Chapter 1

16.6K 1.6K 6
                                    

∆∆∆

Amora mengerjapkan matanya beberapa kali, kemudian ia mengarahkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Seperti ada yang berbeda. Kemarin ia mengalami kecelakaan hebat sehingga membuatnya tidak sadarkan diri. Apakah ia sekarang dirumah sakit? Tapi jika ia dirumah sakit kenapa tidak ada infus atau pun perban-perban yang menempel pada tubuhnya dan juga sejak kapan rumah sakit menjadi semewah ini?

Amora mencoba untuk bangun dari tidurnya. Amora tersadar, ruangan ini memanglah bukan rumah sakit bahkan ruangan VVIP di rumah sakit pun mungkin tidak semewah dan sebesar ini.

Amora terkejut melihat pantulan cermin yang menampakkan seorang wanita cantik di depannya, Amora segera berjalan cepat ke arah cermin tersebut.

Siapa itu? Apakah itu dirinya. Hei kenapa ia cadi cantik begitu. Astaga benar-benar mulus dan cantik.

Cklek

Pintu kamar itu terbuka dan menampakkan seorang yang tengah berdiri di depan pintu.

"Nyonya sudah bangun, maafkan saya terlambat membangunkan nyonya hari ini" ucap pelayan tersebut.

"Siapa aku?" Tanya Amora tiba-tiba

Pelayan tersebut menyerngitkan dahinya tanda ia bingung dengan ucapan Amora. Ada apa dengan nyonya nya ini. Apa nyonya terpentok dinding saat tadi sehingga bertanya siapa dirinya sendiri.

"Hei" Pelayan tersebut terkejut. Lebih baik ia menjawab saja dari pada nanti dirinya yang kena sembur. Ia sudah tahu tabiat nyonya nya ini jika sudah mengamuk.

"Eh i.. itu nyo.. nyonya..."

"Katakan saja, kenapa kamu kelihatan gugup seperti itu?" Tanya Amora heran.

"Nyo.. nyonya adalah nyonya Kiara Zalynda istri dari tuan Adrian Gunadarma nyonya" Ucap pelayan tersebut sambil menunduk.

"APA!" Pelayan tersebut seketika terkejut mendengar teriakan dari Amora.

Amora benar-benar terkejut mendengarnya. Ia ingat dengan nama itu. Kiara Zalynda, adalah nama tokoh seseorang di dalam novel yang ia baca kemarin. Dan apa ini, ia malah terdampar disini di dunia novel ini dan menempati tubuh kiara sang Antagonist Mother.

"I.. iya nyo.. nya ke.. na.. pa?" Tanya pelayan.

"Ah tidak- tidak, kau bisa keluar dari kamarku" ucap kiara sambil tersenyum lembut ke arah pelayan itu.

Sang pelayan tertegun sejenak saat melihat senyuman lembut dari Amora yang diberikan kepadanya. Kenapa ia demikian, ya pasalnya nyonya nya ini adalah seorang yang sangat kasar dan juga dingin kepada siapapun itu.

Setelah mendengar arahan dari Amora pelayan tersebut segera keluar dari sana.

Amora menghela nafas pasrah. Ia berfikir ini adalah kehidupan keduanya yang diberikan oleh tuhan kepadanya maka dari itu ia harus memanfaatkan kehidupan keduanya dengan sebaik mungkin.

'Benar ini adalah kehidupanku dan aku bebas menentukan kehidupan seperti apa yang akan aku jalani setelahnya' batin Amora.

Setelah ini Amora dipanggil kiara aja ya guys.

∆∆∆

Setelah membersihkan badannya, kini Kiara berjalan keluar kamarnya sejak tadi perutnya terus berbunyi tanda ia sangatlah lapar.

"Selamat pagi" Ucapnya

Para pelayan yang mendengar itu seketika melongo' kenapa tiba-tiba nyonya mereka mengucapkan selamat pagi biasanya juga marah-marah dan selalu mengumpat.

Tak banyak memang pelayan disini hanya sekita 3 orang satu diantaranya bertugas seperti pelayan rumah tangga biasa memasak dan bersih-bersih setiap sudut rumah, menyapu hingga mencuci. Satu orang sebagai baby sitter anak dari tuan Adrian dan ada juga sopir untuk dirumah ini.

"Apa sarapan hari ini?" Tanya Kiara masih dengan senyuman di bibirnya.

Memang sedari tadi para pelayan yang bertugas dan melihat itu bingung kenapa tiba-tiba nyonya mereka berubah menjadi seseorang yang ramah.

"Kenapa kalian diam saja seperti itu dan tidak menjawab ucapanku"

"Ma.. maafkan kami nyonya, hari ini saya membuatkan nasi goreng dengan nuget ayam untuk sarapan" Ucap salah satu pelayan disana.

Kiara mengangguk "sepertinya enak, tolong bawa sini"

Pelayan tersebut segera membawa makanan ke hadapan kiara dan menyajikan dengan baik.

Dengan senang hati kiara menerima dan memakan makanan favoritnya itu.

Para pelayan seketika luluh dengan itu mereka tersenyum senang melihat nyonya mereka pagi ini tidak misuh-misuh ataupun marah-marah berteriak seperti sebelum-sebelumnya.

Semoga saja sikap perubahan nyonya ini bertahan dan tidak kembali seperti kemarin lagi Batin mereka masing-masing berdoa.

Setelah selesai dengan sarapannya Kiara beranjak dari sana dan berjalan melihat-lihat sekeliling rumah mewah yang ia tempati sekarang.

Rumah ini begitu mewah dan besar tentu saja yang punya saja orang kaya bagaimana tidak semewah ini.

Kalian masih ingatkan bahwa Adrian Gunadarma ini adalah seorang CEO.

Sedang asyiknya melihat-lihat Kiara dikejutkan dengan seseorang yang keluar dari kamar berlari cepat dan menabrak tubuhnya hingga dirinya meringis kesakitan.

"Awshh" Ringisnya

Sedangkan seseorang yang sudah menabraknya tadi juga ikut meringis bahkan orang itu sampai jatuh terduduk ke lantai.

"Tuan muda... "

TBC

Hayoo mana semangat kalian yang nungguin Cerita ini yok keluarin yok:)

Suddenly Become a WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang