bagian 13

608 36 1
                                    

Sudah 8 hari mereka terus mencari keberadaan lelaki tersebut,namun sedikit hasil pun mereka tidak mendapatkan nya.

clara pasrah ia sudah lelah tapi ia tidak juga menemukan keberadaan nya.

"Ra gua mau pulang, gua pasrah gua ga bisa nemuiin cowok brengsek itu".

"Sabar za kita masih punya waktu besok, Kita ga boleh menyerah."

Clara terus menyemangati eza.

Mereka pun pulang tapi sebelum itu clara mengajak eza untuk mampir ke mall.

"Raa kita ke mall yuk, lagian masih awal kan, Mending kita main-main dulu,biar ga terlalu stres mikirin itu semua."

"Iya boleh juga deh"

Mereka terus berkeliling mall dan bermain, Bisa di katakan mereka seperti kakak beradik.

dengan wajah yang sedikit mirip tubuh yang satu nya pendek dan satunya tinggi.

"Raa liat deh ini bagus untuk baby loh nanti."

"Ihh gemes benget"~lirih eza

"Gua pengen anak gua nanti cowok
Biar dia bisa jaga gua juga hha."

"mending cewe ra ntar gua ajarin cara dapetin cowok yang berdamage deh."

"Dih najis ajaran sesat."

"Sialan lo ra"

"Haha"

Mereka sibuk mencoba ini itu dan satu pun tidak ada yang cocok

"Zaa liat deh baju ini bagus banget"

"Bagus sihh tapi warna nya mencolok banget."

"Ga ada yang pas huh mending kita beli jajan aja, Sekalian buat stok di rumah."

"Eh iya betul juga lo ra"

"Ucapan gua mana sih yang ga benar". ~goda clara

"Dihh pd bener"

begitulah jika clara bersama eza
Bahkan, masalah yang begitu besar bisa di lupakan oleh nya jika terus bersama clara.

Setelah banyaknya mereka berbelanja mereka mampir di sebuah coffe untuk beristirahat.

Coffe itu sangat tidak asing bagi eza
Ia mengingat banyak kenangan yang ia dapat kan dari sini.

Ia mengingat kelurganya dulu mereka sering mampir untuk beristirhat di coffe ini.

Bukan hanya itu saja..

Disini, clara juga mendapatkan cinta pertamanya gael,tpi sekarang hanya menjadi mantan kekasih.

Ia tidak tau dimana keadaan gael sekarang, Walaupun di hati eza tidak ada lagi untuk menyimpan perasaan untuk gael, tapi ia juga rindu terhadap wajah lelaki tersebut.

"Eh ra sekarang gael gimana?
Dia masih dekat sama cia?"

"Ciee ada yang kangen nih kayak nya."

"Ih apaan si gua cuma nanya doang."

"selama lo ngilang dan ga pernah masuk sekolah, gael sering cariin lo ra."

"Bahkan sekarang ia engga dekat lagi tuh sama si cabe murahan."

"Bahkan saat si cia mendekati gael,
Gael langsung pergi kek muak gitu ngeliat wajah si cia."

"Dia juga sering nanyaiin kabar lo ke gua."

"Pernah tuh ya saking marah nya si gael pernah dia nampar ciaa."

"Puas banget gua liat nya hha."

"Terus gimana lagi?"

"Ih sbaar dikit dong penasaran banget keknya."

"semenjak kejadian itu mereka jadi ga sedekat itu lagi, bahkan si cia sskarang dekat sama..aduh lupa gua namanya siapa."

"Dasar nenek peyot lu ra
Masih muda aja sering lupa."

"lo tau ga? Sekarang cia juga jadi korban buly sama kelas sebelah."

"Haa karna apa?"

"Ya gitu kegatelan suka deketin cowo orang, Noh rasain tuh.

"Hhaha keknya gerem banget
Punya dendam apa lu sama dia."

"muak gua ra ngeliat wajah sok polos nya itu, Sekarang rasaiin tuh puas banget gua liatnya."

"Sekarang jadi pelongo longo gitu disekolah.

"Tapi gua jarang liat gael di sekolah ra
Gua gatau tuh anak kemana."

"Hemm gitu yaa
Sebenarnya dulu gua pernah di tuduh sama dia sampai di tampar juga."

"Haa kenapa lo ga bilang sama gua"

"Santaii kali ra awas ntar keluar tuh mata."

"Gimana ceritanya za"

Eza menceritakan semua ke clara, dari situ lah dia bisa move on dengan gael, karna baginya sangat rugi terus menangisi orang yang brengsek seperti gael.

"Sebenarnya yang kunciin cia di wc tuh anak kelas sebelah raa."

"Bahkan separah itu mereka lakuiin
Sampai"ciaa pngen di pindahin sekolah sama ortunya."

"Hih kasian bangett"

"Orang kek gitu ga usah di kasihani za
Itu karma buat diaa."

"Eum iya semoga dia sadar sama sikap nya."

"Eh ra lo jadi lusa mau pulang?"

"Iya za gua ga bisa terlalu lama disni"

"Gua juga harus kerja"

"Kenapa lo ga tinggal sama gua aja si za"

"Ga ra gua gamau repotin lo, ini saatnya gua harus membuka lemabaran baru."

"Eum yaudah deh terserah lo, tapi janji ya ra lo sering-sering kesini"

"Iya ra tenang aja"

"Yaudah yo kita pulang lagian udah malam banget nih."

"Iya juga rasanya nih pinggang mau patahh."

"Duh ada-ada aja lo ra."

EzaquelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang