[ 33 ]

1.4K 258 154
                                    

Beberapa hari Indo lalui di Kerajaan itu, tapi masih belum ada satu petunjuk pun untuk Indo kembali ke dunia nya, Indo menjadi khawatir akan hal ini.

Saat ini Indo sedang minum teh bersama Sriwijaya di sore hari.

Sriwijaya : ada apa, guru?

Indo : ah, t-tidak ada apa apa..

Sriwijaya : apa ada kendala?

Indo : tidak...

Sriwijaya : benarkah? Katakan saja pada ku

Indo : apa yang mulia akan percaya jika saya mengatakan ini?

Sriwijaya : tentu saja

Senyum cerah dan percaya diri terlukis di wajah Sriwijaya, Indo sangat kagum kepada kakeknya itu yang memiliki aura positif besar sekali, tidak seperti Majapahit.

Indo : sebenarnya hamba bukan lah berasal dari dunia ini, atau lebih tepatnya dari masa depan

Sriwijaya : masa depan? Bagaimana caranya?

Indo : hamba juga tidak tahu... Saat hamba menyentuh lukisan keluarga hamba di masa depan tiba tiba hamba sudah berada disini...

Sriwijaya : tahun berapa kah itu?

Indo : tahun 20xx

Sriwijaya : j-jauh sekali!

Indo : iya... Sekarang hamba tidak tau bagaimana cara kembali ke sana...

Sriwijaya : lukisan keluarga mu itu seperti apa?

Indo : a-ah... Ada hamba, ayah, ibu, dan penjaga hamba...

Sriwijaya : lukisan ya...

Sriwijaya meletakkan cangkirnya lalu wajahnya berubah menjadi serius, kemudian ia berdiri dan melipat kedua tangannya.

Sriwijaya : Singhasari, apa kau mendengar ku?

Indo : telepati?!

Sriwijaya : ada yang ingin ku bicarakan, esok aku akan ke Kerajaan mu

Indo : a-apa ada hubungannya ya

Sriwijaya : guru, esok ikut lah bersama ku ke Kerajaan Singhasari

Indo : eh oh? Baiklah, yang mulia-

Brakk!

Majapahit : ayah mau kemana?!

Sriwijaya : anak ini... Esok ayah mau ke Kerajaan Singhasari

Majapahit : i-izinkan aku ikut!

Sriwijaya : huh? Bukan kah besok Maja bilang ingin istirahat untuk 1 hari?

Majapahit : tidak jadi! Pokoknya ikut ayah!

Sriwijaya : baiklah...

Indo tersenyum jahil lalu berdiri mendekati Majapahit, memasang wajah remeh dan menahan tawa.

Indo : emang apa yang ingin kau lakukan di sana?

Majapahit : e-eh... Menemani ayah bekerja!

Indo : bagaimana caranya anak umur 14 tahun seperti mu membantu orang yang sudah puluhan tahun bekerja?

Majapahit : b-bukan bekerja! Maksudnya a-aku ingin melihat seperti apa ayah bekerja!

Indo : oh~ liat yang mulia ya? Bukan melihat– hmmp!

Majapahit : guru menyebalkan!

Mulut Indo ditutup oleh tangan Majapahit, Sriwijaya yang menonton kedua insan itu berkelahi hanya bisa sweat drop dan kembali ke ruangan nya.

HAPPY || CH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang