Bonus: Confess

3K 424 18
                                    





Haruto memutar-mutar bola basketnya di jari telunjuk. Hari ini ekskul basket selesai latihan cukup lama, jam lima sore baru mereka diperbolehkan pulang oleh pelatih.

Maklum, minggu depan tim basket sekolah mereka akan mengikuti turnamen, jadi tak heran jika setiap pulang sekolah anggota basket, baik pemain inti maupun pemain cadangan selalu berada di lapangan indoor sampai sore.

Haruto masih menggunakan seragam basketnya, malas rasanya jika harus mandi dan berganti baju dulu di sekolah. Temannya pasti sudah menunggu lama dan dia tak mau membuat mereka lebih lama lagi menunggu.


Iya, mereka yang dimaksud adalah Junkyu dan Jeongwoo.


Sampai di ujung koridor, sebelum berbelok Haruto mendengar suara yang familiar di telinganya. Suara kedua sahabatnya yang mana membuat langkahnya terhenti.

"Jeje sayang sama Juju?"

Haruto mengintip di balik koridor. Di sana, ada Junkyu dan juga Jeongwoo duduk di bangku yang memang biasa Junkyu dan Jeongwoo tempati jika menunggu Haruto selesai. Junkyu menerima uluran cokelat dari Jeongwoo dengan senyum malu-malu.

Haruto bisa melihat anggukan dari Jeongwoo.

"Aku sayang kamu," jawab Jeongwoo membuat semburat merah di pipi Junkyu mulai terlihat jelas.

"Junkyu juga sayang Jeje." ucap Junkyu malu-malu.

Haruto yang mendengar perbincangan keduanya semakin mengeratkan cengkeramnnya pada bola berwarna orange di tangannya.

Tatapan Haruto semakin menajam Junkyu dengan gemasnya menjulurkan jari kelingkingnya.

"Sekarang Jeje punya Juju. Juju juga punya Jeje. Janji jangan tinggalin Juju ya?"

Jeongwoo terlihat menggeleng geli melihat tingkah Junkyu, namun dia tetap menurut. Ikut mengaitkan jari kelingkingnya di jari kelingking Junkyu.

"Iya, Jeje janji gak akan ninggalin Juju."

Haruto tak tahan. Dia memilih untuk segera pergi dari tempat itu. Karena jika boleh jujur, dirinya tidak terlalu suka kedekatan dari kedua sahabatnya itu.

Belum genap dua langkah yang diambil Haruto, dirinya harus berhenti lagi saat mendengar kelanjutan ucapan Jeongwoo.


"Lalu bagaimana dengan Haruto?"



Pertanyaan dari Jeongwoo membuat Haruto terdiam. Sejujurnya walaupun dia merasa cemburu mendengar pengakuan sayang antara keduanya, dirinya juga penasaran apa jawaban Junkyu saat ini.

"Eh?" Junkyu mengerjap. Dirinya lalu menunduk yang mana membuat Jeongwoo gemas dan mencubit pipi sahabatnya itu.

"Aku tau Juju," jawabnya membuat Junkyu mengernyit bingung, begitupun Haruto yang masih setia menjadi penguping.

"Juju sayang sama Jeje, tapi cintanya sama Ruru. Iya kan Ju?" Jeongwoo bertanya dengan seringaiannya yang mana membuat Junkyu mengerjap kaget.

"Ba–bagaimana Juju tau?" Junkyu saking terkejutnya bahkan dirinya tak sadar bahwa dirinya tak mencoba mengelak.


Haruto di balik tembok semakin terdiam. Apa maksud Jeongwoo barusan?



Run Away [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang