24|| Jena's Party

85 23 10
                                    

(✯ᴗ✯)

"O-oh jadi gak bisa ya?"

"Iya, sorry banget. Ini aja gue udah berangkat duluan."

"Iya, gakpapa kok."

"Y-yaudah kalo gitu, see you in the party."

"Hm,"

Tutt.

Panggilan telepon dimatikan oleh Satya. Anna menghela nafas, dia kira ia akan berangkat bersama dengan Satya, padahal gadis itu sudah ribut ingin memakai dress apa nanti.

"Siapa?" Celetuk Azka. "Satya, katanya dia udah berangkat duluan." Jawab Anna

Azka bersorak senang dalam hati, senyum senang terulas dari wajahnya. Ini bukan ulahnya untuk membuat Satya tidak berangkat bersamanya, sungguh.

"Oh yaudah kalo gitu, ayo buruan. Mulainya jam 8.30, kan?" Anna mengangguk

Baru saja Azka ingin keluar dari kamar Anna, teriakan Mahesa mengagetkannya.

"ANNA GUE BERANGKAT BARENG LO YA! SAMA KEVIN JUGA!" Teriak Mahesa

"Aduh Mahes, gak usah teriak-teriak, kayak lagi di ragunan aja kamu." Ujar Bunda Anna

Mahesa menyengir, "maaf Bunda."

"Loh katanya kamu mau bareng sama Seina," celetuk Anna yang baru saja keluar dari kamar.

"Orangnya udah berangkat duluan, anjir. Btw kok kamu belum dandan sih?! Kan acaranya mulai sebentar lagi, Anna!"

"Iya sebentar, ini baru pengen siap-siap. Tungguin ya, jangan tinggalin aku."

"Kalo lama ya bakal aku tinggal nanti." Balas Mahesa

.

"Cantik," gumam Azka ketika melihat Anna dengan balutan dress berwarna putih dengan jepitan rambut unik di rambutnya.

Anna yang tadi mendengar gumaman Azka, langsung tersenyum malu. Rasanya aneh sekali diberi pujian oleh Azka.

"Udah ayo buruan, nanti telat." Ujar Mahesa

Mereka bertiga berjalan ke mobil Azka yang terpakir didepan rumah Anna, Kevin yang menyetir.

Mahesa dan Azka yang baru saja ingin membuka pintu mobil, terhenti karena suara celetukan Kevin.

"Lo bertiga jangan duduk dikursi belakang semua, njir. Berasa supir gue, Azka lo duduk didepan sini."

"Tap—

"Udah sana, daripada lo berdua disini sama Anna, nanti lo berdua zina lagi disini." Potong Mahesa

"ASTAGHFIRULLAH MAHESA JENAR AL-FATIH! MULUT KAMU ITU YA KAYAK GAK PERNAH DISEKOLAHIN!" Seru Anna sekencang mungkin

"Ya tuhan, tolong beri hidayah supaya mulutnya Mahesa suci kembali, amen." Pinta Kevin

.

Suasana pesta sudah lumayan ramai, Jena gelisah mencari keberadaan 3 tiga temannya yang lain karena sedari tadi tidak terlihat.

Gadis itu menggigit bibir bawahnya khawatir, apa Kevin, Mahesa terlebih lagi Anna tidak datang ke pestanya?

"Santai aja, mereka pasti dateng." Ucap Seina seraya menepuk bahu Jena

"Lo gak kasih tau apa-apa kan ke mereka?" Seina menggeleng, "toh, nanti mereka juga bakal tau sendiri, kan?" Jena mengangguk pelan.

"JENA!" Seru Anna yang baru saja datang dengan yang lainnya

Choice of You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang