memiliki ujung yang sangat runcing layaknya tombak. Dirinya mengarahkan benda itu ke ulu hati Doyoung.
   "Jisung sadarlah!!"
Renjun yang sudah sedikit terlempar ke ujung pulau berusaha menembus hawa panas yang dikeluarkan Jisung.

    "JISUNGIE!!"
Suara itu. Suara yang membuat Jisung kembali sadar. Suara yang Jisung sangat kenal.
   "Jisungiee, jangan!"
Lelaki kecil itu menarik badan Jisung yang seketika melemas.
  "Chenle, ah...aku minta maaf.."
Jisung menatap kebawah kosong. Chenle mengangkat dagu lancip Jisung supaya Jisung dapat menatapnya.
   "Sudahlah...lebih baik kita pergi menyusul yang lain, Jeno dan Jaemin sudah menemukan beberapa informasi tentang demi God lain nya."

Jisung mengangguk paham lalu mengelus Surai kekasihnya.
   "Kalian mengumpulkan orang tidak berguna lalu mencoba memperbaiki ini?"
Doyoung sekali lagi memulai perdebatan. Sedangkan Dora Olympus disebelah nya hanya mencoba menenangkan kawan nya.
  "Apakah ini wujud seorang anak dari Perseus dan Andromeda?"
Renjun terkekeh pelan lalu menatap Doyoung tajam.
  "Bagaimana kau tau sialan!"

   "Lihatlah.."
Renjun menarik kain yang menutupi dada Doyoung lalu menunjuk tanda rantai serta laut.
  "Aku tau kamu tidak sejahat ini.."
Renjun memainkan jarinya dengan menatap kebawah.
  "Aku hanya tidak ingin bumi atas dan bumi bawah mengalami kehancuran...kita semua akan mati."
Doyoung menepis tangan Renjun lalu pandangan nya menyorot tajam Jisung.

   "Son of Ares...park Jisung."
Johnny mendekati Jisung lalu melihat tanda pedang di belakang telinga milik Jisung.
   "How did you know?"
Tanya Jisung yang segera menepis tangan Johnny.
  "the negative and hot aura you give"
Johnny terkekeh pelan lalu menepuk pundak mereka.

   "Saya dulu teman satu tim misi Jaehyun dan Taeyong, mereka berdua berbeda jauh dari kalian. Tim kami dahulu tenang, bergerak dalam diam lalu menyergap, kalian? Bertindak gegabah...menyorot perhatian. Aku bingung dengan pola pikir kalian..."

Doyoung otomatis tertawa mendengar perkataan Johnny. Hal itu sungguh memalukan pastinya bagi para Demi God yang baru saja mengalahkan Kronos.
   "Tapi kami baru saja mengalahkan Kronos!"
Renjun mempoutkan bibirnya lalu terisak di pelukan Yuta, tidak terima dirinya di bully.

   "Haish, siapa nama kalian?"
Tanya si Dora...eh Johnny.
  "Saya Renjun, Huang Renjun, son of Athena, dia adalah Park Jisung yang hampir membunuhmu, ini suami ku Nakamoto Yuta, Dan itu Chenle...son of Poseidon.

Kedua pemuda itu terkejut bukan main. Son of Poseidon? BUCIN? BUCIN tolol? Tidak mungkin.
   "Yang mana anak dari Poseidon?"
Tanya Doyoung sekali lagi untuk memastikan hal itu.
   "Yang sedang menangis di sebelah Jisung."
Renjun terkekeh pelan lalu suatu hal terlintas di kepalanya.

   "NA SHOTARO!"
Yuta dan Renjun berteriak keras mencari dimana bayi mereka. Umur Yuta bisa dibilang cukup muda yaitu 134 tahun, tetapi kenapa ia sangat pikun?
  "Ya ya, santai saja...keponakan ku selalu ku jaga"
Haechan muncul dari sebuah terowongan dari bawah tanah.
  "Siapa lagi orang dengan wajah menyebalkan ini?"
Doyoung memutar matanya melihat tingkah Haechan yang terlihat sombong.
  "Kenalin bang, Haechan, panggil aja Echan...son of Hades, Abang siapa btw?"
   "Saya Kim Doyoung, anak dari.."
   "Anak dari emak emak yang diiket di laut itu kan? Siapa si njun gua lupa, eeee Andromeda!"
Benar benar, Tidak ada Filter di mulut Haechan.

   "Misi kita apa bego, Jeno dan Jaemin sudah menunggu..."
Jisung memutar matanya malas lalu berdiri.
  "Tunggu...kami ikut."

Its Our Erebos ~Destruction By The Flame Sword~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang