Warn!
🔞Violence, harsh words, kiss. Dimohon bijak saat membaca.Ruangan remang itu dipenuhi dengan suara erangan dari satu orang yang kini memegangi tangannya yang berlumuran darah. Dua orang berjalan mendekat, dengan masing-masing di tangan kanan menggenggam satu buah pistol yang baru saja melepaskan pelurunya.
"ARGH... KENAPA KALIAN NEMBAK GUE?!?!"
Hyunsuk berteriak dengan tangan kiri mencoba memberhentikan pendarahan di telapak tangan kanannya dan juga betisnya.
Jangan ditanya bagaimana rasanya. Hyunsuk bahkan mengerang dan mulai memucat karena dua lukanya tak kunjung berhenti mengeluarkan darah.
Jihoon dan Junghwan berhenti saat keduanya sampai di depan Hyunsuk. Iya, dua orang itulah yang sudah menembak Hyunsuk.
"Lo terlalu berisik kak." jawab Junghwan membuat Jihoon mengernyit.
"Siapa yang lo panggil kakak Hwanie? Apa lo lupa kalau cuma gue sama Junkyu kakak lo?"
Junghwan menutup bibirnya seakan terkejut, namun di mata Hyunsuk itu seperti ejekan untuknya.
"Ah iya Junghwan lupa. Maaf kak Jihoon kak Junkyu.." Jihoon mengangguk.
Bagaimana dengan Junkyu?
Junkyu sekarang berada di pelukan Haruto. Tubuhnya masih bergetar ketakutan mendengar suara dua tembakan tadi. Pistol yang tadi berada dalam genggamannya sudah diamankan Jeongwoo. Pistol yang sebelumnya kosong sudah diisi beberapa peluru oleh Jeongwoo dan kini membidiknya ke arah dua penjaga yang sedari tadi masih terdiam shock.
Dor!
Dor!
Kedua bodyguard langsung tumbang saat peluru Jeongwoo melesat telak ke kepala mereka.
Junkyu semakin merapat ke Haruto. Haruto pun semakin erat menutup kedua telinga Junkyu. Mencoba meredam suara tembakan dari pendengaran Junkyu.
"Jangan takut. Kamu aman sekarang sayang." Haruto berbisik. Badan Junkyu perlahan mulai tenang. Matanya yang sembab beberapa kali dia kerjapkan. Pandangannya kini beralih ke Haruto yang juga menatapnya.
Tatapan mata Haruto tak berubah. Tetap teduh dan membuat Junkyu nyaman.
Sama seperti saat dulu mereka berdua bersama.
"BANGSAT KALIAN KHIANATIN GUE?!?!"
Junkyu berbalik. Kini pandangannya tertuju ke arah Hyunsuk yang masih terduduk dengan darah di sekitarnya sedangkan Jihoon dan Junghwan berdiri bersedekap di samping Hyunsuk.
"Lah sejak kapan kita kerjasama? Lo sendiri yang nyimpulin kalau selama ini kita kerjasama. Padahal lo cuma gue manfaatin ajasih.. hahahaha.." ucap Jihoon dengan tawa kencang. Puas rasanya membodohi Hyunsuk.
"Gue kakak lo sialan!!"
"Oh that audacity again. Lo bukan kakak gue, gue anak sulung. Lo cuma anak angkat yang gak tau terimakasih di keluarga Choi."
Hyunsuk membelalak. "Maksud lo?"
Jihoon berdecih, begitupula Junghwan. "Lo pikir kita bertiga sebodoh itu sampai gak tau kalau sebenarnya yang bunuh orang tua kita itu lo, orang yang mengaku sebagai si sulung Choi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Away [END]
Fanfiction"Ada orang yang ngajak ngobrol Junkyu tadi." lapor Hyunsuk kepada Haruto. Haruto menghembuskan asap rokoknya kasar. "Siapa?" "Ha Yoonbin, sains 3." "Bawa ke markas jam tiga nanti." Haruto membuang puntung rokoknya dan menginjaknya sampai mati. Tidak...