3 tahun kemudian...
Waktu berjalan begitu cepat akhirnya tiga tahun sudah berlalu melewati segala rintangan dan banyak cobaan.
Hari demi hari gadis kecil itu lewati dengan segala yang ia bisa. Walau berat gadis itu tetap lah tegar, ia juga terus berusaha belajar dan belajar agar bisa menjadi seseorang perempuan yang sukses nantinya. Dan membuat orang yang ia sayang bahagia, atas apa yang ia capai nantinya.
Eliya gadis berumur 17 tahun itu sekarang sudah tumbuh menjadi remaja SMA. Sebentar lagi juga ulang tahun nya yang ke 18 akan segera tiba kurang 4 Bulan saja dan ia tak akan pernah lupa itu.
Sekarang ia bersekolah di SMA Brawijaya di tahun kedua ini akan diadakan ujian tes pertukaran pelajar untuk ke SMA ternama. Biar bagaimanapun ia akan mencoba nya untuk bisa ikut pertukaran pelajar di sekolah yang lebih baik.
Sekarang Eliya sedang berada di kantor wali kelas nya ia di panggil kemari saat istirahat tiba.
"Eliya Arshavina." Wanita paruh baya yang menjabat sebagai guru di SMA nya itu baru saja tiba setelah rapat sebentar dengan kepala sekolah tadi.
"Iya Bu." jawab Eliya sopan.
Guru wali kelas Eliya pun duduk di mejanya. "Eliya, bagaimana kamu mau ikut tes untuk pertukaran pelajar di SMA Nirwana?"
Tawaran yang selama ini Eliya impikan. "Saya bisa ikut Bu?" Tanya lagi Eliya yang masih belum percaya.
Bu Wati itu mengangguk. "Kalau kamu bisa melanjutkan di SMA Nirwana, peluang kamu untuk melanjutkan ke perkuliahan yang kamu mau akan lebih mudah Eliya."
"Saya liat perkembangan kamu dalam prestasi belajar dan nilai juga tidak pernah menurun. Saya harap kamu bisa mengikuti tes ini." Lanjut nya.
Eliya tersenyum senang, matanya berbinar tentu saja ini kesempatan yang tak boleh ia lewatkan.
"Baik Bu, saya mau ikut tes nya. Dan saya akan berusaha sebaik mungkin."
Bu Wati tersenyum lega juga. "Saya yakin kamu tidak akan menolak, kamu pasti bisa Eliya. Ibu pasti dukung kamu."
"Terimakasih Bu."
Eliya pun keluar dari kantor guru setelah perbincangan singkat nya dengan wali kelasnya.
Hari ini Eliya benar-benar senang dan ia akan mempersiapkan diri untuk mengikuti tes itu.
***
Bel pulang di SMA Brawijaya sudah berbunyi Eliya dan temannya sekarang sedang berjalan keluar menuju gerbang sekolah.
"Yah gue bakal sendirian nih nanti, secara kan cuma lo temen gue yang paling pengertian."
"Tenang Ria, aku pasti sering main ke rumah kamu kok. Nanti kamu juga ke rumah aku ya."
Ria adalah teman Eliya, selama dia bersekolah SMA Brawijaya. Ria lah yang selalu menemaninya hari hari di sekolah. Entah bagaimana nanti jika ia pindah ke SMA Nirwana ia pasti tak bisa menemukan teman seperti Ria, ia harus beradaptasi lagi di sekolah barunya.
"Tapi El, tetep aja gue sendirian nanti di sekolah. Gue gak punya temen lagi." Gerutu Ria sedih.
"Ria, kamu gak dukung aku nih?"
"Ya dukung dong, 100% gue dukung lo Eliya. Hehe sorry gue kan cuma becanda. Gue ikhlas kok kalo lo pergi, ntar gue temenan sama Robin aja." ujar Ria.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Be With You (On Going)
Short Story"Aku ingin kamu kembali." "Aku mungkin tak bisa kembali." "Jangan pernah kembali ke kehidupan Gue lagi!" "Aku ingin akhir cinta ku, bersamamu." "Gue cinta sama Lo, seharusnya lo gak usah berharap sama yang gak ada." ...