"Buat pacar aku."
Haruto menyerahkan satu boneka beruang berwarna cokelat dengan ukuran cukup besar. Junkyu yang sedang duduk di tribun menunggu Jeongwoo selesai futsal mengernyit namun tangannya menerima uluran boneka dari Haruto.
"Buat Juju?" tanya Junkyu sambil memunculkan wajahnya dari balik boneka yang berada di pangkuannya.
Haruto mengangguk, lalu mengeluarkan kamera polaroidnya dan memfoto Junkyu beserta bonekanya. Junkyu yang difoto langsung saja berpose dengan senyum manis dan tanda peace di samping pipi kanannya.
'Indah. Selalu indah.'
Haruto masih terpesona dengan hasil foto Junkyu,, membuat Junkyu sedikit mengintip hasil fotonya sendiri. Tak sadar Junkyu terlalu mendekatkan wajahnya ke arah Haruto membuat Haruto dapat merasakan hembusan nafas Junkyu di pipinya.
Deg!
Jantung Haruto berdegub kencang. Wajah sang kekasih kini berada tepat di hadapannya, sekali Haruto mendekatkan wajahnya, bibir tipisnya akan mampu menjangkau bibir Junkyu. Namun belum sempat Haruto mendekatkan wajahnya, ada satu telapak tangan yang tiba-tiba menjadi sekat antara wajahnya dan wajah Junkyu.
Telapak tangan Jeongwoo yang terlihat kotor karena dia habis bermain futsal.
"Dilarang berbuat mesum di wilayah sekolah." Dan tanpa merasa bersalah Jeongwoo menyeruak duduk di tengah-tengah Haruto dan Junkyu membuat keduanya bergeser dengan terpaksa.
"Jeje tangan kamu kotor ish!" Junkyu mengomel dengan tangan membersihkan pipinya. Jeongwoo yang melihat Junkyu manyun langsung mencoba membantu Junkyu membersihkan pipinya namun dengan cepat Haruto menarik tangan Jeongwoo.
"Mau ngapain?" tanya Haruto datar. Jeongwoo menghembuskan nafasnya kesal. "Mau bantuin Juju bersihin pipinya. Aku mau tanggung jawab ya ini gak usah cemburu."
Haruto menoyor pelan pelipis Jeongwoo. "Siapa yang cemburu. Kalau mau bantu bersihin sana cuci tangan dulu. Lupa apa kalau yang buat pipi Juju kotor itu tangan kamu?"
Jeongwoo mengerjap sadar lalu meringis. Dirinya akan menggaruk belakang kepalanya namun terhenti saat Junkyu menahan tangannya.
"Cuci tangan dulu Jeje.. ini tanganmu kotor banget jangan asal pegang-pegang!" Junkyu lalu menarik pergelangan tangan Jeongwoo dan mengajak sahabatnya itu ke toilet.
Haruto yang melihat keduanya beranjak menggeleng, namun ikut bangkit dan mengikuti langkah keduanya. Tak lupa dia membawa boneka yang tadi ditinggalkan Junkyu.
"Kalian tadi lihat kan? Aku keren ya tadi bisa cetak gol dua kali.. yuhuu.."
"Tapi masih keren kak Hyunjin tau.. dia kan cetak tiga gol." Jawaban dari Junkyu membuat Jeongwoo mencebik. "Tapi kan aku juga keren Ju.."
Junkyu yang melihatnya tertawa. Tangannya langsung mencubit pipi sahabatnya itu membuat si empunya pipi memekik kaget.
"Iya iya Jeje keren juga kok." Ucapan Junkyu diakhiri senyuman manis membuat Jeongwoo yang awalnya ingin membalas cubitan Junkyu menjadi batal. Jeongwoo lebih memilih meneruskan jalannya sebelum dia benar-benar kelepasan membalas mencubit pipi Junkyu.
Di belakangnya ada pawangnya Junkyu, bisa panjang urusannya kalau dia lanjut mengisengi sahabatnya itu.
Perjalanan mereka diisi dengan obrolan antara Junkyu dan Jeongwoo, Haruto lebih memilih menjadi pendengar saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Away [END]
Fanfiction"Ada orang yang ngajak ngobrol Junkyu tadi." lapor Hyunsuk kepada Haruto. Haruto menghembuskan asap rokoknya kasar. "Siapa?" "Ha Yoonbin, sains 3." "Bawa ke markas jam tiga nanti." Haruto membuang puntung rokoknya dan menginjaknya sampai mati. Tidak...