[ 45 ]

1.3K 246 79
                                    

Note : izin ganti typing dari (:) ke (") Terima kasih.

Tap... Tap... Tap...

"AU, berapa lama TNI di mansion Asean?" Tanya seorang wanita baru saja memasuki ruang kerja Trio angkatan yang hanya terdapat AU.

"Sekitar 5-6 hari kak PMI, kenapa?" Jawab AU menutup laptopnya.

"Ah, tidak apa apa..."

PMI, wanita yang sebaya dengan TNI, tidak diketahui identitas asalnya berasal dari mana, memiliki darah bangsawan namun tidak diketahui dari Kerajaan mana.

"Kak PMI pdkt terus sama kak TNI, kapan jadian nya?" Tanya AU berbaring di sofa ruangan.

"AU... AU... Kami itu jelas sekali berbeda" Jawab PMI duduk di kursi AD.

"Berbeda gimana?"

"Beda kasta dong, dia raja dan aku hanya seorang dokter, apa apaan itu?"

"Pfftt"

AU bangun dari barangnya dan mengambil sekotak susu di atas meja dan membukanya.

"Denger deh kak PMI, yang namanya cinta itu ga mandang apa apa, contoh? Ga usah jauh jauh, raja Majapahit dulu juga seorang pangeran dan menikah oleh seorang wanita preman bar bar, nahloh? Apalagi kak PMI yang dokter, jelas lebih mudah" Jelas AU menyemangati TNI.

"I-iya sih... Tapi kan ratu Zamrud diangkat menjadi putri, lah aku?"

"... Astaga kak PMI, kakak itu kan juga putri, bahkan punya darah bangsawan, sudah pasti cocok, emang kakak dari Kerajaan mana sih??"

"Ga ingat..."

"Hahh... Gara gara amnesia ya?"

"Iya... Aku ga ingat lagi masa lalu ku dulu"

"Ya udah gapapa, sudah berapa lama kak PMI suka kak TNI?"

"10 tahun 5 bulan 24 hari"

"Wow- bertahan juga, emangnya kak TNI suka kak PMI balik? Enggak kan?"

Deg!

Perkataan AU barusan menyetrum jantung PMI dalam sekejap, PMI mengira selama ini TNI menyukai nya balik, ternyata tidak.

"Ah sudahlah, lebih baik fokus mencari tuan Indonesia saja"

"Benar juga tuh"

PMI berdiri dari kursi AD dan pamit kepada AU lalu keluar ruangan kerjanya, PMI berjalan cepat melewati koridor kantor menahan air matanya.

"Tuan Indonesia.. Seandainya anda masih disini... Anda lah satu satunya tempat saya bersender..."

Setiap kali ada masalah dan PMI hendak menangis dirinya pasti mendatangi Indo di apartemen nya dan mengeluarkan uneg uneg nya walau Indo terkadang tidak paham, tapi Indo lah satu satunya orang yang mau mendengarkan PMI hingga tenang, dan PMI tau masalah yang dimiliki Indo lebih besar dari milik nya.

Tap tap tap

"Aku akan menemukan tuan Indonesia sendiri"

~~~

"Mmmhh... Kok gua di kamar?"

Indo baru bangun dari pingsannya dan duduk di pinggir kasur mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Hm... Masih ada beberapa hal yang bikin aku penasaran..."

Indo bangun dari kasurnya dan keluar kamar, ia mengintip semua anggota Asean sedang bekerja, bukan makan malam, bahkan ia melihat TNI dan EU juga.

Berjalan cepat tanpa diketahui menuju kamar Asean.

Cklek...

"Eh? Pak Dirga? Bukankah anda..."

"Apa yang sebenarnya kau inginkan?"

Indo melipat kedua tangannya dan memasang wajah kesal. Asean yang baru menutup koper berdiri dan mengangkat kopernya.

"Maksud pak Dirga?" Tanya Asean melepas kacamata nya.

"Bapak sebenarnya curiga kan sama saya?"

"Curiga? Maksudnya?"

"Mana mungkin sekolah elite ini menerima guru sementara sembarangan, terutama di kelas spesial, kelas reguler saja susah apalagi spesial"

"Ya... Soalnya saya melihat potensi dari pak Dirga sendiri?"

"Apa bapak yakin tidak ada alasan lain selain itu?"

"Tidak"

"...."

Indo berjalan mendekati Asean sambil perlahan surai hitam nya luntur menjadi merah putih dan Iris biru laut nya pun juga berubah menjadi emerald. Tidak lupa dengan sayap emas yang terkepak lebar.

"I-Indo...?"

"Ya, pak Asean?"

Asean mengernyit, lalu Asean berbalik dan segera mengambil sesuatu di atas meja kerjanya, gunting, Asean menusukkan gunting tersebut ke paha nya hingga darah muncrat di mana mana.

Siing!

Bruk!

"Sean! Udah belum? Masa setengah jam cuma nyiapin baju doang"

Asean kembali dalam posisi duduk menutup resleting koper, melihat EU sudah berada di depan pintu kamarnya. Kemudian Asean membenarkan kacamata nya lalu membawa kopernya keluar kamar.

"Kau tidak apa apa? Wajah mu terlihat pucat" EU menyentuh dahi Asean memastikan suhu badan Asean.

"Aku tidak apa apa, hanya sedikit melamun saja"

Cklek

Saat Asean dan EU hendak melewati selamat kamar Indo tiba tiba pintu nya terbuka dan Indo baru saja keluar kamar dengan wajah kusut baru sadarkan diri.

"A-ah pak Asean, silahkan..."

Sekilas Asean melihat Indo saat menyingkir Indo terlihat kembali ke wujud semula nya. Hal itu membuat Asean sakit kepala dan mencoba lepas dari kekuatan ilusi Indo.

"Ck..."

"Lu kenapa sih, Sean?"

"Ga papa, akan ku jelaskan di kantor nanti"

"Oh ya? Apa tentang aku?"

Suara EU berubah menjadi suara Indo, Asean menoleh ke samping dan melihat EU berubah kembali menjadi Indo.

"Tentu saja, Indo"

"Oh? Bapak sudah sadar ini ilusi?"

"Sudah dari tadi, apa mau mu?"

TBC

Author : yang penting up, tak tinggal bobo dulu ye

HAPPY || CH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang