15|| Yourself

92 22 10
                                    

(◠‿◕)

Mahesa tertawa sekeras-kerasnya, bahkan sampai perutnya terasa sangat sakit. Seina menatap aneh temannya itu, sepertinya pemuda itu sudah gila.

"Gila lo, haha. Ya kali gue suka sama Anna, anjir." Ucap Mahesa

"Seriously? Dari yang gue liat selama ini lo perhatian banget sama dia, lebih dari lo perhatian ke Jena yang notabenenya crush lo." Tukas Seina

"Yaelah apa salahnya sih perhatian sama sepupu sendiri," balas Mahesa.

"NANI?!"

.
.

"Lo kenapa? Kok murung banget," tanya Anna pada Jena.

"Iya anjir, lo kenapa dah Jen? Biasanya ribut." Timpal Kevin

Jena hanya menggeleng pelan, "gakpapa kok, cuma lagi banyak pikiran aja."

Anna dan Kevin saling bertatapan, tumben sekali gadis satu ini overthinking.

"Ada masalah? Lo udah kayak gini sejak tiga hari yang lalu loh Jen, gak mau cerita?"

Kini Seina ikut bertanya, tadinya dia tidak ingin peduli namun mendengar jawaban temannya membuat dirinya ragu.

"Ya, sedikit ada problem sama my parents, tapi selebihnya gue gakpapa kok." Jawab Jena sambil tersenyum simpul

Mahesa melirik ke arah Jena, "jelek banget lo kalo senyum gitu."

Plak!

"Maksud lo?! Itu temen lo lagi sedih bukannya dihibur malah dikatain!" Kesal Seina dengan nadanya yang naik beberapa oktaf.

Kevin menggeleng melihat kelakuan temannya, "kalian udah baikan?"

Seina dan Mahesa saling menoleh kemudian mengangguk. Diam-diam Anna bernafas lega, syukurlah kedua sahabatnya itu sudah baikan.

"Udah jangan sedih-sedih terus, nanti gue traktir makan ayam geprek deh." Ucap Mahesa

"AYAM GEPREK?! GUE JUGA MAU!" Seru Kevin

"Aku juga, aku juga!" —Anna

Mahesa mendelik, "gue nawarin Jena, bukan kalian."

"Elah, gak usah sok kikir gitu lo. Paling juga nanti ujung-ujungnya Kevin sama Anna ditraktir." Balas Seina

"Iya, Mahes mana tega gak traktir gue." Imbuh Anna

Kevin tertawa lalu mengangguk membenarkan. Selanjutnya kelima orang itu hanya bercanda ria walau Jena sendiri masih sedikit malas untuk ikut bercanda.

Namun tiba-tiba saja Satya dengan muka jutek andalannya menghampiri ke arah meja mereka.

"Anna," panggilnya.

Si empu pun menoleh, "iya kenapa?"

"Dipanggil Bu Dara, mau ngomong sesuatu."

"Oh, oke."

Anna segera bangkit dari duduknya kemudian berjalan ke arah ruang guru. Satya masih tetap berdiri diam disana, namun matanya melirik ke arah Jena yang menatapnya diam-diam.

Pemuda itu hanya menggelengkan kepalanya, lantas bertanya pada Seina. "Hari ini gue bawa motor, mau pulang bareng?"

Seina melotot tak percaya, begitu pula dengan yang lainnya. Sial, nih orang kenapa ngajakinnya terang-terangan gini sih?! Rutuk Seina.

Gadis itu menatap kesal ke arah pemuda itu, "gak. Gue bareng sama Kevin."

Satya menoleh ke arah Kevin, "beneran?"

Choice of You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang