bagian 6

730 48 0
                                    

"Za" ke kantin yok gua laper banget nih."

"Iya ayoo."

Mereka langsung pergi menuju ke kantin, sebenarnya masih jam belajar. tapi berhubung jam belajar mereka tidak ada guru yang masuk,karna sedang rapat maka mereka pergi ke kantin .

Clara bingung dengan eza pandangan nya kosong ntah apa yang ia pikirkan.

"Eh za"

Eza hanya terdiam dengan pandangan kosong ke depan.

"Eza" teriak clara.

"Eh iya ra ada apa?"

"Di makan dong ntar keburu dingin."

"Udah za" jangan mikirin hal yang ga guna,Gua ga tega liat lo gini."

"Eh gua ga mikirin apa-apa kok,
Cuma pengen bengong aja."

"Dihn ntar di kataain orang gila lo."

"Lo kalii"~balas eza ia di buat kesal dengan clara.

Dengan tidak sengaja eza bertatap mata dengan gael ia memutar bola matanya malas.

Kenapa lelaki ini muncul di hadapan nya lagi,Dia bener-bener harus melupakan gael.

Eza langsung menarik tangan clara untuk keluar dari kantin dan memilih makan di kelas saja..

"Ayo ra" gua malas klau harus bertemu dengan orang brengsek kek dia."

Mereka ingin pergi tpi tangan gael begitu cepat menahan tangan eza.

"Lepasin gua anj!"

"Za"lo benci sama gua?
Kita bertemu baik-baik  jadi berpisah juga harus secara baik-baik za, gua gamau ada dendam di antara kita."

"Basiii!"

"Muak gua denger ucapan yang keluar dari mulut lo."

Eza langsung pergi meninggalkan gael




"Hidup hanya sekali,jangan kamu isi dengan
Kekecewaan atau kesedihan.

Ia turun dari kamarnya karna ia sangat bosan jika berada di kamar terus.

"Mama" teriaknya sambil turun dari tangga.

"Iya sayang"mama disini."

"Maa eza bosan eum dikamar terus."

"Terus mau ngapain biar ga bosan?"

"Maa kita masak aja yuk."

"Tapi bahan di dapur banyak yang udah habis bi anii juga belum belanja."

"Heumm yaudah deh gapp" ucap eza dengan nada kecewa."

"Mama?"

"Iya sayang "kenapa?"

"Ma eza boleh ga pigi main sama temen ke mall, kali ini aja maa boleh yaa."

"Iya boleh tapi pulang nya ingat waktu ya,Klau tidak kamu di marahin lagi sama papa."

"Yesss.. iya ma siap" Yaudh eza siap-siap dulu ya."

Eza langsung pergi ke kamarnya untuk bersiap siap.

"Ma" kunci mobil dimnaa?
Coba deh kamu liat di atas meja perasaan tadi mama tarok disitu."

"Ga ada maa"

"Ya iya lah ga ada, lagian kunci nya kan sama gua, dasar bego."

"Apaansih" sini balikin gua mau pergi,
Gua juga mau pergi, gua duluan yang ambil."Ucap~arlen

"Tapi kemaren lo udah sekarang waktunya gua kak."

"Udah" mending diem dirumah bantuiin mama kek pergi mulu lo."

"Iyalah gua jijik kalau liat muka loh"
Makanya gua memtuskan untuk pergi."

"kalau di bilang tuh jangan batuu!"

"Arghh terserah lo
Gua benci liat loh arlan!"

"Mulai ga sopan lo sama gua?

"Ngapain juga gua harus hormat sama kaka yang ga ada hati kek lo."

Arlan menatap wajah eza dengan sinis,
Tapi begitu juga dengan eza ia tidak mau kalah dengan kakak nya ituu.

Eza memilih pergi meninggal kan arlan dan masuk kamar.

Iya melepaskan baju yang ia pakai dan mengganti dengan baju biasa.

"Nyebelin banget sih tu anak padahal kan duluan gua jijik banget gua liat tuh muka kek dodol."


"Eza"...teriak lina dari bawah.

"Iya maa"ada apa?"

"Ayo turun makan dulu,sudah ada papa juga."

Iya segera berdiri karna takut jika telat nanti pasti papa nya itu bakal mengomelnya lagi.

"Iya maa bentar"

"Cepetan dikit ngapa gua laper, harus nungguin lo lagi."

Eza hanya memasang raut muka malas.

"Udahh-udah jangan berantem ayo makan dulu."

"Sini sayang"
Eza menurut perintah mamanya

"Eza"

"Besok papa dengar kamu ada ulangan biologi kan?"

"Iya pa"

"Ingat kamu harus mendapatkan nilai bagus,Kalau tidak lihat hukuman yang bakal papa kasih."

"Kamu itu harus bisa bersaing dengan siswa disana eza..jangan bikin papa malu."

"Liat kaka kamu arlan dia ga pernah mendapatkan nilai yang jelek seperti kamu."

"Iya pa! Bisa ga sih kali ini aja ga buat ributt,Ini lagi makan lohh."

"Kamu dengerin papa ga sih eza! Andre memukul meja."

Semua tersentak.

"Gua denger!"
Arghh nafsu makan gua hilang ."

ia sangat malas mendengar ucapan papa nya itu.

Ia berlari dan mengunci pintu kamar
Eza memilih tidur untuk meringankan lapar di perut nya.

Mereka egois!
Mereka hanya mau di mengerti tapi tidak mau mengerti:"

EzaquelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang