21|| Azka vs Satya (2)

83 22 3
                                    

(✯ᴗ✯)

Sudah dua minggu Satya dan Azka makin gencar mendekati Anna, yang didekati malah pusing karena pada akhirnya harus melerai kedua pemuda itu karena bertengkar.

Mereka berdua akan memulai dari hal kecil, seperti mengajak pulang bersama, memberikan hadiah atau mungkin kejutan setiap pulang sekolah, mengajak makan bersama saat istirahat dan lainnya.

Bahkan sampai keempat teman Anna juga ikut heran dengan tingkah kedua pemuda itu.

"Jujur gue kaget liat Azka sama Satya yang makin gencar deketin Anna," ujar Kevin.

"Kok Satya tiba-tiba jadi ikutan deketin Anna ya?" Bingung Mahesa

"Hell, mereka nyeremin." Gumam Seina

"Kalo kayak gini siapa yang bakal dapetin hatinya Anna?"

Pertanyaan Jena membuat yang lainnya juga bingung. Kalau dilihat dari prespektif mereka berempat, baik Azka maupun Satya sama-sama memiliki poin yang seimbang. Tapi entah di mata Anna.

"Seenggaknya mereka bersaing secara sehat bukan?" Ketiganya mengangguki ucapan Seina.

Anna yang baru saja datang dengan membawa sebungkus cilok dan pisang goreng menatap teman-temannya bingung. "Kalian kenapa?"

"Lagi diskusi soal Azka sama Satya yang makin hari makin gencar deketin lo," jawab Kevin.

"Kok bisa kayak gitu sih, Na?" Tanya Jena penasaran

"Gak tau deh, mungkin efek abis main dari taman bermain dua minggu yang lalu? Waktu itu gue sama mereka berdua liburan bareng ditaman bermain, and sejak itu mereka jadi sering deketin gue."

"Terus akhirnya lo pilih siapa?" Tanya Mahesa

Anna tersenyum miris, "gak tau, bingung."

"Mending coba pikirin baik-baik, hati lo lebih prefer ke siapa. Pelan-pelan aja, kita kan gak tau apa yang bakal mereka berdua lakuin." Saran Seina

"Iya bener, pelan-pelan aja." Timpal Jena

Anna mengangguk patuh, lalu memakan makanannya dengan tenang. Sebelum akhirnya beberapa murid laki-laki datang dengan suara lantangnya.

"WOY! AZKA SAMA SATYA BATTLE BASKET! SERU NIH!"

.

"Ouh, jadi lo masih pede kalo Anna bakal milih lo?" Satya tersenyum miring, "Anna gak bakal pernah milih orang lain."

Azka tertawa kecil, "gimana kalo misalnya dia milih gue setelah dua minggu ini?"

Satya mendesis, "gak mungkin."

"Oh ya? Tapi gue yakin sih, Anna pasti gak bakal bisa milih salah satu diantara kita. Karena gimanapun juga, masing-masing dari kita punya tempat spesial dihatinya."

"Terus masalahnya apa? Yang menang tetep bakal menang, mau kita ada posisi masing-masing dihatinya Anna, tetep cuma satu orang yang bakal menangin hati dia." Ujar Satya

"Tapi lo yakin kalo Anna bakal milih salah satu dari kita?" Tanya Azka

Bibir Satya terangkat sebelah, "gimana kalo kita bikin kesepakatan?"

"Kesepakatan apa?" Tanya Azka seraya mengerutkan keningnya.

"Kita battle basket, taruhannya Anna. Kalo gue menang, lo harus mundur buat dapetin Anna, tapi kalo lo yang menang—gue bakal mundur dan gak bakal lagi muncul dihidup Anna."

Azka tersenyum miring, "bukannya ini taruhan ya namanya? Kan Seina bilang harus bersaing secara sehat."

"Emang taruhan kok, dan gak usah sok mau ngikutin kata Seina. Lo sendiri pasti pengen juga dapetin Anna, walau harus pake cara kotor kayak taruhan sekalipun."

Choice of You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang