Melihat bunga.
Tidak!
TAK!
Sasori terkejut ketika mendengar gelas yang dihentakkan cukup keras di meja. Sasori sedikit takut itu akan membuat meja makannya retak, mengingat meja tersebut dilapisi kaca.
"Hey! Ini mahal!" Protesnya pada si pelaku, adiknya sendiri. Dengan wajah yang memerah, Sakura tiba-tiba bangkit dan menyampirkan tasnya.
"Aku berangkat!" Serunya lalu berjalan keluar sebelum Sasori sempat bertanya lebih lanjut. Selebihnya, Sasori hanya menerka-nerka ada apa gerangan dengan Sakura.
.
.
.
.
Pagi hari di universitas. Jadwal Sakura hari ini cukup padat. Jadi tak heran kalau melihat dia tidak bersemangat. Tapi sebenarnya, padatnya jadwal kuliah bukanlah alasan utama. Sebenarnya sekarang gadis itu hanya sedikit linglung yang menyebabkan dia kehilangan mood. Sakura lagi-lagi memikirkan tentang ucapan Tsunade tempo hari.'Melihat Bunga'
Sakura langsung merasa kepanasan.
"Hah! Apa yang kau pikirkan?" Ucapnya pelan.
"Memikirkan apa?"
"Huaa!!" Sakura terlonjak kaget ketika ia sedang sibuk dengan pikirannya. Dilihatnya si pelaku, Ino.
"Kau mau buat aku jantungan?" Protes Sakura. Ino hanya tertawa.
"Salah sendiri bengong di tengah jalan. Sedang memikirkan apa memangnya?" Tanya Ino.
"Tidak usah berpura-pura, Ino. Kau jelas sangat tahu apa yang ia pikirkan." Bukan Sakura yang menjawab, tapi Tenten.
"Memangnya aku memikirkan siapa?!" Protes Sakura dengan semburat merah di pipinya.
"Hah? Aku kan bilang 'jelas tahu apa yang dipikirkan' bukan 'siapa yang dipikirkan'. Haha. Kenapa kau mengubah 'apa' ke 'siapa'?" Goda Tenten lagi. Sakura langsung tidak bisa berkata lagi.
"Hm?" Gumam Sakura ketika ia baru menyadari ada kehadiran orang lain selain kedua temannya.
"Oh? Ini Hinata. Sepupunya Neji. Dia kuliah di akademi memasak di kota sebelah." Jelasnya. Sakura mengetahui bahwa Neji adalah salah satu alumni berprestasi dari Fakultas Kedokteran yang baru saja lulus. Selain itu, Neji juga memiliki hubungan khusus dengan Tenten.
"Hoo~ calon ipar?" Goda Sakura. Tenten langsung tersipu.
"Diam!" Dan tawa Sakura terdengar keras.
"Selamat siang. Hyuuga Hinata." Ucap orang itu sambil sedikit membungkuk, membuat Sakura berhenti tertawa.
"Ah. Iya. Aku Sakura. Dari Fakultas Kedokteran, jurusan Psikologi." Balas Sakura.
"Dia satu tahun di bawah kita." Sebuah informasi keluar dari bibir Ino. Sakura mengangguk.
"Aku duluan ya. Ada kelas." Pamit Ino, dia langsung berjalan meninggalkan mereka.
"Oh iya, Sakura. Kau mau kemana? Boleh aku meminta bantuan?" Tanya Tenten.
"Ah, maunya ke kantin sih. Sambil menunggu kelas selanjutnya."
"Nice! Kutitip Hinata sebentar ya. Aku ada urusan sedikit dengan profesor Kimimaru. Tidak apa kan? Hanya sebentar. Ajak dia jalan-jalan juga boleh." Katanya.
"Boleh saja." Jawab Sakura tidak keberatan. Setelahnya Tenten menghilang setelah mengucapkan kalimat 'sampai jumpa'. Sakura mengajak Hinata ke kantin. Niatnya supaya bisa duduk sambil mengobrol. Mereka memesan makanan dan minuman. Sakura dengan satu set bento dan es jeruk, Hinata dengan semangkuk ramen dan ocha dingin. Sakura sudah bisa menerka bahwa Hinata merupakan orang yang pemalu dan menjunjung norma kesopanan. Terlihat dari cara ia makan, memegang minuman dan menyuapkan makanan ke mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me About Mama (Complete!)
RomanceIni merupakan kisah Sarada yang ingin menulis sebuah cerita tentang 'ibu' di perayaan hari ibu nanti. Dia tidak pernah bertemu dengan sosok yang ia panggil 'Mama'. Sarada ingin memasuki masa lalu ibunya. Masa lalu bagaimana ibunya bisa bertemu denga...