Chapter 3

15.2K 1.5K 64
                                    

∆∆∆

Kiara tengah bersiap-siap, seperti janjinya pada Elvino pagi tadi bahwa ia akan menjemput anak itu ke sekolahnya. Elvino itu sudah 5 tahun dan sekarang ia sudah bersekolah di taman kanak-kanak.

Saat sudah sampai di halaman sekolah Elvino kiara turun dari mobil dan mulai mencari-cari keberadaan anaknya itu. Matanya memandang dengan seksama dan yap ia melihat itu, Elvino yang berdiri di koridor dengan seorang wanita muda seumuran dirinya yang tak lain adalah guru Elvino sendiri. Di antara Elvino juga banyak anak-anak seumuran Elvino yang sepertinya tengah menunggu jemputan.

Kiara berjalan kearah Elvino, Elvino yang mendapati mamanya tengah berjalan menuju kearahnya pun bersorak senang ada binar bahagia yang terdapat di mata anak itu.

"Mama!" Panggil Elvino sambil melambaikan tangan ke arah kiara.

"Hai sayang" Ucap kiara saat sudah di depan anaknya.

"Selamat siang bu, ibunya Elvino yah?" Tanya wanita yang sejak tadi berdiri disana.

"Siang. Iya bu saya mamanya El" jawab kiara dengan ramah.

"Wahh baru kali ini saya melihat Elvino di jemput sama mamanya yang cantik, pantas saja dari tadi Elvino sepertinya sudah tidak sabar menunggu, biasanyakan selalu sama pak jojo kan!" Elvino menganggukkan kepalanya senang. Pak jojo adalah supir pribadi keluarga Adrian.

Kiara mengelus surai hitam milik Elvino "El ayo kita pulang" ajak kiara.

"Ayo mama, tapi El boleh di gendong nggak?" Tanya anak itu sambil mengedipkan matanya beberapa kali seperti sengaja agar mamanya itu luluh dan mau menerima permintaannya.

Kalau sudah begini kiara mana bisa untuk menolak permintaan Elvino, anak ini terlalu menggemaskan.

Dengan cekatan kiara mengambil alih tubuh Elvino untuk digendong. Setelahnya ia pun berpamitan pada guru Elvino.

Di dalam mobil.

"Mama, mama tau nggak tadi gambar yang El buat dapat bintang lima loh miss hani yang berikan" Ucap anak itu sambil menjulurkan tangannya serta kelima jarinya ke hadapan kiara.

"Benarkah. Waah pasti gambar yang El buat sangat bagus, pintarnya anak mama ini" Ucap kiara sambil mendusel-dusel pipi Chuby nya Elvino.

"Hihihi" tawa anak itu.

Jojo sang supir yang melihat interaksi antara nyonya dan tuan mudanya itu tersenyum hangat. Rasanya sungguh menggelitik hati melihat Elvino yang sangat bahagia dan juga sikap sang nyonya yang dengan tiba-tiba berubah menjadi lembut serta ramah ia sangat-sangat mensyukuri akan hal itu. Ia berfikir bagaimana reaksi Tuannya saat melihat kehangatan antara istrinya dan juga anaknya nanti.

"Mama! El mau es krim boleh ya" pinta anak itu.

"Siap tuan muda" ucap kiara. Dan mereka pun sama-sama tertawa akan hal itu.

∆∆∆

Kiara tengah berbaring di atas kasur bersama dengan Elvino, sejak tadi ia hanya menyahuti Elvino yang terus mengoceh dan bercerita hingga akhirnya Elvino mengantuk serta tertidur sendiri. Kiara menatap lekat ke wajah Elvino, kalau saja Elvino sangat tampan dan menggemaskan seperti ini bagaimana dengan ayahnya Elvino ya.

Huh

Kenapa pula ia harus memikirkan itu.

Kiara beranjak dari kamar Elvino dan pergi menuju dapur rumah. Sampai di dapur ia membuka kulkas dan mengambil air dingin yang tersedia.

"Eh nyonya" ucap bi sum dengan tiba-tiba, bi sum ini salah satu pelayan yang biasanya memasak di rumah ini.

"Kemungkinan besok tuan Adrian sudah pulang nyonya" Ucap bis sum lagi pada kiara.

Kiara yang mendengar itu jadi ketar-ketir sendiri, bagaimana ia harus bersikap di depan Adrian nantinya.

"Nyonya ada apa?" Tanya bi sum yang melihat kiara termenung.

"Ah nggak ada apa-apa kok bi" bi sum pun mengangguk.

"Emm bi?" Panggil kiara.

"Iya nyonya?"

"I.. itu Adrian em su.. sukanya apa ya bi?" Bi sum tersenyum mendengar pertanyaan dari kiara.

"Tuan Adrian itu sangat suka sekali dengan ayam crispy saus sambal nyonya, kalau sudah ada itu di atas meja makan wiih pasti tuan Adrian makannya lahap banget" Ucap bi sum dengan semangat 45 menceritakan kesukaan Adrian pada sang nyonya.

"Nyonya bisa masak?" Pertanyaan itu keluar dari mulut bi sum. Memang semenjak kiarah yang sudah berubah menjadi lebih baik dan ramah para pelayan dirumah pun dengan senang hati dan tidak sungkan untuk mengajak kiara berbicara.

"Aku bisa masak sih bi, cuma ya seadanya aja. Nanti bi sum ajarin aku ya gimana cara ngebuat apa itu tadi.. ee ayam saus sambal ya"

"Waah saya baru tahu nyonya bisa memasak, baik nyonya siap-siap nanti bibi ajarkan resep ayam crispy saus sambal nya makanan kesukaan tuan Adrian" Ucap bi sum lagi-lagi dengan semangat 45.

Ya gimana nggak semangat si dulu saja nyonya nya ini sangat tidak peduli kepada siapapun bahkan suaminya sendiri. Jangankan peduli melirik saja sangat ogah-ogahan begitu kiara yang dulu. Sedangkan sekarang, benar-benar sepertinya nyonya sudah berubah.

"Kalau begitu bibi mau ke kamar dulu ya nyonya, permisi" pamit bi sum pada kiara.

Kiara mengangguk tidak mau berlama-lama di sana kiara pun segera meninggalkan dapur dan pergi masuk ke dalam kamarnya sendiri karena memang selama ini kiara dan Adrian tidak sekamar.

Saat sudah memasuki kamarnya kiara dikejutkan dengan dering ponsel yang menggema di seluruh ruangan, kiara pun mengambil ponsel itu dan melihat siapa yang meneleponnya.

Kiara melotot melihat itu, nama mike terpampang jelas di dalam ponsel sebagai penelepon. Tapi bukan itu yang membuat ia terkejut melainkan tanda heart setelah nama itu. Siapa mike?

Pikirannya berkelana kemana-mana dan kembali mengingat alur serta cerita novel dalam dunia nya sekarang.

Tidak menemukan jawaban entah itu ia lupa kiara juga tidak tahu.

"Hallo" Ucap kiara setelah menggeser tombol hijau.

"Sayang.. "

TBC

Vote + Comment guys...

Suddenly Become a WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang