"I miss you.." Junkyu mendapat rengkuhan dari sepasang tangan yang dibalut jas hitam legam.
Junkyu menutup mata. Tangannya dengan perlahan terangkat dan membalas pelukan.
Pelukan dari pacarnya, Watanabe Haruto yang baru saja pulang.
"Me too.." bisik Junkyu di pundak Haruto.
Mereka berada di depan rumah Haruto, dengan di belakang mereka ada Jeongwoo yang mengalihkan pandangan dan Mashiho yang menunduk malu-malu. Mashiho sedikit iri melihat pasangan di depannya yang melepas rasa rindu. Dirinya pun ingin memeluk pacarnya, namun Mashiho takut respon yang dia dapat tak sesuai dengan ekspektasinya.
"Kamu baik-baik saja kan selama gak ada aku?" Haruto melepas pelukan dan mulai meneliti Junkyu. Mencari apakah ada yang berbeda dari kekasihnya itu setelah dia tinggal hampir satu minggu.
'Tetap seperti biasanya Junkyu. Tetap jadi Junkyu yang masih kehilangan ingatannya. Jangan sampai Haruto curiga dan rencana kita akan gagal.'
Suara dari Hyunsuk terputar diingatannya. Dirinya lalu mencoba untuk tersenyum lembut seperti biasanya.
"Aku baik-baik saja Haru. Disini semua menjagaku dan Mashiho dengan baik. Bukan begitu Chio?" Junkyu dan Haruto beralih menatap Mashiho yang langsung mendongak saat Junkyu memanggil namanya.
"E–eh iya.. iya Junkyu baik-baik saja Haruto. Aku dan semua yang ada disini selalu menjaga Ju–Junkyu." Mashiho terbata karena pertanyaan dadakan dari Junkyu.
Mashiho sedikit takut dengan jawabannya sendiri. Apakah jawabannya salah? Karena kini dia mendapat tatapan tajam dari Haruto dan juga Jeongwoo.
Tapi dirinya kan hanya mengikuti kata Junkyu. Jika jawabannya dan Junkyu berbeda bukankah malah menjadi masalah?
Iya kan?
"Apa kita gak akan masuk ke dalam? Jujur gue butuh istirahat sekarang." ucapan Jeongwoo membuat kini atensi tiga orang disana teralih ke pemuda dengan mata sipit itu.
Haruto mengangguk, membuat diam-diam Junkyu dan Mashiho menghela nafas lega.
Haruto dan Junkyu masuk dengan tangan Haruto berada di pinggang Junkyu. Mereka langsung menuju ke arah kamar utama, kamarnya Haruto.
Sesampainya di kamar, Junkyu membantu Haruto membuka jasnya. "Kamu mandi dulu ya. Nanti aku minta bibi membawakan makananmu kesini."
Junkyu akan meletakkan jas Haruto ke keranjang kotor namun terhenti saat tangannya ditarik oleh Haruto. Cukup kencang hingga membuat keduanya kini saling menempel dengan wajah hanya berjarak tiga senti. Hidung mereka bahkan sudah bersinggungan.
Junkyu mengerjap. Cukup kaget dengan pergerakan Haruto. Dan mata Junkyu membola saat tanpa permisi Haruto meraup bibirnya dengan rakus.
"Ehm.. Ha–Haru.. kamu harus istirahat..hmhh.." Junkyu mecoba menghindari serbuan ciuman dari Haruto yang kini menjalar ke arah leher jenjangnya. Tangan Junkyu meremat kencang kemeja Haruto. Dirinya sekuat tenaga menahan lenguhannya.
"I miss you.. very bad.. I wanna touch you my Junkyu.." bisikan Haruto di lehernya membuat bulu kuduk Junkyu meremang.
Tak perlu dijelaskan ulang apa maksud dari ucapan Haruto, karena kini tangan besar itu mulai bekerja sesuai apa yang dia katakan tadi.
Junkyu? Tugasnya saat ini hanya berbaring dan mendesah. Karena disini Haruto lah yang memegang kendali.
Kendali atas apa yang akan mereka berdua lakukan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Away [END]
Fanfiction"Ada orang yang ngajak ngobrol Junkyu tadi." lapor Hyunsuk kepada Haruto. Haruto menghembuskan asap rokoknya kasar. "Siapa?" "Ha Yoonbin, sains 3." "Bawa ke markas jam tiga nanti." Haruto membuang puntung rokoknya dan menginjaknya sampai mati. Tidak...