Brother (2)

21.7K 235 3
                                    

Psstt!!! Uiiii
Gue author nih yang penasaran sama part 2 sapa ayoo? Bentar-bentar mau baca yak? Follow akun gue dong baru baca biar jadi nambah akrab gitu loh. Kalian kan baik kalau follow nanti gue kasi permen deh wkwkwk. Tar ada yang bilang "author ngasinya permen mulu" wkwkw.

Eh ya kok jadi basa basi gini sih. Biasalah gue kam juga pengen bercengkrama ama kalian kalian semua 🤕

Yaudah sekarang luangkan waktu kalian untuk berkelana di dunia fiksi author ini. Kuyy lah

Gass keunn 🧘🏻‍♀️

~HAPPY READING~
(Feliks)

      Feliks Charles pemimpin perusahaan Diamond dengan jas hitamnya sedang memperhatikan kota Los Angeles di balik tirai panjang ruangannya. Hawa dingin ruangan menembus kulitnya. Matanya tanpa sengaja tertuju pada seorang gadis yang celingak clinguk gak jelas menggunakan heels yang cukup tinggi. Tubuh mungilnya dan wajahnya yang masih ke kanak kanakan sangat tidak pantas di gunakan untuknya.

      Feliks menggeleng lalu ia menyambar jubah hitam langsung turun ke lobi perusahaannya. (Ya jelas lah! Pasti mau nengokin tuh gadis!)

"Masih kecil kok keluyuran?" Gadis itu tampak terkejut dia menghadap ke belakang memperhatikan Feliks.

       Mereka saling bertatapan mata mereka bertemu kembali. Gadis itu tak kalah terkejutnya dengan Feliks. Ia tersenyum ke arah Feliks.

"Um hai" sapanya.

"Anak kecil tuh harusnya diem duduk di rumah bukan disini!"

"Terserah gue kali! Lagian umur gue doang yang kecil sikap gue udah dewasa"

"Dih! Memuji diri sendiri lo?"

"Kenyataannya"

"Napa lo? Masem gitu"

"Ya jelaslah muka gue masem! Tau kalo dady gue bakalan nikah besok!"

Jleb!

"Dady lo nikah? Sama dong dengan bunda gue yang akan menikah"

"Lo gak kesal dia menikah lagi?"

"Marah bahkan kecewa. Gue memilih untuk tidak menikah agar bisa bersama bunda terus. Tapi ya begitu bunda merasa ia lebih bahagia bersama pilihannya" Dirinya menghembuskan nafas kasar.

"Eh duduk sono yuk!" Ajak Gadis itu. Feliks mengangguk.

👑👑👑

"Queenie Chelsea..." Feliks mengangguk angguk ketika mengetahui nama gadis kecil di sampingnya ini.

"Enak banget ya lo udah bisa memegang perusahaan sendiri, bahkan lo itu sukses dengan usaha lo sendiri"

"Gak juga. Gue bisa gini karna tekad gue untuk membahagiakan bunda"

"Ohhh. Tapi pupus karena bunda lo menikah?"

"Gak juga. Bangga dong kan gue udah sukses sekarang" Feliks menggusar rambut Queen mereka kemudian tertawa.

        Mereka duduk di sebuah bangku pinggir jalan. Malam ini mereka rasakan ketenangan bersama. Feliks merasa nyaman bersama dengan Queen, Queen tidak seperti yang ada di pikirannya bahwa ia adalah gadis barbar. Malahan ia akan kalem ketika waktunya tepat.

Brother END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang