EPILOG (1)

1.3K 131 7
                                    

TAP!

Seorang pria menapakkan kakinya di tanah Konoha untuk pertama kali sejak sekian lama.

"Sasuke." Panggil Suigetsu, sang sekretaris yang membuat dia menoleh.

"Kau...mau mampir ke suatu tempat sebelum rapat?" Tanyanya hati-hati sambil melirik cemas melalui kaca kecil di atas kemudi mobil.

Sasuke tampak berpikir... "Aa.."

Lalu kembali berbicara "Ke rumah."

"Oke." Mobil pun berbelok haluan menuju mansion Uchiha.

Sesampainya disana, Uchiha Sasuke disambut oleh beberapa pelayan dengan tatapan sedikit terkejut.

"Sasuke-san?" Panggil seseorang. "Selamat datang." Ucapnya lagi sambil tersenyum.

"Aa. Lama tak berjumpa, Mukade." Mukade tersenyum lagi "Sudah 5 tahun ya. Bagaimana hari-harimu di Amerika?"

"Aa." Jawabnya ambigu dan langsung duduk di sofa ruang tamu. Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali dia menapaki rumah ini. Melihat tuannya yang sedang bersantai itu, lantas Mukade pergi ke dapur untuk membuatkan minuman.

Mukade membatin sesuatu. Lima tahun yang lalu, sejak kepergian Sakura. Sasuke pergi meninggalkan Jepang, tanpa mengabari siapapun. Kepergiannya baru diketahui setelah keesokan paginya karena Sasuke tak kunjung pulang. Keluarga Haruno dan Uchiha panik, Sasori sampai menyuruh sekretarisnya untuk mencari Sasuke. Ketika mereka semua mengetahui kalau dia lari ke Amerika, Sasori murka. Disusulnya Sasuke dan entah apa yang terjadi.

"Huftt..." Sasuke mendesah lelah. Berjam-jam ada di dalam pesawat membuat otot-ototnya agak pegal. Dia melakukan peregangan leher, ke kanan dan ke kiri. Sampai pada akhirnya dia menengok ke kanan dan melihat anak tangga. Anak tangga yang menghubungkannya dengan kamar lamanya. Kamar yang ia tiduri bersama Sakura. Hatinya merasa pedih, dan entah mengapa tubuhnya bergerak sendiri menyusuri anak tangga itu hingga kini dia berada di depan pintu kamarnya.

Seketika ia tersentak saat menyadari keberadaannya di depan pintu. Dia hendak meninggalkan tempat itu, tetapi ada suara keras dari dalam sana. Sontak Sasuke membuka pintu dan melihat seorang anak kecil, terjatuh dari ranjang. Mata Sasuke membulat.

Anak kecil itu bangun, membenarkan roknya serta kacamatanya.

"Namamu?" Tanyanya sambil menunjuk. Alis Sasuke tertaut sembari memandang netra anak itu yang warnanya senada dengan miliknya. "Sasuke." Jawabnya. Anak kecil itu berlari kecil, membuka lemari dan mengambil sebuah benda dari dalam sana. Sebuah album foto.

"Mirip. Berarti benar..." Gumamnya. Sasuke memandangnya lagi dengan tatapan bertanya.

"Berarti benar....kalau kau itu papaku." Tambahnya lagi. Sekarang leher Sasuke kaku, rahangnya tak bisa bergerak. Ia menatap tak percaya gadis kecil yang sekarang sedang menatapnya intens.

Beberapa detik kemudian, Sasuke kembali pada image "Oh. Kau Sarada?" Sarada mengangguk.

Sasuke memutuskan untuk keluar dari kamar itu, diikuti oleh Sarada. Sasuke tak merasa terganggu meskipun anak kecil itu mengekornya diam-diam. Ketika dia sampai di lantai bawah, Mikoto menyambutnya bersama Fugaku yang masih duduk di kursi roda.

"Sasuke." Sasuke terkejut ketika menyadari bahwa ayahnya sudah bisa berbicara. "Otousama." Dia membungkuk hormat.

"Kakek!" Sarada berlari kecil dan memeluk kaki kakeknya. Fugaku dan Mikoto tersenyum.

"Duduk dulu, Sasuke-kun." Ucap Mikoto. Sasuke mengangguk dan kembali duduk di sofa yang sempat ia tinggalkan. Di meja itu sudah ada secangkir teh yang mengepul.

Tell Me About Mama (Complete!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang