"Sialan ini bukan pedang asli!"
Jisung berjalan ke arah Prometheus itu dan mengacungkan pedang palsu itu keleher Prometheus.
"Katakan padaku, dimana pedang yang asli. Jika kau tidak mau mengatakan nya, pedang ini akan menancap di leher sialan mu itu."
Jisung mendekatkan pedang itu ke leher Prometheus yang membuat darah keluar dari goresan di leher Prometheus. Goresan yang cukup dalam tentunya.
"Aku lebih baik mati melindungi pedang itu, dari pada memberikan pedang itu kepada manusia yang tidak bisa tanggung jawab."
Prometheus itu terkekeh pelan sembari menatap Jisung yang sudah tersulut emosi sepenuhnya.
Tangannya menunjukan ancang ancang mengibaskan pedang itu, tetapi seseorang menahan nya.
"Bukankah lebih baik mengurungnya dan menyiksanya terlebih dahulu, jika dia mati, kita tak akan bisa menemukan pedang yang asli dimana."
Suara Chenle menggema di telinga Jisung. Hal itu benar, ia harus terus mengancam bajingan ini untuk mendapat kembali pedang miliknya.
"Berhubunga Renjun ini sedang cosplay menjadi atta gledek yang suka NGEPRANK orang, gimana kalau kita buat dia lebih berguna dikit?"
Tanya Mark sembari mengangkat alisnya kearah Renjun.
"Diamlah, aku tidak memberikan kalian prank prank sialan itu, aku mati beneran. Dan juga, dengan Haechan rencana kalian selalu berjalan mulus."
Renjun menggenggam tangan Yuta lalu menatap lantai yang hanya menjadi lalu lintas para semut.
"Njun, rencana mu yang paling sempurna, rencana ku...aku hanya mengarang ini dan aku mencobanya, sedangkan kau? Kau benar benar sudah merencanakan itu di kepalamu"
Haechan tersenyum manis lalu memeluk Renjun seperti bayi monyet yang memeluk ibunya.
~
~
~
Malam hari ini, langit terasa sangat gelap. Angin berhembus membuat pemuda - pemuda ini merasa dingin.Jeno belum pulih dan masih belum sadar. Hal itu tentunya sangat membuat Jaemin Khawatir. Sudah hampir seharian penuh ia belum bangun. Tetapi Taeyong mengatakan bahwa Jeno akan baik baik saja, setidaknya rasa khawatirnya sedikit menurun.
Menunggu memang lama, tetapi hal itu membuat kita memikirkan kembali apa atau siapa yang akan kita nantikan setelah ia bangun atau kembali.
"Bangun Jen...Sungchan pengen main sama kamu..."
Jaemin tersenyum lemas sembari mengelus Surai hitam sang kekasih yang masih dialam mimpi.
Sebuah tangan menyentuh punggungnya lembut. Terasa jelas, meskipun dirasa tidak ada sebuah energi dibelaian itu. Sang kekasih membuka matanya dengan senyuman lemah terlukis diwajahnya. Senyum yang selalu Jaemin rindukan dan cintai.
"Jen!"
Lelaki mungil itu langsung menyambar kekasihnya dengan pelukan dan senyuman serta bulir air yang ada di manik coklatnya.
"Na~"
Suara Deep yang selalu membuat Jaemin mabuk, kini mengisi penuh pendengaran Jaemin.
"JEN JEN! PWAPWA NACAL!"
Sungchan merangkak ke arah Jeno lalu mencubit kecil wajah Jeno dengan bibir nya yang sengaja ia poutkan.
"Papa nakal gimana sayang?"
Jeno tersenyum simpul lalu mengelus si kecil penuh kasih sayang. Kini Jaemin bisa kembali tersenyum.
~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Our Erebos ~Destruction By The Flame Sword~
Historical FictionPedang milik Jisung yang ia tinggalkan di Olympus, membuat sang Prometheus, Titan pencuri api tergiur akan kekuatan serta kegunaan Pedang milik Jisung yang sudah jadi benda penyangga kehidupan di Olympus. ~ ~ Apa yang akan Jisung lakukan? Warn: Bxb ...