[ 46 ]

1.3K 231 86
                                    

Prangg!

"Lah pecah" Ujar Thai tak sengaja memecahkan gelas.

"Bersihin tuh" Sahut TNI.

"Iya iya tau ah"

TNI baru selesai cuci piring bekas makannya dan duduk di sofa ruang tengah, ia sudah berjam jam tidak membuka handphonenya, dari ekspresi nya yang berharap seketika murung karena tak mendapat chat dari sang pujaan hati.

Kasian, kaya saya.

"PMI apa kabar ya? Telfon ah"

Author : tiba tiba di telfon doi rasanya dag dig dug serr

"Hmn? Ga ngangkat?"

"Pak TNI telfon siapa?" Tanya Malay kepo sambil fokus mencerna data dari CIA.

"Teman ku"

"Teman apa teman nih~"

"Teman doang kok"

"Alah alah"

"Besok kamu saya banting ya pas latihan"

"Ampun pak, nggih..."

"Pak Asean kok lama banget ya?" Philip menengok ke lantai tas dan tak terdengar suara sedikitpun.

"Mau ambil cemilan ah dikamar" Ujar Brunei.

Brunei meninggalkan laptopnya di atas meja makan dan melangkah kan kakinya menuju anak tangga. Brunei melihat Asean jalan terpincang-pincang seolah kakinya terluka, dan ternyata beneran terluka.

"P-pak Asean?"

Betapa terkejutnya Brunei melihat Asean dengan kakinya yang terluka dan kepala bercucuran darah.

"L-lari... Dari Pak Dirga..."

"Bapak?! Bapak kenapa?!!"

Brunei bukannya menjauh malah mendekati Asean, Asean yang tak ingin Brunei masuk ke ilusi Indo mendorongnya menggunakan kekuatannya hingga terpental agak jauh.

"PERGI! SEMUA ANGGOTA ASEAN PERGI DARI SINI! EU AMANKAN ANAK ANAK!"

"?!"

EU yang sedari tadi berdiri di depan pintu mansion mendengar teriakan Asean tanpa ba bi bu langsung membuka lebar pintu mansion dan menarik semua anggota Asean keluar mansion kecuali TNI.

TNI berlari secepat mungkin ke lantai atas dan menggendong Asean yang terluka, walau TNI juga terjebak kedalam ilusi Indo.

"Bagaimana cara keluar dari ilusi ini?"

"Sshh.. Aku tidak tau.. Sudah kucoba melukai diriku sendiri malah diriku terluka beneran..."

TNI  menyembuhkan Asean dalam waktu singkat, mengisyaratkan Asean untuk menggabungkan kekuatan mereka berdua.

"Kita coba dulu, pak Asean"

"Baik"

TNI dan Asean mengarahkan salah satu tangan mereka ke depan dan memejamkan kedua matanya, mengeluarkan kekuatan dalam mereka mencoba memecahkan dinding ilusi.

Krek-!

Prangg!

Suara pecahan terdengar, saat TNI membuka matanya perlahan kaca yang dipecahkan oleh dirinya dan Asean memudar. TNI mengernyit dan segera membawa Asean keluar mansion menyusul EU dan yang lain.

Skip, di parkiran...

"Kita harus pergi sekarang" Perintah Asean masuk ke kursi depan dan TNI juga baru masuk di kursi belakang.

HAPPY || CH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang