"jadi? kenapa lo mukul dia?" yoan menghela nafas panjang.
"ngomong sama siapa lo? dinding?"
bella berbalik duduk di sofa sehingga mereka berhadapan saat ini, "kenapa lo mukul hans? setelah narik tangan dia? sekarangㅡsampai dia luka gitu"
"jawab pertanyaan gue dulu. lo ngomong sama siapa? tatap lawan bicara lo"
saat bella menatap mata yoan saat itu juga air matanya mengalir. melihat itu yoan menggigit pipi dalam nya merasa bersalah. ia kembali menghela nafas beralih duduk di lantai sehingga bella dengan mudah menatapnya.
"maaf aku buat kamu nangis maaf bella" ujar nya lembut. tangannya terangkat menghapus aliran air mata itu sementara tangan nya yang lain menggenggam tangan bella.
"kamu pasti kaget liat aku tadi. maaf ya?" jujur, itu pertama kalinya bella melihat yoan semarah itu apalagi ia sampai memukul seseorang dengan ekspresi luar biasa marah. perkelahian sudah biasa bella lihat, tetapi melihat yoan tadi membuat dirinya terkejut ia juga merasa bersalah terhadap hans.
"bel, kamu pacar aku dan aku gak suka kamu berintekrasi dengan cowok manapun apalagi dia mantan kamu. tau status dia dari orang lain itu gak enak bel" yoan mengecup singkat punggung tangan bella.
"bel, aku posesif. milik aku ya milik aku. kamu bisa maklumi hal itu?" bella mengangguk pelan air mata telah berhenti mengalir.
"maaf karena aku gak memberi batasan antara diriku dan hans. maaf juga atas perkataan aku di kampus hari itu"
"udah gak papa. aku ingin kamu jelasin tentang hans agar aku gak salah paham"
lalu bella menjelaskannya. ia dan hans berteman sejak kecil dan mereka mengubah status itu saat tahun pertama di bangku sma. hubungan itu berjalan dengan baik hingga mereka memutuskan untuk berpisah tiga tahun berikutnya.
mereka sempat tidak berkomunikasi selama beberapa bulan tetapi saat tau mereka berada di universitas yang sama dengan jurusan yang sama, hubungan mereka kembali membaik. tidak ada lagi perasaan saat mereka masih sepasang kekasih dulu. hingga saat ini, hans maupun bella hanya menganggap hubungan mereka sebagai teman sejak kecil.
alasan mengapa hans berada di rumah bella saat ini adalah mereka mengerjakan tugas kelompok. dan nasha juga jeje ikut membantu mereka mengerjakan tugas. yoan salah paham mengira hans dan bella hanya berdua dirumah bella emosi nya langsung naik saat itu juga.
"aku gak minta kamu untuk tidak khawatir tentang hans tapi yoan, aku benar-benar melupakan perasaan aku dengan dia. hans yang saat ini hanyalah teman aku sama seperti aku dan theo, aku dan bian, aku dan kamal, aku dan samudra" jelas bella. yoan menatap tangan bella lama.
"aku percaya sama kamu tapi maaf bella. aku gak percaya sama hans jadi aku harap kamu memberi batasan antara diri kamu dan dia" bella mengangguk menangkup wajah yoan.
"maaf bikin kamu salah paham" yoan tersenyum lembut.
"maaf buat kamu nangis sayang" panggilan sayang itu sukses membuat bella melotot tak percaya. ia mendorong bahu yoan hingga lelaki itu terjungkal.
"jijik yoan! jangan pernah panggil gue sayang lagi!"
"lohㅡbiasanya cewek suka dipanggil sayang"
"cewek bukan gue"
"lo kan cewek bella?"
"duh bedain dong antara cewek dan gue"
"apa bedanya coba?"
"udah banyak nanya lo. tugas gue belum selesai sana pulang ganggu aja"
"beneran? gue pulang nih" yoan mengambil kembali jaket dan sarung tangan nya tetapi bella menahan tangan nya membuat ia tidak dapat menyembunyikan senyuman lebar nya.
"es krim mint coklat ada di kulkas" bella melepas tangan yoan. lelaki itu berbalik berjalan menuju dapur bella. tanpa basa basi membuka kulkas itu dan mengambil es krim.
pergerakan yoan membuka plastik es krim itu terhenti kala merasakan lingkaran tangan di pinggang nya. ia menunduk menatap tangan itu.
"serius yoan. jangan pernah tunjukin ekspresi marah lo dihadapan gue. gue takut liat ekspresi lo tadi dan gue akan berusaha supaya lo gak akan marah sama gue"
yoan tersenyum tipis masih menatap tangan bella yang melingkar di pinggang nya. ah dia harap bella tidak mendengar suara jantung nya yang tidak mau berdetak dengan normal.
sementara itu, nasha, jeje dan hans masih duduk di teras. mereka menatap jalanan yang sepi lalu menatap pintu rumah bella, "guys, kalian tau apa yang gue pikirin?" ujar jeje menatap sandal rumah yang masih ia pakai. nasha dan hans menoleh nenatap jeje.
"apa?" tanya nasha malas.
"kita kayak gembel"
"lo aja kali" balas hans[]
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] semesta | cyj
Historia Corta[LOCAL BASED] rumor samudra dan yoan pacaran membuat bella penasaran. kenapa bisa rumor itu ada? dirinya juga penasaran mengapa samudra sangat posesif terhadap yoan. hingga sebuah ide terlintas, bella mengklaim yoan sebagai miliknya di hadapan samud...