Chapter 7

14K 1.5K 44
                                    

∆∆∆


Happy Reading..

Kiara mengernyitkan dahinya, ia menatap dua orang yang sedang berjalan ke arahnya dan juga Elvino.

Elvino memang sudah di perbolehkan untuk pulang ke rumah, sebab itulah kiara saat ini ia sedang menunggu jemputan dan orang yang Elvino sebut dengan sebutan papa itulah yang akan menjemputnya.

Tapi sekarang ini Adrian tengah membawa seseorang bersamanya.

Itu yang membuat kiara bertanya-tanya?

Tidak mungkin kan Adrian berselingkuh!

"Papa" panggil Elvino pada Adrian sambil melambaikan tangannya, sedangkan kiara tengah membereskan sampah-sampah yang ada dan di jadikan satu agar petugas rumah sakit lebih mudah membersihkannya.

Adrian tersenyum menatap Elvino "Hai boy"

"Sudah siap-siap untuk pulang?" Tanya Adrian yang di anggukkan oleh kiara.

"Hai baby" sapa laura yang sedari tadi berdiri di samping Adrian

"Hai tante" kiara menatap laura lekat ia pun beralih mendekati Elvino seraya tersenyum ke arah Laura.

"Ini.."

"Oh hai kenalin aku Laura Teman deketnya Adrian" Ucap laura sambil menekankan kata teman dekat pada kiara.

Kiara yang mendengar ucapan laura pun menjadi jengah.

'apaan temen deket doang, ngomong-ngomong aku istri sah nya ya wahai titisan syaiton' Ungkap kiara dalam hati.

Kiara tersenyum "Oh temen deketnya mas Adrian ya" tanya kiara pada Laura. Laura mengangguk.

Kiara menyodorkan tangannya untuk bersalaman "Kenalin, saya Istrinya"

Seketika wajah laura berubah menjadi merah entah itu karena malu ataupun menahan amarah kiara tidak tahu dan ia pun tidak mau tahu.

Adrian mendengar itu, kiara yang memperkenalkan diri sebagai istrinya, entah kenapa ia menyukai itu. Ia jadi berfikir sepertinya kiara memang sudah benar-benar berubah.

Laura melirik ke arah Adrian yang menatap kiara dengan pandangan hangat. Ia semakin kesal dengan itu.

"Ekhm, Elvino sini sama tante aja yuk" ucap Laura memecahkan suasana.

"Jangan Laura, El itu berat biar aku yang menggendongnya" ucap Adrian.

"Iya El mau sama papa" Ungkap Elvino sambil merentangkan tangannya.

Dan setelahnya mereka sama-sama pergi dari sana menuju mobil Adrian untuk pulang ke rumah.

Saat sampai di parkiran mobil, Adrian segera membuka pintu mobil depan dan tiba-tiba saja laura dengan cepat kilat masuk ke dalam mobil untuk duduk disana, dan itu membuat Adrian maupun Kiara terkejut.

'ini mbak titisan syaiton ngajak gelud kayaknya' ungkap kiara dalam hati.

"Laura!" Peringat Adrian.

Laura tersenyum "Aku duduk di depan ya Adrian, ayo sini Elvino duduk di depan yuk sama tante"

Elvino menggeleng tanda tidak setuju "Nggak mau, El maunya duduk sama mama aja"

Kiara tersenyum mengejek, dalam hatinya ia merasa menang. Tentu saja.

"Yaudah yuk sayang, sama mama ya kita duduk di belakang aja" Ucap kiara sambil mengambil alih Elvino dari gendongan Adrian.

Adrian menghela nafas padahal ia menginginkan kiara bersama Elvino yang duduk di sampingnya.

∆∆∆

"Mama!" Teriakan itu terdengar sampai ke telinga Adrian tapi tidak dengan kiara, karena ia sedang di kamar mandi saat ini.

"Mama!"

Cklek

"Hei ada apa El, kenapa teriak seperti itu?" Tanya Adrian. Ia pusing mendengar teriakan dari El sejak tadi.

"Mama mana pa?" Tanya Elvino.

"Papa nggak tau, mungkin di kamarnya"

"Pa El lapar" Ucap Elvino sambil mengucrutkan bibirnya lucu.

Adrian terkekeh geli mendengarnya "yaudah sini ayo kita ke dapur"

Elvino menggeleng "nggak mau sama papa, maunya sama mama. Kalau sama papa nanti El disuruh makan sendiri tapi kalau sama mama El jadinya di suapin" tegas Elvino yang menolak mentah ajakkan papanya.

"Nggak dong El kan tangan kamu lagi sakit, jadi nanti papa suapin ya"

"Nggak papa" Tolak Elvino lagi. Adrian hanya menghela nafas mendengar itu.

"Mama!" Lagi-lagi Elvino teriak dan itu membuat Adrian mengelus dada melihat tingkah anaknya. Semakin sakit lah kepalanya.

Ini lagi yang di panggil kemana coba, dimana letak telinganya panggilan sekeras itu saja tidak terdengar ditelinga nya.

"Sudah, kamu tunggu disini biar papa yang panggil mama kamu, jangan teriak-teriak seperti itu"

Akhirnya Adrian memutuskan untuk memanggil kiara. Adrian berjalan keluar dari kamar Elvino dan saat sampai di depan pintu kamar kiara ia mengetuk.

Tok tok tok

Tidak ada sahutan sama sekali dari dalam kamar, Adrian mengernyitkan dahinya kemana perginya kiara apa kiara tidak ada di dalam kamar.

"Kiara!" Panggilnya sambil mengetuk pintu kamar. Sama sekali belum ada sahutan dari dalam.

Adrian mencoba membuka sedikit pintu kamar kiara, memang seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalam kamar itu Adrian akhirnya kembali membuka lebar kamar kiara.

Bertepatan dengan itu pintu kamar mandi yang ada di dalam kamar kiara itu terbuka menampilkan sosok kiara dengan balutan handuk yang hanya menutupi setengah dari tubuhnya.

Adrian tertegun melihat pemandangan di depannya, seketika wajahnya panas dan detak jantungnya berdetak tidak normal.

"Uhuk uhuk" suara batuk yang keluar dari mulut Adrian membuat Kiara tersadar bahwa di kamarnya ada orang lain selain dirinya.

"AAAAAA" Teriakkan itu terdengar sangat nyaring di telinga Adrian.

Kiara kembali masuk ke dalam kamar mandi dan segera menutup pintu. Ia sangat malu saat ini.

Kenapa bisa Adrian membuka pintu kamarnya, ah ini pasti karena dirinya yang lupa mengunci pintu kamarnya.

Adrian kembali menetralkan detak jantung nya ia pun mendekati kamar mandi dalam kamar Kiara dan berusaha berbicara kepada Kiara.

"Cepatlah selesaikan kegiatanmu, El sedang lapar dan dia ingin kamu yang menyuapinya"

"Ba-baik mas" Ucap kiara setengah gugup.

Adrian segera pergi dari kamar kiara, bisa tidak tahan jika ia harus berlama-lama disini mengingat apa yang ia lihat tadi huh kenapa ia jadi panas begini.

TBC

Suddenly Become a WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang