[ 37 ]

1.3K 255 169
                                    

Majapahit : guru! Jelaskan kepada ku siapa saja yang ada di lukisan ini!

Indo : h-hah? Ahh! Apa sih kamu ini!

Majapahit : ayah selalu menyembunyikan lukisan ini... Ada apa dengan lukisan ini?! Kenapa dia mirip dengan ku?!

Indo : hmm... Berikan kepada ku

Lagi lagi dengan lukisan yang sama, Indo menatap bosan lukisan tersebut lalu menengok kembali ke Majapahit yang udah penasaran sedari tadi.

Indo : apa imbalan yang ku dapat?

Majapahit : guru mau apa? Emas? Uang? Istana?

Indo : b-bukan itu!

Majapahit : lalu?

Indo : eee... Eee.... Ceritakan bagaimana kau dan ratu Zamrud bertemu?

Majapahit : ... Itu saja?

Indo : itu saja

Majapahit menatap Indo bingung, apa yang menarik dari kisah nya dan Zamrud. Malahan sangat absurd.

Majapahit : hahh... Guru duduk di kursi ini

Indo pun menuruti Majapahit dan duduk di depan Majapahit. Majapahit juga duduk di depan Indo dan akan menceritakan momen absurd a.k.a bagaimana dirinya pertama kali bertemu dengan sang belahan jiwa.

Eak.

Majapahit : j-jadi...

•FLASHBACK ON•

Sriwijaya : Maja, sudah lama kau tidak keluar keraton, tidak mencoba untuk mencari udara segar?

Majapahit : baiklah, ayah

Majapahit POV

Aku bangkit dari kasurku dan berjalan menuju gerbang keraton untuk sekedar mencari udara segar atau mampir ke pasar.

"Membosankan..."

Karena tidak ada tempat lain yang bisa ku kunjungi selain pasar aku pun ke pasar. Di pasar aku diperlakukan istimewa dan ramah oleh pedagang di sana.

"P-pangeran tidak perlu memberi uang sebanyak ini!" Ujar salah satu pedagang kue, merepotkan.

"Ambil saja, aku tau kau dan keluarga mu membutuhkan nya"

"Terima kasih banyak pangeran, semoga sang hyang widhi memberkati anda"

"..."

Setelah itu aku keluar dari pasar dan melewati jalanan sepi untuk kembali ke keraton, tidak ada angin tidak ada hujan aku mendengar suara langkah kuda cepat menuju ke arahku dari belakang.

"Woi! Menyingkir!!"

Tidak sempat aku menoleh ke belakang diriku terlindas kuda dan aku pun terjatuh, kue milikku juga jatuh semua. Aku marah sekali.

"Hah! Berhenti juga kau kuda!"

Aku bangun dan membersihkan diriku dari debu debu di baju ku, kemudian aku melihat seorang gadis berbaju lusuh dengan wajah yang penuh kotoran. Menjijikkan.

"Kamu tidak apa apa?" Tanya nya dengan wajah tidak bersalah.

"Ya aku tidak apa apa" Jawabku menatap kue ku yang sudah kotor, tch, dasar warga merepotkan.

HAPPY || CH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang