[ 30 ]

2.1K 296 137
                                    

Indo maju mendekati PKI dengan TNI di belakang menyalurkan tenaga agar dapat setara dengan PKI.

Saat aksi aksi menegangkan akan berlangsung, PKI mengangkat tangannya dan menusuk perutnya sendiri. Indo terbebak dan berhenti mendekat.

Indo : a-apa yang kau lakukan?!

PKI : hahah... Kau tau? Aku sangat membencimu dan pengawal sialan mu itu

Indo : ...

PKI : ... Yang selalu mendapat perhatian yang mulia...

Bruk

PKI terjatuh, Indo langsung berlari ke arah tubuh ayah nya. Indo memeluk Majapahit memastikan ayahnya baik baik saja sambil menekan pendarahan Majapahit.

TNI : wait... Secepat ini? Tidak mungkin, TUAN!!

DUAARRR!!!

Sebuah ledakan muncul dan menghancurkan setengah panggung, TNI berhasil melindungi dirinya dan sempat menyalurkan perisai ke Indo. Tapi TNI tidak yakin apakah Indo selamat atau tidak.

TNI : akh... T-tuan?

Indo terlihat duduk dengan sebuah perisai berwarna hijau zamrud, kalung yang ia kenakan pun menghilang. Indo panik mencari dimana kalung pemberian ibu nya itu.

Indo terdiam sesaat melihat keadaan ayahnya dengan tangan putus sebelah dan perutnya yang bisa dibilang terluka parah. Indo mendekat dan melihat Majapahit yang mencoba menyembuhkan Indo.

Indo : a-ayah... Sini Indo sembuhin...

Majapahit : i- ukhhh!!

Majapahit langsung muntah darah saat perisai yang melindungi Indo menyentuh tangannya. Indo ingin mendekat tapi serasa di tahan. Sulit.

Indo : AYAH!!

Majapahit : N-Nusantara... Dengarkan ayah...

Indo : tidak... Tidak! Ayah jangan berbicara aneh aneh!

Majapahit tersenyum mendengar anaknya, dengan pelan Majapahit menyalurkan energi terakhirnya ke tubuh Indo. Air mata yang mengalir dan darah yang terus bercucuran.

Indo merasa tidak berguna.

Indo telah membebani ayahnya.

Saat Majapahit bangun secara perlahan mendekati Indo yang menangis di dalam perisai itu Majapahit memaksakan dirinya untuk menyentuh putranya tersebut. Sebelum waktu nya habis.

Majapahit mendekat ke arah perisai tersebut menghilang dan Majapahit langsung mendekap anaknya, Indo pun terkejut dan membalas pelukan hangat dari sang ayah.

Majapahit : ayah... Sayang Nusantara... Sampai kapanpun ayah sangat menyayangi Nusantara... Ayah minta maaf ya nak...

Indo : a-ayah...? Nusantara minta maaf telah jahat ke ayah.. Nusantara juga sayang ayah...

Majapahit tersenyum dan langsung terjatuh di dekapan sang anak, Indo tidak dapat menahan air matanya dan langsung menangis sekencang kencangnya. Di tambah hari itu juga hujan.

TNI : ...

Indo : AYAH!!! NUSANTARA MINTA MAAF!!! AGHHHH!!

TNI mendekat ke arah Indo, beberapa langkah lagi TNI menyentuh Indo TNI dapat melihat sebuah bayangan dari keluarga hangat, TNI yang melihat itu pun menangis. Majapahit dan Zamrud, memeluk putra mereka yang cengeng.

~~~

Beberapa hari kemudian...

Tok tok tok!

Indo : masuk!

Cklek...

TNI : ini saya, tuan..

Indo : hmn

TNI : ada surat pemberitahuan dari sekolah Anda... Apa tuan sudah siap– astaga... Lagi lagi Anda membiarkan semua pekerjaan anda menumpuk..

Indo : aku malas mengerjakannya

TNI memberikan surat tersebut langsung ke Indo, Indo membuka dan membaca surat dari Asean dengan malas. Setelah itu Indo membuang surat tersebut ke lain arah dan berpikir sejenak.

Indo : oh iya!!

TNI : ah! Astaga tuan! Ada apa?!

Indo : gini!

Indo langsung bangun dari sofa dan berlari kecil mendekat ke TNI, Indo melepaskan jubah milik nya memakaikan nya ke TNI juga mahkotanya ia pasang ke TNI dengan berantakan.

TNI : apa yang tuan lakukan?!

Indo : aku serahkan semuanya kepada mu!

Indo mengambil handphonenya dan meletakkannya di atas meja dan live. Indo mengumumkan di live tersebut bahwa ia melepas sistem Federasi dan melanjutkannya dengan sistem Republik, semuanya pun diserahkan kepada TNI.

Indo : sekian! Aku pergi dulu, TNI!

TNI : tuan mau kemana?!

Indo : aku akan pergi! Bye TNI!!

Indo mengambil tas kecilnya dan pergi entah kemana, live masih berlangsung. TNI dengan canggung menyapa di live tersebut dan mematikannya.

Kawai.

TNI : yang mulia... Saya harus apa huh...

Beberapa tahun berlalu, negara Indonesia semakin maju tanpa campur tangan Indonesia sedikitpun. Dimana Indo saat ini? Oh tentu saja pergi kemana ia mau.

Tap.. Tap... Tap..

Indo : hari ini ada kabar apa ya?

Indo, berjalan dengan santai nya di pinggir jalan sambil membaca berita terbaru dari handphonenya. Indo membiayai hidupnya dengan mengambil beberapa harta yang ada di ada di ATM ayahnya.

Anak durhaka.

Drap drap drap

Bughh!!

Indo : aduh! Hey! Hati hati do-

TNI : maafkan saya dek.. Saya sedang membawa jubah dan mahkot– eh?

Indo : ...

TNI : ...

Indo : permisi pak–

TNI : TUAN!! KEMBALILAH!!!

END

Author : beberapa part [siapa yang mengajak TNI main, kemunculan PMI & PFI, bagaimana Majapahit di teror, dan bagaimana kalung emerald yang digunakan Indo dibuat] kemungkinan akan saya buat di Season 2 kalau saya niat 😗📸

Author : bye bye! Informasi buku baru akan segere diberitahu di papan pesan saya!

HAPPY || CH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang