Bab 1

524 52 19
                                    

~CHASE~

Namaku adalah Chase Clifford. Aku adalah seorang anggota tentara pasukan khusus paling elit dan berbahaya di Amerika Serikat.

Setelah berhasil menjalankan sebuah misi berbahaya di luar negeri selama beberapa bulan, kini aku mendapatkan liburan dan bebas tugas sampai pemberitahuan misi selanjutnya. Maka dari itu, aku memutuskan untuk pulang ke Redmond, kota tempat tinggalku, setelah aku selesai memberikan laporan di markas utama yang terletak di D.C.

Sudah lebih dari tiga bulan aku tidak kembali ke Redmond karena selama tiga bulan tersebut, aku berada di luar negeri. Dan karena itu pula, aku jadi merindukan kekasihku, Greta, yang kini sedang berada di Redmond.

Tanpa perlu repot-repot pulang ke kondominiumku lebih dulu, aku langsung menuju ke apartemen Greta. Bahkan, aku juga sengaja tidak memberitahunya perihal kedatanganku. Karena aku pikir akan lebih baik jika aku memberinya kejutan terkait kedatanganku. Mengingat kami sudah tidak bertemu selama beberapa bulan, Greta pasti akan sangat senang ketika melihatku yang tiba-tiba berada di depan pintu apartemennya.

Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam, kini aku sudah sampai di parkiran gedung apartemen tempat Greta tinggal. Dengan perasaan yang antusias dan tidak sabar, aku keluar dari mobil lalu segera bergegas berjalan masuk ke dalam lift menuju ke lantai di mana apartemen Greta berada.

Tidak membutuhkan waktu yang lama bagiku untuk sampai di apartemen Greta. Sebenarnya, aku sudah tahu kode pintu apartemen Greta. Tapi, begitu sampai di depan pintu, aku lebih memilih menekan bel dengan harapan Greta yang akan membukakan pintu, lalu dia terkejut dan langsung menghamburkan dirinya ke dalam pelukanku karena begitu senang melihat kehadiranku.

Hanya dengan membayangkan hal seperti itu saja, aku sudah merasa sangat senang dan semakin merindukannya. Aku jadi tidak sabar ingin melihat bagaimana reaksi Greta saat melihatku nanti.

Setelah menunggu selama beberapa saat, kini aku baru sadar bahwa tidak ada tanda-tanda Greta akan membukakan pintu untukku. Aku merasa heran karena di jam-jam seperti ini, biasanya Greta akan berada di apartemen untuk menonton acara televisi kesukaannya. Tapi, kenapa Greta tidak segera membukakan pintu? Apakah Greta sedang keluar? Atau mungkin dia sudah tidur?

Karena tidak sabar menunggu lebih lama lagi, aku memutuskan untuk menekan kode pintu apartemennya dan langsung masuk ke dalam.

"Sweetheart? Apakah kau ada di dalam?", aku bertanya untuk mencari keberadaan Greta.

Namun, tidak ada jawaban.

Kemudian, aku memutuskan untuk langsung berjalan menuju ke kamarnya. Dan betapa terkejutnya aku ketika hendak mencapai kamar Greta, aku justru mendengar berbagai macam suara aneh, seperti desahan dan gerungan nikmat. Suara itu seperti suara Greta dan... seorang pria.

Seorang pria?

Apakah jangan-jangan Greta...?

Aku menggeleng keras berusaha menepis pemikiran tersebut. Namun, hatiku mulai merasa gelisah ketika memikirkan kemungkinan hal apa yang sedang dilakukan oleh Greta saat ini. Dan emosi juga secara perlahan mulai memenuhi diriku.

Aku melangkahkan kakiku semakin cepat menuju ke kamar Greta. Suara-suara aneh itu terdengar semakin jelas ketika aku semakin dekat dengan kamarnya. Begitu sudah sampai di depan kamarnya, aku langsung membuka pintu.

Dan betapa terkejutnya aku ketika melihat pemandangan yang ada di hadapanku saat ini. Greta, kekasih yang selama ini sangat kucintai dan kupercaya, kini tengah bercumbu dengan seorang pria dalam kondisi tubuh yang sama-sama polos.

"Jadi, ini yang kau lakukan ketika aku sedang bertugas?", aku berbicara dengan tenang namun penuh emosi untuk menginterupsi kegiatan mereka yang menjijikkan.

FragileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang