Woii beneran pen nangis 😭
Ayo dong dukung terus udah mau 4K aja...
Senengnya luar biasa polllllllllll
Gue bakalan selalu menyajikan cerita cerita panas ini dengan semangat kalo kayak gini
Xixixixi🤣Lanjut gak nie?
Lanjut gak ya 🤔Yaudah ayo lanjut
TAPI!
Sebelum lanjut follow dulu dungs akunnya author biar makin kenceng nih buat ceritanya. Asek kenceng gak tuh 😬Hahaha
Yowes lanjutLuangkan waktu sejenak untuk berkelana di dunia fiksi-romansa gue 🧘🏻♀️
~HAPPY READING~
"Queen aku pergi ya gerah nih..." Bisik Feliks tepat di telinga Queen sambil menyibak beberapa helai rambut yang menutupi wajah cantik Queen.
"Nghhh..."
Queen tidak menghiraukannya ia terus menggenggam erat lengan Feliks di pelukannya. Feliks tersenyum melihat sikap manja Queen padanya, biasanya mereka sudah seperti Tom And Jerry yang selalu bertengkar karena masalah-masalah kecil.
Tepat saat mereka pelukan, Feliks memilih akan menemani Queen tidur malam ini dengan syarat tidak akan melakukan hal lebih pada Queen. Namun Feliks masih mengenakan kemeja kantornya dan dasi yang masih terlilit tetapi sudah acak-acakan.
"Sudahku bilang, aku mencintaimu dengan tulus. Tetapi kau terus salah paham" Ujar Feliks sambil terus mengusap-usap puncak kepala Queen.
👑👑👑
-Dini hari-
Feliks turun sudah rapi dan bersiap untuk ke kantor, tetapi matanya langsung tertuju pada dua orang perempuan yang satu masih muda dan yang satunya sudah tua. Feliks menepuk jidatnya kemudian hendak melangkah pergi naik lagi ke kamarnya, akan tetapi Queen menghentikannya lebih dulu dari belakang.
"Ada apa?" Tanya Queen keheranan.
"Ssttt... tuh ada mak lampir!" Gerutu Feliks.
Queen menaikkan alisnya sebelah, ia pun juga ikut mengintip penasaran siapa yang di panggil Feliks mak lampir.
Dengan wajah masih menganga sempurna dan jantung yang berdebar kencang membuat Queen seketika membeku. Queen terhuyung dan dengan sigap Feliks langsung menangkap tubuhnya.
"I-itu"
Semua ingatan 3 tahun lalu kemudian kembali menghantui. Dimana ia menerima patah hati pertamanya karena Feliks dengan wanita itu. Kemudian ingatan kemarin siang di kantor dadynya, perbincangan yang tidak ia pahami sampai sekarang. Dan kedua wanita yang membuatnya merasakan sesak itu kini sudah berada di ruang tamunya sambil bercengkrama.
Feliks melihat wajah Queen yang mulai pucat, ia pun langsung menarik tangan Queen pergi dari tempat itu.
Queen tersadar ketika Feliks sudah mulai menariknya dan mengajaknya berlari mengitari koridor rumahnya.
"Mau kemana?" Teriak Queen di tengah larinya.
"Ke tempat yang aman"

KAMU SEDANG MEMBACA
Brother END ✔️
RomansaQueenie Chelsea namanya di sekolah begitu juga ketenarannya. Dari namanya saja sudah menggambarkan sikapnya yang seolah olah bak seperti ratu. Hidup di kemewahan, gadis berumur 16 tahun ini harus mengalami mimpi buruk. Yap!! Lelaki yang ia taksir s...