bagian 4

854 50 1
                                    

Asik kemudian asing:)
▪︎
▪︎

Chat...
.......................................

"Za" maafin gua"

"Sampai kapan lo diemin gua gini za?"

"Sampai rasa sakit ini sembuh el".

"Udah ya jangan marah terus mau di beliin coklat ga".

"Ga!"

"Zaa?"

"Mending lo ga usah ngechat gua dulu al"
"Gua muak sama sikap lo."

"Oke".

Eza melemparkan ponselnya ke arah tempat tidur karena suatu alasan dia tidak seberuntung orang lain, dia bahkan mencintai seseorang yang dekat dengan wanita lain dan beralasan hanya sebatas teman.

Perempuan mana yang sanggup melihatnya?


5 hari sudah mereka tidak saling mengabari terlihat gael juga terbiasa saja tanpa eza

Gael lewat di depan eza dengan tangan yang bergandeng dengan ciaa yang dikatakan sahabatnya itu

"Gaell!" Teriaknya

"Kenapa?" ucap gael dengan sinis.

"Lo biasa aja tanpa gua?"

"Gua harus gimna lagi za?
Gua udah nurutin kemauan loh
Terus giliran sekarang marah, otak tuh di pake."

"Apa lo pikir gua diem itu gak sakit? Sakit banget anj, gua udah sabar tapi kenapa lo ga ngerti?"

"Sekarang aja bisa diliat kalian nempel banget".

Eza menatap ciaa dari ujung kaki sampai kepala wanita itu bener"tidak punya malu
Bahkan ia terus menggandeng tangan gael.

"Ciaaa!"Lo itu ga punya malu atau gimna?

Udah tau disini lagi ada gua pacarnya."
l

o kenapa masih nempel-nempel lepasin ga!"


eza menarik tangan mereka berdua agar terlepas.

"Dasar cewek murahan lo cia!
Ga laku atau gimnaa?"

Ciaa memegang kerah baju eza.

"Kalau ngomong tuh hati hati ajg!
Lo yang ga punya otak."

"Gael capek sama lo yang cemburuan tiap hari."

"Lo selalu ngekang dia buat gaboleh dekat sama cewe lain bangsatt."

Plakk..
"Lo yang ga punya harga diri ajg!
Wanita murahan."

"Eza!
Jangan berani lo sakitin sahabat gua."

"El?"

"Lo yang ga ada hati disini lo jahat za
Lo egois sama-sama perempuan kenapa saling menyakiti?"

"Dia yang sok pendiam tapi hati pembusuk."

"Lo lebih milih dia dari pada gua el?"

"Iya."

"Oke."Nanti temuiin gua di keridor kelas gua mau ngomong sama lo."

"Hanya berdua tanpa ada wanita murahan."

"Eza"! Bentak gael lagi

"Iyaa sorry. upss tapi emng kenyataan sii haha."

Eza langsung pergi ia sangat muak jika terus melihat wajah cia disana.

"Yang sabar ya za, gael emng udh di buat bodoh tu sama si ciaa."

"Udah lah ra ngapain juga di inget jijik gua klau keingat wajah tu cewek, sok lugu sok merasa paling tersakiti lagi."

"gua liat-liat sih za mereka emng dekat. Sebenarnya mereka itu pacaran atau adik kaka atau gimna?"

"Katanya cuma sebatas sahabat."

"Tapi kenapa nempel banget?"

"Gua udah larang ra, tapi dia malah bilng gua terlalu posesif, ucapan gua selalu salah ra."

"Kalau dipikir-pikir kenapa ya gua selalu ga beruntung dalam keluarga bahkan percintaan."

"Tuhan benci ya ra sama gua"
Kenapa tiap hari rasanya masalah gua terus ada ra, gua capee gua pengen otak gua tenang."

"Zaa" jangan ngomong gitu disini masih ada gua."

"Jgan pernah ngeluh gitu ya za,
Tuhan tu sayang sama lo.makanya di beri banyak ujian karna tuhan tau lo kuat za."

Clara menatap sahabatnya..ia begitu beruntung mendapakatkan seorang sahabat seperti clara


Eza segera pergi ke keridor kelas dan disna benar"sudah ada gael yang menunggu nya

"Ada apa lo suruh gua kesini?"ucap gael

"Gua mau kita putus."

"Oke."

Mata gadis itu berkaca kaca

"el?"

"Kenapa? "Gua salah lagi?"

"dengan begitu mudah lo ngejawab
Lo senang kita break gini?"

"Terus mau lo apa si za"
Gua udah cape sama sikap lo yang terlalu posesif."

"Tapi gua lakuiin iu karna gua sayang el."

"Gua ga suka!

"Oke"sekarang lo bisa dekat sama ciaa tanpa ada orang yg bakal ngelarang lo
Gua kecewa sama lo el."

Clara langsung berlari meninggal kan gael.

"Maaf eza lo gadis baik lo ga pantas bertahan sama cwok brengsek kaya gua za, Gua sayang sama lo. "Lirih guel

EzaquelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang