(3) Often Meetings

1.1K 127 11
                                    

Sasuke tahu hidupnya terlalu monoton. Semuanya sudah diatur secara apik. Mulai dari baru bangun-tidur. Semuanya terasa seperti tersistem. Sasuke hanya perlu melakukan sesuai instruksi saja. Lalu, sekarang Sasuke merasa seperti ada kesialan yang datang. Butuh 5 pertemuan untuk membuatnya sadar dengan radar itu.

1. Rumah Sakit

"Hm/Sasuke-san?" Mereka berdua saling bertatap. Kepala satu memandang penuh kejutan dan kepala dua memandang datar meskipun di awal menampilkan wajah terkejut. Hanya Tsunade saja yang tidak tahu apapun.

"Are? Saling kenal ya?" Tanya Tsunade menunjuk kedua insan ini secara bergantian.

"Aa...secara tidak sengaja." Jawab Sakura sambil melirik takut pada Sasuke. Hm...Tsunade merasa tidak beres pada mahasiswinya ini.

"Apapun itu, silahkan duduk Sasuke."

"Aa." Sasuke dengan antengnya duduk rapi di hadapan Tsunade. Sejak detik itu, Sakura mulai mengamati gerak-gerik Sasuke. Tipikal anak sosiologi. Tapi anak psikologi juga dapat dasarnya supaya tahu keluhan pasien. Sakura sudah memperhitungkan, orang ini memiliki good manner. Tapi...

SET.

"Apa kabar Sasuke?"

"Apa urusanmu?"

CTAK! Perempat siku langsung terlihat di dahi Sakura. Sial, dia salah perhitungan.

Tsunade terkekeh "Kau tahu basa basi kan? Jawab saja." Nampaknya dosennya ini kesal juga tapi dia tahan demi profesionalitas.

"Aa." Jawab Sasuke membuat Sakura bingung.

"Aa itu iya atau tidak?"

"Aa." Damn! Tsunade dan Sakura sama-sama saling meremas tangan di bawah meja.

"Bagaimana harimu di kampus? Kau sedang menyiapkan tugas akhirmu kan?" Tanya Tsunade sekali lagi.

"Tidak. Aku santai saja." Jawab Sasuke lagi.

"Oh...begitu....Baiklah Sasuke. Baguslah. Skripsi jangan dibuat pusing. Santai saja. Kalau pusing juga ujung-ujungnya bukan selesai tapi membuat stress." Kali ini Sasuke diam sambil menatap Tsunade.

"Jangan lupa juga, kalau ada masalah di perkuliahanmu, ceritakan pada keluargamu ya." Sakura mengamati Sasuke secara seksama. Ada yang berbeda dari pandangan mata Sasuke. Meskipun matanya gelap, tetapi samar-samar Sakura melihat ada yang berbeda disana.

"Aa." Balas Sasuke kemudian. Perubahan mata yang Sakura lihat tadi sudah hilang entah kemana. Cepat sekali perubahannya. Pikir Sakura dalam hati.

"Kau ada masalah di kampus, Sasuke? Ah ya. Aku baru ingat. Kau kan kuliah di Universitas Konoha juga ya. Pantas saja kau kenal dengan Sakura." Merasa namanya disebut, Sakura sontak menoleh pada dosennya ini.

"Aa." Balas Sasuke. Di bibirnya terbentuk senyuman miring. Sakura punya feeling yang tidak enak.

"Kau mau bercerita?"

"Bercerita apa saja." Lanjut Tsunade.

"Aa....apa saja kan?" Tanya Sasuke yang membuat Tsunade terkejut. Tidak biasanya Sasuke mau bercerita. Selama ini hanya Tsunade saja yang memancing.

"Iya. Apapun." Sahut Tsunade bersemangat. Kali ini matanya serius dan ia memberikan kode pada Sakura untuk menganalisis. Sakura paham kondisinya dan ia bersiap mencatat apapun di buku catatannya.

"Hn. Belakangan ini aku bertemu dengan gadis aneh. Dia membuat bajuku kotor karena kopi."

DEG!
Mata Sakura membulat.

Tell Me About Mama (Complete!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang