bagian 7

687 46 2
                                    

Mata eza membulat ketika melihat gael yang sangat dekat dengan ciaa, ia benar-benar tidak menyangka klau gael benar-benar sudah melupakan eza.

Clara memegang tangan eza dan membawa nya berjalan di taman sekolah.

"Za lo tau ga?"

"Gatau lah bego, kan belum dikasih tau."

"Hehe"...jawabnya cengegesan

"Gua baru jadian sama devan za"

"Hah serius lo?"

"Iya za" semalam dia ungkapin perasaan nya ke gua."

"Terus lo mau ?
"Dia itu kasar Banyak cewe yang dia sakitin Bahkan dia main fisik ra."

"Tapi kayak nya dia udah berubah zaa"

"Berubah gimananya?"

"Iya dia kalau sama gua tuh lembut za
pokoknya dia udah berubah."

"Itu hanya permainan dia aja ra
Lo jangan salah pilih."

"gua ga salah pilih  kenapa sih lo gitu ke gua?"

"Tapi gua gak suka liat devan ra!"

"Terus hubungan nya sama lo apa?
Kan yang jadian gua."

"Ah yaudah lah terserah lo."

Devan juga satu sekolah dengan mereka, tapi hanya beda kelas.

Tapi devan terkenal dengan siswa yang nakal.

Dan wajah nya juga tidak kalah ganteng.




"Za ini gimna sih gua gabisa"

"Itu tinggal lo masukin rumus terus ikutin aja."

"Oh iyaa."

"Permisi bu"

"Iya nak ada apa?"

"Saya perlu dengan eza bu."

"Eza ada gael yang mencari mu."

Eza segera keluar dan tangan nya langsung di tarik dan di bawa ke koridor kelas.

"Ada apa el?"

"lo kalau dendam,dendam aja za tapi sama gua, ga usah bawa-bawa ciaa."

Eza memasang raut wajah heran.

"Maksud lo?"

"Ga usah pura pura gatau zaa"

"Gua gatau,gajelas lo."

"Lo kan yang udah ngerjaiin ciaa,
Lo kan yang kunciin dia di kamar mandi, Sampai dia ga masuk 2 mapel."

"Kenapa lo jahat banget za?"

"Apaan sih gua gatau anj!"
Ga usah nuduh"gua ga suka."

"Gua ga pernah ngelakuiin hal bodoh yang kek tadi ngapain juga gua berurusan sama tuh anak."

"Lo kira gua dendam atau benci sama ciaa sampai"ngelakuiin hal yang kek gitu?"

Plakkk...
gael menampar clara entah kenapa dia begitu emosi kali ini.

"Lo gila ya! Eza membalas tanparan di pipi gael."

"Kali ini gua bener"benci sama lo el,
Lo ga usah lagi muncul di kehidupan gua brengsek."

Eza langsung pergi meninggal kan gael yang masih terpaku disna.

Gael benar-benar tidak sadar apa yang sudah ia lakukan tadi,
Bahkan dia tidak punya bukti bahwa yang bersalah itu eza atau tidakk.

"Arghh anjing!
kenapa gua harus menampar diaa
Brengsek lo el."

"Kenapa semua orang salahin gua
Apa gua terlalu jahat?
Tapi gua ga salah" hiks..hiks..

Eza menghapus air mata nya ia tidak ingin nanti clara tau klau ia menangis karna ulah gael lagi.

"Eh tadi kenapa za? kok tumben gael manggil lo."

"Gapp kok"dia cuma nanya kabar gua doang."

"Ohh" tumben banget tuh anak."

"Hm...

"Lo udah belajar kan tadi malam?"

"Emang kenapa?"

"Kan nanti ulangan biologi zaa."

"Hahh gua lupaa ra"

Ia benar-benar tidak belajar bahkan satu pun buku tidak ia baca semalam.

"Duhh gimnaa nih
Kalau nilai gua hancur gua bakal dihabisin sama bokap gua."

"Cepet lo ambil buku"
Masih ada beberapa menit lagi tuh."

"Arghh" ia sangat susah untuk mengingat dan memahami materi tersebut.

Otaknya benar-benartidak bisa bekerja sekarang,Dari semalam ia terus mendapat bentakan.

Eza sudah pasrah, ia pasti akan mendapatkan nilai jelek lagi kali ini,
Dan bersiap siap untuk dibandingi dengan arlen.

"Za" gimana tadi lo bisa kan jawabnya
Soalnya juga mudah"

"Gatau ra gua bener-bener ga belajar semalam bahkan satu materi pun ga ada yang nyangkut ke otak gua."

Dring....
Bel sekolah pun berbunyi
Kali ini eza pulang dengan clara.

Tetapi sebelum mereka pulang
Mereka mampir di sebuah taman.

"Huhh capek bangett"~lirih eza.

"Iya nih eh bentar ya gua beliin minum dulu."

"Okee". Jangan lama!"

Eza melihat sekeliling taman tidak sengaja ia melihat gael dengan cia .

Gael terlihat lebih nyaman saat bersama ciaa,Ia juga begitu perhatian dan tulus terhadap cia.

"Huhh udah za iklasin" lagian bukan lo yang dia mau sadar za!"

"pertahankan jika kau pantas ,pergilah jika kau tak di hargaii"

"Ra pulang yok gua ngantuk nih"

"Yahh baru juga mau duduk."

"Ayo ra"

"Yaudah deh iya."

Mereka langsung pergi, sebenarnya eza tidak mau terus melihat gael dengan cia hatinya masih begitu sakit untuk dingat..

Kringgg....
Ponsel milik eza berbunyi

"Eza kamu dimana?

"Eza lagi jalan pulang kok ma"

"Cepet pulang di rumah mau kedatangan tamu."

"Siapa? Kok harus ada eza."

"Udah jangan banyak nanya cepet pulang."

Tutt...

EzaquelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang