[ 12 ]

2.3K 343 191
                                    

Indo berjalan menuju apartemennya, tetapi saat di resepsionis Indo malah ditawarkan ingin tinggal di kamar mana, hey ini kan punya Indo! Kamar Indo sudah ada disini!

"Maksud mbak, apa ya? Saya kan pemilik apartemen ini!"

Author : maaf sekali tuan, tetapi apartemen ini telah dijual dan sudah di beli

"Hah?!"

Indo menatap bingung, apa? Siapa yang menjual apartemen nya?! Siapa yang membelinya?!

"Siapa yang menjualnya?! Bukankah ini atas nama saya?!"

Author : maaf sekali tuan, tetapi identitas penjual dirahasiakan, ini detailnya

Resepsionis tadi memberikan detail penjualan apartemen Indo, Indo membuang nafas kesal dan keluar dari gedung apartemen membawa koper dan tas nya.

"Jadi aku tinggal dimana?!"

Indo memesan taksi dan berpikir kemana ia akan pergi, sebenarnya ada satu pilihan Indo tetapi Indo ragu untuk ke sana.

"Mas, ke istana Majapahit saja"

Author : heh? B-baik...

Indo menatap kesal pada dirinya sendiri, kenapa ia malah ke keraton?! Kenapa Indo gak nyari apartemen lain saja?! Ah bodohnya Indo.

Sesampainya di depan gerbang keraton Indo masuk ke dalam memberikan kopernya kepada pelayan di sana kecuali tas kecilnya dan sebuah kotak jam tangan yang akan Indo berikan kepada TNI.

TNI : tuan?

Indo : TNI!!

Indo langsung melompat dan memeluk TNI erat, TNI yang panik langsung menangkap tuannya agar tidak terjatuh.

TNI : tuan pelan pelan... Nanti jatuh...

Indo : sorry

Indo berada di ruang tengah bersama TNI, dan kebetulan saat Indo datang Majapahit keluar membawa berkas pekerjaannya dan secangkir teh yang teh nya sendiri udah ilang.

Majapahit : ... 💢

Indo : TNI! Aku memberimu hadiah jam tangan! Semoga TNI suka ya!

TNI : Terima kasih tuan...

Indo : syukurlah mansion nya direnovasi, jadi aku bisa pulang dan bertemu dengan TNI

TNI : i-iya tuan...

Indo benar benar mengabaikan Majapahit yang duduk di sofa dan memilih fokus melihat TNI yang sedari tadi bergetar ketakutan.

TNI : apa tuan hanya memberi hadiah untuk saya? Bagaimana dengan yang mulia

Indo : hah? Ayah?

Kretek

TNI : i-iya yang mulia, tuan tidak melupakan beliau kan?

Indo menoleh ke arah Majapahit dengan wajahnya datarnya, bapak berwajah datar dan anak yang juga berwajah datar. Tetapi di dalam hati mereka masing masing berteriak.

"NUSANTARA!! AKU INI AYAHMU!! KENAPA TIDAK ADA HADIAH UNTUK AYAHMU?!!"

"AYAH!! JANGAN PASANG WAJAH DATAR!!! INDO JADI TAKUT!!"

Majapahit : Bhayangkara

TNI : ya, yang mulia?

Majapahit : antar kan laporan ini ke world center, sekarang

TNI : baik, yang mulia

TNI mengambil berkas yang diberikan Majapahit dan pergi keluar dari keraton, Indo sejenak terdiam ditinggalkan bersama ayahnya.

"Indo mau ke kam-"

"Duduk"

Indo terdiam kaku, dengan wajah datar Indo duduk di depan Majapahit menaikkan sebelah kakinya, Indo memberikan tas kecilnya tersebut kepada Majapahit memalingkan wajahnya.

"Untuk ayah"

"..."

Majapahit menerima tas kecil tersebut dan membukanya, Indo melirik ekspresi Majapahit yang tetap datar. Melihatnya membuat Indo kecewa.

"Apa ayah tak menyukai nya..." Batin Indo khawatir.

"Terlihat murahan" Komentar

"Terima kasih" Ujar Majapahit masih menatap jubah yang diberikan Indo.

"I-iya... Sama sama..."

"Kue?"

"I-iya Indo b-buat... Semoga ayahanda menyukai nya..."

Sebungkus kue kering dengan hiasan warna warni berpita Majapahit pegang, itu hanyalah cookies biasa yang Indo buat dan terkesan sedikit berantakan.

"..."

"Indo ke kamar dulu"

Indo berdiri dan langsung ke kamarnya meninggalkan Majapahit yang masih duduk di sofa, setelah itu Majapahit juga berdiri dari sofa dan berjalan menuju ruang kerjanya.

Cklek...

Majapahit menutup pintu ruangannya dan menguncinya, menutup jendela dan menyalakan lampu, senyum tidak dapat ia tahan sedari tadi. Majapahit benar benar senang mendapat hadiah dari Indo.

Bahkan Majapahit melepas jubah lamanya dan melempar nya ke sembarang arah lalu memakai jubah yang diberikan Indo. Majapahit melihat dirinya di cermin betapa kerennya Majapahit dengan jubah barunya.

Jubah lama Majapahit jauh lebih mahal dibandingkan yang diberikan oleh Indo. Bayangkan saja Majapahit memilih jubah seharga 8.000.000 dibandingkan 2 miliar.

Setelah itu Majapahit melihat kue yang dibuat Indo dan membukanya dengan senyum yang masih terkembang.

Majapahit memakan kue tersebut dan merasakan rasanya manis. Majapahit duduk di kursi kerjanya menyingkirkan berkas berkas nya dan memakan kue tersebut hingga habis.

Tok tok tok

Suara ketukan dari jendela terdengar, Majapahit membuka jendela dan melihat seekor burung membawa surai di kakinya, Majapahit melepas tali nya dan mengambil surat tersebut.

--------------------------------------------------------------------

Majapahit, sudah lama kita tidak bertemu.

Bagaimana kalau kita bertiga bertemu di taman bunga?

-Kesultanan Melaka

--------------------------------------------------------------------------

"Dia masih saja menulis surat simpel"

Majapahit memakan satu kue terakhir dan menyimpan pita nya lalu membuang bungkus plastik tadi. Setelah itu Majapahit keluar dari ruangannya untuk segera pergi ke taman yang dimaksud Kesultanan Melaka.

"Yang mulia? Hendak kemana?" Tanya TNI yang baru saja datang.

"Taman"

"Ini jubah siapa?"

"Jubah ku"

"D-dimana yang lama? Anda tidak boleh menaruhnya sembarangan loh"

"Di ruangan ku, ambil saja kalau mau, ini milikku"

"Eh... Dimana anda mendapatkan nya, yang mulia?"

".... Nusantara"

TBC

HAPPY || CH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang